Burit diculik gelita, tengking orok merecoki petang yang belia.
Di bibir gapura kau menyilik, meruahkan sesal sebab mandung raib entah kemana
Sudahlah, payah dipeluk amarah,
Mestinya ada secangkir kopi beserta sepiring pisang goreng,
Namun dada terlanjur gaduh karena mandung tak kunjung pulang
Petang yang lawas, binar kartika diculik mendung,
Kunikmati rebah kelesah, bersama embus pawana yang berkabung…
Semoga rawi lekas terbit dan mandung cepat kembali…!
Â
Puncak Batu
08 Januari 2016
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H