***
Bagi para orang tua, anak yang terkena cacar sebaiknya tidak disekolahkan dulu. Pasalnya, anak bisa menahan sakit, tapi belum terlalu kuat bertahan dari sakit yang diakibatkan oleh caci-maki alias bully-an teman-temannya. Lingkungan pendidikan kita masih belum ramah terhadap banyak hal, termasuk soal per-cacaran. Langkah penyembuhan yang saya lakukan. Tetap memberikan asupan seperlunya. Untuk memperbaiki suasana hati sang anak, bisa berbagi cerita, sembari membolehkan dia mengasup makanan kesukaannya. Es Krim, Pizza dan banyak ragam makanan kegemaran anak yang masih bisa ditoleransi.
Menjaga kebersihan tubuh tetap dilakukan. Mandi tetap rutin seperti biasa, meski yang diprioritaskan hanya mandi pagi, pagi sekali, sebelum mata hari terbit. Pola makannya dijaga, mulai dari sarapan, makan siang, dan malam.Â
Setiap makan disuguhkan pula secangkir teh hangat, yang oleh kami dicampur dengan kasumba. Kasumba ini sejenis obat tradisional yang banyak digunakan oleh orang bugis sebagai penurun panas. Pas diasup penderita cacar untuk mengeluarkan seluruh bentol cacar yang masih bersembunyi di bawah lapisan kulit.
***
"Yah! Tadi aku nangis. Abang injak kakiku. Sakit sekali...!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H