Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Menggerakkan UMKM Menjadi Bisnis Global dengan Digitalisasi

13 Juni 2024   11:17 Diperbarui: 14 Juni 2024   08:47 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan ekonomi yang berkontribusi bagi pendapatan negara (Sumber: Liputan6.com)

Transformasi digital UMKM akan digenjot terus agar implementasi digitalisasi UMKM bisa terwujud lebih cepat. Digitalisasi UMKM ini sendiri akan diakselerasikan dengan perluasan akses pasar, peningkatan kualitas SDM, serta peningkatan kualitas dan kuantitas produksi.

Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan pentingnya percepatan transformasi digital UMKM. Presiden telah menargetkan tahun 2024 harus ada 30 juta UMKM yang naik kelas dan masuk ke dalam lokapasar daring di seluruh dunia. 

Presiden membagi target tersebut melalui lini masa (time line) yang sangat visibel. Tahun 2022 harus mencapai target 20 juta, meningkat 24 juta di tahun depan tahun 2023 dan 30 juta di tahun 2024. Mengangkat 30 juta UMKM ke dalam bisnis digital merupakan upaya yang serius dari pemerintah untuk mengembangkan UMKM supaya bisa naik kelas dari usaha lokal menjadi bisnis global.

Jadi yang namanya digitalisasi UMKM sekarang ini wajib hukumnya sehingga semua UMKM diharapkan bisa segera masuk ke dunia daring apa pun platformnya. Digitalisasi UMKM merupakan proses perubahan model bisnis UMKM dari teknologi analog menjadi teknologi digital. Data-data UMKM akan diubah ke da-lam bentuk kode digital biner agar dapat dibaca oleh sistem secara umum di seluruh dunia. 

Perubahan ini bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja UMKM sehingga waktu dan seluruh sumber daya yang dimiliki dapat diolah seoptimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Grand Design UMKM ke Depan

Kementerian Koordinator Perekonomian telah menggariskan bahwa salah satu satu upaya untuk meningkatkan daya saing UMKM adalah dengan memanfaatkan peluang integrasinya ke dalam pasar global melalui Global Value Chain (GVC) maupun Global E-Commerce (GEC). 

Integrasi ke dalam GVC dapat dilakukan dalam bentuk ekspor tidak langsung melalui agregator domestik maupun perusahaan afiliasi asing. Tantangan yang akan menjadi pekerjaan rumah terhadap UMKM ke depan adalah mengatasi kesenjangan dalam inovasi, teknologi, dan literasi digital.

Kesempatan untuk mengembangkan pasar UMKM secara daring masih sangat luas. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan, di In-donesia tercatat ada 123,3 juta pengguna aktif internet dan 106 juta pengguna aktif media sosial. Besarnya angka pengguna internet dan media sosial tersebut merupakan ceruk pasar yang besar dan sangat prospektif dalam bisnis online. 

Karena itulah hasil akhir dari digitalisasi UMKM jangan sampai hanya berupa platform digital, melainkan harus bisa menjadi pemain global yang berorientasi ekspor. Dan ini akan menjadi grand design model bisnis UMKM Indonesia ke depan, sehingga semua stakeholder dari Kementerian atau Lembaga (K/L) yang hendak membuat kebijakan atau program pengembangan UMKM bisa mengacu kepada grand design ini.

Grand design ini juga disiapkan untuk  menangkap kesempatan bagi pengembangan UMKM ditengah globalisasi dan ketatnya kompetisi di pasar dunia. Kesempatan tersebut antara lain, mengembangkan dan memperluas jangkauan pasar UMKM dengan memanfaatkan teknologi dan interkonektivitas yang kian meningkat di tingkat domestik dan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun