Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Strategi Prabowo Menggeser Dominasi Kapitalisme dengan Ekonomi Pancasila

3 Oktober 2024   08:15 Diperbarui: 3 Oktober 2024   08:25 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Strategic Policy Forum" yang diselenggarakan oleh CSPS SKSG UI. (Sumber: csps sksg ui)

 Sebagai negara yang memiliki posisi strategis di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat diplomasi ekonomi yang berorientasi pada kedaulatan nasional dan prinsip-prinsip Ekonomi Pancasila. Pemerintahan Prabowo dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam forum-forum internasional untuk mempromosikan model ekonomi yang lebih berkeadilan dan inklusif, yang dapat menginspirasi negara-negara lain untuk mengikuti jejak Indonesia.

Diplomasi ekonomi yang lebih mandiri ini dapat dilakukan dengan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral dengan negara-negara yang memiliki visi serupa, terutama di bidang perdagangan, investasi, dan teknologi. Melalui kerja sama ini, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada negara-negara kapitalis besar dan membangun ekonomi yang lebih resilient dan berkeadilan.

 

Presiden terpilih Prabowo Subianto (Sumber: CNBCIndonesia.com)
Presiden terpilih Prabowo Subianto (Sumber: CNBCIndonesia.com)

Tantangan dari dominasi kapitalisme global masih sangat nyata saat ini. Namun, pemerintahan Prabowo mampu untuk mengimplementasikan Ekonomi Pancasila sebagai alternatif yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan momentum global yang terus berubah, Presiden terpilih Prabowo dapat mewujudkan visi ekonomi yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila untuk memperkuat identitas ekonomi nasional Indonesia sekaligus memberikan contoh bagi negara-negara lain di dunia.

Sultani (Peneliti CSPS SKSG UI dan Indonesia Strategic Center/ISC)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun