Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Tumpas Bibit Korupsi dengan Pendidikan Antikorupsi dan Penanaman Nilai Integritas Sejak Dini

13 Juni 2024   18:09 Diperbarui: 15 Juni 2024   17:00 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan anti korupsi sejak dini (Sumber: suaraekonomi.com)

Sikap disiplin yang tertanam pada prinsip seseorang bisa membuatnya menerima secara suka rela untuk menaati norma atau aturan dalam mengemban tugas.  Sikap ini mencerminkan komitmen untuk menyelaraskan perbuatan dengan aturan yang ada.

Menanam sikap disiplin ke dalam diri bertujuan untuk menciptakan keteraturan dalam diri seseorang, mengembangkan pengendalian diri, dan menciptakan prinsip agar seseorang dapat mencapai sasaran tertentu dalam hidupnya. Untuk menegakkan disiplin secara utuh diperlukan komitmen sebagai sikap mental untuk melakukan segala sesuatu yang telah ditetapkan.

Disiplin dan komitmen merupakan dua entitas karakter yang saling menguatkan sehingga keduanya memiliki peran yang strategis untuk mencegah korupsi. Pasalnya, korupsi jelas-jelas tidak sesuai dengan hukum sehingga orang yang korupsi sudah pasti akan melanggar hukum. Pada saat yang bersamaan korupsi juga meruntuhkan sikap mental seseorang dalam mematuhi hukum. Artinya, orang yang memiliki disiplin tinggi dan komitmen kuat pasti akan menghindari korupsi karena merusak karakter yang sudah tertanam di dalam diri.

4. Mandiri

Mandiri merupakan kemampuan seseorang dalam berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan pertimbangan diri sendiri ketimbang mengikuti apa yang orang lain percayai. Sikap mandiri terkait dengan kesiapan dalam  mengambil inisiatif  dalam mengatasi masalah tanpa bantuan orang lain.

Pribadi yang mandiri lebih berani menetapkan gambaran hidup yang ia inginkan. Dia berani mengarahkan kegiatan hidupnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ia memiliki langkah-langkah, kegiatan atau tingkah laku yang efektif untuk mencapai gambaran kehidupan yang diidealkannya.


5. Kerja Keras

Kerja keras adalah upaya yang menunjukkan rasa sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin. Kerja keras selalu didasari oleh adanya kemauan sebagai manifestasi dari tekad yang kuat, ketekunan, daya juang, pendirian, keberanian, ketabahan, keteguhan dan semangat pantang mundur. Karena itu kerja keras bisa diartikan sebagai karakter seseorang yang mendorong dirinya sendiri untuk melakukan pekerjaan yang menjadi tugasnya guna mencapai hasil yang maksimal.

Ciri dari seseorang yang pekerja keras adalah selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, tidak putus asa, serta tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah. Selain itu, seorang pekerja keras juga mampu mengolah waktu yang dimiliki dan mampu mengorganisir sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Pada dasarnya kerja keras adalah motivasi yang bisa menciptakan suasana kompetesi yang sehat dalam bekerja. Selain itu, kerja keras juga menjadi jalan bagi terciptanya etos kerja, semangat pantang menyerah, dan daya tahan dalam berkarya. Orang yang suka berkerja keras enggan untuk melakukan korupsi karena perbuatan tersebut melanggar etos kerja sekaligus membunuh semangat juang untuk meraih kesuksesan melalui kompetisi yang sehat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun