Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Suara Dari Semesta Lain

14 Juli 2024   14:36 Diperbarui: 14 Juli 2024   16:57 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi koleksi radio tua (Sumber: Antarafoto.com)

"Di toko ini katanya ada sebuah radio tua yang bisa memperdengarkan percakapan orang-orang dari semesta lain," ungkap Rudi. Pemilik toko yang mendengarkan dengan seksama setiap bagian cerita Rudi hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum.

Setelah Rudi menyelesaikan ceritanya, pemilik toko ini menyambung dengan ceritanya juga. Kali ini giliran Rudi yang mendengarkannya sambil berharap bisa mendapatkan informasi-informasi yang bisa menjawab riset awalnya tadi sore.

"Dari dulu kota ini memang seperti ini saja. Tidak banyak yang tahu dan kami juga tidak mempromosikan keunikannya. Suasananya tenang dan damai seperti ini sejak ditempati pertama kali oleh nenek moyang kami," kata pria pemilik toko.

"Nama saya Lamber. Umur sudah hampir 70 tahun. Saya dari kecil sudah menyukai barang-barang antik, khususnya peninggalan nenek moyang kami. Semua peninggalan nenek moyang kami ini mempunyai cerita yang unik," kata pemilik toko memperkenalkan dirinya.

Di dalam toko ini memang berderet berbagai koleksi barang antik yang tertata rapi di rak-rak kayu yang kokoh. Ada piringan hitam yang diputar pada gramofon kuno, jam dinding dengan lonceng besar yang berdentang setiap jam, dan berbagai macam pernak-pernik peninggalan nenek moyangnya.

Secara tiba-tiba mata Rudi tertuju pada sebuah radio tua berwarna perak yang terletak di sudut toko. Radio itu memiliki desain klasik dengan tombol besar dan dial yang berkilauan. Badannya terbuat dari logam dengan ukiran rumit yang memberikan kesan elegan dan misterius. Hanya Lamber yang tahu persis asal radio tersebut dan bagaimana cara kerjanya.

Lamber mendapatkan radio tersebut dari tetangganya sebagai warisan dari buyutnya. Sekarang tetangga tersebut beserta keluarganya sudah meninggal dunia semua. Sebelum meninggal, tetangganya menitipkan agar radio tersebut dijaga sebaik-baiknya karena hanya itu warisan paling berharga yang ditinggalkan oleh nenek moyang mereka.

Rudi yang sudah lama bekerja sebagai seorang penjelajah waktu dan ruang merasa penasaran dengan radio tua tersebut.  Ketika matanya tertuju pada radio perak itu, dia merasakan ada sesuatu yang berbeda.

"Berapa harga radio itu, Pak?" tanya Rudi sambil menunjuk radio tersebut.

Lamber hanya tersenyum tipis. "Radio itu tidak dijual. Tapi jika kamu ingin mendengarkannya, aku bisa mengizinkanmu."

Rudi tahu bahwa barang-barang di toko ini memiliki cerita yang menarik. Dia tetap penasaran dan ingin sekali membeli radio tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun