Sebagai pendatang yang berkunjung ke suatu tempat  wajib menaati aturan yang telah ditetapkan oleh masyarakat setempat, agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat terhindari.
2. Menjaga Sikap
Terdapat anggota kelompok bernama Wahyu yang memiliki sifat jenaka dan senang bercanda, tetapi tidak mengenal tempat. Wahyu sering sekali berucap "nyeletuk" yang dianggapnya lucu, salah satu ucapannya sempat menyinggung pak Prabu selaku kepala desa.
Walaupun pak Prabu tidak menanggapi dengan serius, sikap sebagai pendatang haruslah dijaga dengan baik agar tidak menyinggung perasaan seseorang. Hal itu juga merupakan adab dalam bertamu atau berkunjung ke suatu tempat.
3. Selalu terbuka pada anggota kelompok
Bima yang mengaku di mimpikan oleh seorang penari untuk menyelamatkan Widya yang tengah bahaya dalam mimpinya, wanita tersebut meminta Bima untuk menemuinya  di suatu tempat agar Widya selamat.
Bima yang gelap mata akhirnya menyetujui hal tersebut tanpa pikir panjang dan tidak membicarakannya kepada anggota kelompok. Bima baru mengakui perbuatannya kepada Nur setelah bertemu dengan sang penari. Pada akhirnya, tindakan Bima berdampak pada anggota lainnya.
Kalau saja Bima mendiskusikannya kepada anggota kelompok sebelum bertindak, mungkin malapetaka tidak terjadi, karena keterbukaan kepada anggota kelompok menjadi peran utama dalam kesuksesan tujuan kelompok.
4. Selalu berhati hati dan berdoa
Pada film KKN di Desa Penari kita dapat mengetahui bahwa dengan berhati-hati dan mengingat kepada Tuhan akan dijauhkan dari segala permasalahan yang ada, Nur adalah sosok yang selalu taat pada agamanya sehingga dirinya dapat dijauhi dari setiap malapetaka.
Dalam setiap kesempatan Nur selalu mengingat sang Maha Pencipta dengan melakukan ibadah serta menaati aturan yang telah ditetapkan oleh desa tersebut. Sifat Nur dapat dijadikan contoh untuk kehidupan agar selalu berhati-hati dan berdoa dimanapun kita berada.