Mohon tunggu...
Sumarjiyati sumarjiyati
Sumarjiyati sumarjiyati Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru PAI SD. Aktif di komunitas Aisei dan Lagerunal.

Menulis baginya sesuatu yang buatnya bahagia, bahagia bisa berbagi, menulis bisa memanjangkan umur dan mengukir sejarah. Tulis yang kamu lakukan lakukan yang kamu tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenapa Harus ke Pesantren

19 November 2023   16:37 Diperbarui: 19 November 2023   16:42 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa Harus ke Pesantren?

Sebagai orang tua tentu kita menginginkan pendidikan yang terbsik untuk anak-anak kita. Dunia saat ini di hadapkan tantangan yang begitu besar. Semua elemen kehidupsn sudahdikuadi okeh canggihnya teknologi. 

Apapun ada dalam genggaman tangan. Kita bisa melakukan sesuatu dengan cepat. Tak heran jika saat ini banyak anak-anak, remaja dan bahkan orang tua terhimpit masalah disebabkan oleh handphone. 

Jika terkena dan kurang hati-hati dalam penggunaannya kita akan terseret kepada hal negatif. Untuk itu ilmu agama sangat berpengaruh agar dapat membetengi dari pengaruh negatif tersebut.

Sebagian orang tua mungkin bisa mendampingi anak-anak mereka, namun tak jarang banyak orangtua juga yang tak bisa mendampingi anak-anaknya di sepanjang waktu. 

Secara pribadi penulis bisa mengalaminya, maka solusi terbaik adalah memasukkan anak-anak ke pesantren. Selain ilmu umum di dapat juga tentu ilmu agama juga di dapatkannya.

Ada beberapa kesalahan tebtang kita sebagai orang tua yang awam bahwa:

1. Tiba-tiba di suruh mondok, harusnya dari awal memng sudah kita niatkan untuk memasukkan anak-anak kita ke pondok atau pesantren. Kita beri pandangan tentang sekolah lanjutan yang berbadis pesantren.

Ancaman kurang efektif mngkondisikan anak itu secara tiba-tiba, kemudian sulit untuk  langsung on d pondok.

2. Biasanya banyak yang mengatakan bahwa "bahwa jika anak  nakal  maka akan di masukkan p pondok". Argumrn itu yangvkurang tepat karena seolah pondok adalah bengkel yang bisa perbaiki sikap dan perilaku anak yang nakal.

Bukan, bukan itu...

Berarti kesimpulannya jika anak tidak nakal maka tidak akan di masukkan pondok. Itu mnyedihkan.

3. Jika anak mau kita masukkan pondok makaa di fasilitasi, dituruti semua keinginannya.

Supaya mau mondok apapun kemaunnya di turuti. Dipenuhi menfasitasibjustru makin jauh untuk mondok.

Untuk bisa mempersipkan diri di latih antri, kalau tidak di biasakan sekarang tibaw-tiba disiplin, di latih menyuci sndiri. Jika sudah terbiasa mencuci, mnyetrika maka saat masuk  pondok sudah bisa on berlari dan semngat.

Pengalaman hidup di pondok dan juga totalitas orang tua dalam menyekolahkan anak-anak ke pondok daoat mengantarkan mereka menuju cita-citanya.

Berikan pendidikan yang paling baik yang di dalamnya  membiasakan kebaikan. IndyaAllah kebaikan kembali ke kita. Saat ini sangat yang kita alami teramat berat. 

Setan masuk ke pengembangan intelektual, maka sering puasa tapi masih suka marah jengkil sudah bakat, pembawaan setan angat lihai dalam menggoda manusia.

Pondok akan membentuk karakter, mengelola potensi anak-anak untuk bisa mengembangkan drinya.

Bagaimana sekarang kita membentuk anak-anak yang karakter kebaikan pagi sampai sore. Hal itu dapat di bentuk di pondok/pesantren. Anak-anak sangat luar biasa.

Iman itu sederhana, membentuk hstinya, pikirnya, tindakannya itu ada korelasi.

Membentuk karakter tidaklah mudah tapi kalau sudah terbentuk karakter itu sangat luar biasa.

" Hadapknlah jiwa kalian itu pada Allah akan berhasil tapi kebanyakan manusia hadapannya dunia"

Karakter kita adalah karakter Islam, kebaikan-kebaikan itu di ajarkan Nabi dengan nilai-nilai Islam. Kelak dia akan mengangkat kebahagiaan orang tua.

" Anaknya sudah karakternya jadi"

Apakah masih ragu untuk memasukkan anak-anak kita ke pondok/ pesantren??

Dalam Q.S Al a'raf 40-45 bahwa disana di jelaskan tentang ahli surga dan neraka.

Ingat anak bisa membawa kita ke surga dan juga bisa membawa kita ke neraka. Untuk itu bismilah mari kita niatkan dan berysa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak kita. Lebih baik kita menangis menahan rindu pada anak-anak kita di oesantren saat ini dari pada kita menangis karena anaj-anak kita yang jauh dari nilai-nilai agama. Bismilah kita ikhlaskan mereja berjuang untuk meraih masa deoan yang gemilang menjadi anak-anak yang berkarakter, anak-anak yang solih solihah. Aamiin

Salam sehat sakam literasi tetap semangat dan terus berkarya.

Gunungkidul, 19 November 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun