Mohon tunggu...
Sultan Sulaiman
Sultan Sulaiman Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Buruh Negara

Huruf-huruf yang tak pernah selesai/www.daengraja.com/sulaiman.putra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Mandung

18 Januari 2016   06:47 Diperbarui: 18 Januari 2016   06:47 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burit diculik gelita, tengking orok merecoki petang yang belia.

Di bibir gapura kau menyilik, meruahkan sesal sebab mandung raib entah kemana

Sudahlah, payah dipeluk amarah,

Mestinya ada secangkir kopi beserta sepiring pisang goreng,

Namun dada terlanjur gaduh karena mandung tak kunjung pulang

Petang yang lawas, binar kartika diculik mendung,

Kunikmati rebah kelesah, bersama embus pawana yang berkabung…

Semoga rawi lekas terbit dan mandung cepat kembali…!

 

Puncak Batu

08 Januari 2016

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun