Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Memaknai Ekonomi Pancasila dalam Momentum Hari Kesaktian Pancasila

1 Oktober 2024   09:37 Diperbarui: 1 Oktober 2024   10:27 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sinilah peran Ekonomi Pancasila dapat semakin relevan, dengan mengedepankan kebijakan-kebijakan yang mengurangi ketimpangan sosial-ekonomi dan memperluas kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sumber: IDNTimes.com
Sumber: IDNTimes.com

Selain itu, dalam menghadapi krisis lingkungan yang semakin mendesak, Ekonomi Pancasila juga memiliki potensi besar untuk mendorong pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Dengan menekankan prinsip-prinsip keadilan sosial dan kearifan lokal, pembangunan ekonomi berbasis Pancasila dapat menghindari eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan mendorong pola konsumsi serta produksi yang lebih berkelanjutan.

Refleksi Kesaktian Pancasila

Momentum Hari Kesaktian Pancasila dapat menjadi saat yang tepat untuk merefleksikan kembali arti penting nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam sektor ekonomi. Pancasila, yang telah terbukti tangguh dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, juga dapat menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan, adil, dan inklusif.

Semangat kesaktian Pancasila harus bisa memperkuat komitmen terhadap penerapan Ekonomi Pancasila sebagai wujud nyata dalam mengatasi tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi bangsa.

Melalui kebijakan yang berpihak pada rakyat, ekonomi kerakyatan yang kuat, serta pembangunan yang berkelanjutan, Ekonomi Pancasila memiliki prospek cerah untuk menjadi pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

______________

Sultani

Peneliti CSPS SKSG UI dan Indonesia Strategic Center/ISC

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun