Mohon tunggu...
Sulthaanah Maharani
Sulthaanah Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya berasal dari palembang dan berumur 19 tahun, saya seorang mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang di program studi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Keterampilan Kepemimpinan Mahasiswa Berbasis Pancasila

14 Desember 2023   20:20 Diperbarui: 14 Desember 2023   20:36 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A.PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

a.Menurut Hasan (2017), kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bersikap dan bertindak sesuai keinginan. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan Bersama

b.Menurut Harbani (2013:5), kepemimpinan merupakan cara, teknik atau gaya yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi pengikut atau bawahannya dalam melakukan kerjasama mencapai tujuan yang ditentukan.

Menurut crainer ada lebih dari 400 definisi tentang leadership, ada yang menyebutkan kepemimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain, Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi kinerja kelompok. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya, dan masih banyak lagi. Walaupun sulit menggeneralisir dari beberapa pengertian kepemimpinan tersebut, namun tetap dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan ini sangat penting di dalam proses berjalannya suatu organisasi mahasiswa, dikarenakan kepemimpinan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap proses manajemen strategis, terutama dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan.

B.PENGARUH NILAI PANCASILA SILA KE-4 DALAM PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan mahasiswa ini berkaitan erat dengan pembentukan karakter dan tanggung jawab sosial, Pemahaman pancasila sangat berperan penting dalam pengembangan kepemimpinan mahasiswa.Oleh karena itu, sebagai dasar filosofis negara Indonesia pancasila memiliki peran penting dalam membimbing proses ini. Dalam hal ini merujuk pada sila ke-4 pancasila yaitu “kerakyatan yang dipimpin hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.

Seorang mahasiswa harus memiliki jiwa kepemimpinan yang berlandaskan pancasila, agar tidak hanya unggul dalam aspek akademik saja, namun juga dalam aspek moral dan etis. Sila keempat ini menegaskan bahwa sistem demokrasi, kebijaksanan, keadilan harus menjadi dasar landasan dalam proses pengambilan sebuah keputusan. Kepemimpinan yang merujuk pada sila ke-4 ini menuntut seorang mahasiswa harus menjadi seorang pemimpin yang dapat mendengarkan, menerima, memahami dan mengambil keputusan harus mempertimbangkan keputusan bersama. Dengan penerapan sila ini dalam proses kepemimpinan di sebuah organisasi, maka mahasiswa akan cenderung menjadi pemimpin yang memiliki kebijaksanaan, kecerdasan, keadilan yang tinggi serta pertimbangan yang matang dalam memimpin segala hal termasuk sebuah organisasi. Sehingga nantinya tujuan dari organisasi pun itu terlaksana dan tercapai dengan baik.

Oleh karena itu, kepemimpinan mahasiswa tidak boleh dipisahkan dari nilai pancasila dikarenakan selain menjadi dasar negara Indonesia, pancasila juga menjadi pedoman atau patokan dalam segala hal agar setiap aktivitas maupun kegiatan yang dilakukan oleh seseorang tidak menyimpang dari nilai pancasila itu sendiri.

C.PERAN KEGIATAN KEORGANISASIAN

Organisasi kemahasiswaan dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan segala kemampuan, keterampilan dan potensi yang mereka punya. Selain itu, organisasi kemahasiswaan juga menjadi wadah para mahasiswa yang ingin menyampaikan, menyalurkan aspirasi kepada pihak kampus. Agar aspirasi, saran, suara dari para mahasiswa dapat didengarkan dengan baik oleh pihak kampus, maka dibutuhkan mahasiswa yang berani, memiliki kemampuan kepemimpinan yang berlandaskan pancasila agar tidak terjadi penyimpangan.

Pembentukan keterampilan yang seperti ini dibutuhkan proses di dalam sebuah organisasi, berbagai macam kegiatan keorganisasisan dapat menunjang pembentukan keterampilan yang ada pada diri mahasiswa, seperti tergabung ke dalam kepengurusan organisasi, mengelola program kerja, memimpin atau mengorganisir suatu acara, keikutsertaan kepanitiaan, kegiatan rapat organisasi, forum diskusi dan debat, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu segala macam kegiatan keorganisasisan sangat berperan penting dalam proses peningkatan jiwa kepemimpinan seorang mahasiswa sehingga nantinya jugaa terciptanya para mahasiswa yang memiliki karakter yang baik, moral serta etis yang baik pula.

D.DAMPAK HILANGNYA JIWA KEPEMIMPINAN YANG BERDASARKAN PANCASILA PADA MAHASISWA

Pemimpin yang baik ialah yang mampu membangun nilai dan norma bersama kelompok yang dia pimpin. Nilai penting ada di dalam organisasi sebagai acuan bergeraknya seluruh anggota organisasi kearah pencapaian tujuan bersama dari kelompok tersebut. Tidak setiap orang memiliki jiwa kepemimpinan, namun semua orang dapat membangun jiwa kepemimpinan itu sendiri melalui berbagai macam hal-hal kecil, dan ini sangat penting untuk karakter mahasiswa kedepannya. Jika sudah terbentuk jiwa kepemimpinan di dalam diri seorang mahasiswa haruslah dilandasi dengan pancasila agar nanti kedepannya tidak menyimpang dari nilai-nilai yang ada. Hilangnya jiwa kepemimpinan yang berdasarkan pancasila pada mahasiswa dapat memiliki dampak negative yang sangat merugikan mahasiswa itu sendiri dan lingkungan sekitar.

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin muncul :

1.Hilangnya nilai moral dan etika mahasiswa :

Pancasila ini mengandung banyak nilai moral dan etika yang sangat tinggi. Jika jiwa kepemimpinan seseorang menghilang maka menyebabkan seseorang tersebut kehilangan dasar dan etika yang baik dalam pengambilan setiap keputusan dan tindakan mereka.

2.Ketidakadilan

Kepemimpinan yang tidak berdasarkan pancasila akan menyebabkan ketidakadilan, ketidaksetaraan dalam pembagian sumber daya, peluang, dan hak-hak para anggota.

3.Diskriminasi

Tanpa didasari pancasila, seorang mahasiswa yang memimpin tidak berdasarkan pancasila akan mendorong dan memberikan dukungan terhadap diskriminasi terhadap kelompok-kelompok tertentu, berdasarkan agama, ras, suku atau gender yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan yang beradab pada sila ke-2.

4.Ketidakmampuan Mengelola Keragaman

Pancasila mendorong kesatuan dalam keberagaman. Hilangnya fokus pada jiwa kepemimpinan Pancasila dapat membuat mahasiswa kurang mampu mengelola perbedaan pendapat dan keragaman di lingkungan kampus.

Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, penting untuk memperkuat pendidikan nilai-nilai Pancasila dan memfasilitasi pengembangan jiwa kepemimpinan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip tersebut di kalangan mahasiswa. Salah satunya ikut berpartisipasi dalam kegiatan keorganisasian dikampus, yang nantinya akan memicu tumbuhnya jiwa kepemimpinan di dalam diri mahasiswa.

E.DAMPAK TIMBULNYA JIWA KEPEMIMPINAN MAHASISWA

Timbulnya jiwa kepemimpinan pada diri seorang mahasiswa memiliki dampak positif yang sangat signifikan terhadap lingkungan kampus, baik bagi mahasiswa itu sendiri maupun seluruh aspek yang ada dikampus, dengan berkontribusi di dalam kegiatan organisasi mahasiswa akan mendapatkan banyak dampak positifnya.

Berikut beberapa contoh dampak yang ditimbulkan  :

1. Meningkatnya keterampilan kepemimpinan

Mahasiswa yang memiliki jiwa kepemimpinan cenderung akan memiliki kemampuan yang baik dalam pengambil keputusan, sering menjadi pionir diantara mahasiswa lain, dapat mengelola tim dengan baik, dan memimpin berbagai macam program-program kerja atau proyek tugas kuliah.

2. Meningkatnya kemampuan komunikasi

Mahasiswa yang memiliki jiwa pemimpin akan memiliki skill komunikasi yang baik dibanding teman-temannya yang lain, dikarenakan seorang pemimpin dituntut untuk mampu berbicara di depan umum atau public speaking. Dan mereka belajar untuk dapat berkomunikasi efektif dengan berbagai pihak, menyampaikan ide serta visi misi dengan jelas.

3. Memperbanyak relasi

Sebagai seorang pemimpin, tentunya harus berhubungan dengan berbagai macam pihak, baik itu pihak kampus maupun diluar kampus. Hal ini dapat memperjuas jaringan sosial dan pertemanan mereka.

4. Munculnya rasa Bertanggung Jawab dan Disiplin yang tinggi

Kepemimpinan ini membutuhkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan yang tinggi dikarenakan untuk menjadi pedoman para anggota kelompoknya seorang pemimpin harus mencontohkan hal yang baik-baik. Mereka mampu mengelola waktu dengan baik, dapat memprioritaskan yang mana yang harus menjadi prioritas dan tanggung jawab mereka.

5. Penanaman nilai pancasila

Dengan adanya jiwa kepemimpinan yang baik di dalam diri mahasiswa, maka mahasiswa dapat dikatakan sudah mengamalkan nilai-nilai yang ada pada butir pancasila, seperti demokrasi, kebijaksanaan, persatuan, keadilan dalam kehidupan keseharian di lingkungan kampus

Dengan hal itu maka dapat disimpulkan Jiwa kepemimpinan yang timbul di alam diri seorang mahassiwa bukan hanya akan berdmpak baik bagi dirinya sendiri, namun juga berdampak baik bagi dinamika dan perkembangan lingkungan kampus secara keseluruhan, dan mahasiswa yang memliki jiwa ini cenderung akan memiliki karakter diri yang baik pula. Oleh karena itu juga penting untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan di dalam diri setiap mahasiswa agar menjadi generasi penerus bangsa yang membawa perubahan besar kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun