Sinyal Kaesang sebagai salah satu simpul dinasti politik Jokowi adalah pengangkatan suami dari Erina Gudono sebagai Ketua Umum secara mendadak, tanpa melalui mekanisme resmi pemilihan ketua umum PSI. Tiba-tiba saja Kaesang sudah diterima secara aklamasi untuk menggantikan posisi Giring Nidji sebagai Ketua Umum PSI. Tepatnya, hari Senin, 25 September 2023, dua hari setelah dirinya bergabung dengan partai yang diurusi oleh anak-anak muda ini.
Transisi kepemimpinan PSI yang terjadi menjelang Pemilihan Presiden 2024 ini mengharuskan kepengurusan baru partai ini untuk segera menentukan sikap dalam kontestasi politik yang disebut-sebut sangat sarat dengan nuansa dinasti politik. Kaesang sebagai pucuk pimpinan tertinggi partai mengarahkan dukungan PSI kepada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pilihan Kaesang ini semakin menguatkan kesan politik dinasti yang dimainkan oleh Jokowi melalui keterlibatan secara langsung kedua putranya, yaitu Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden dari Prabowo Subianto, dan Kaesang Pagarep sebagai Ketua Umum PSI.
Kiprah Kaesang dalam politik nasional pun mulai dikenal melalui penampilannya di panggung-panggung kampanye untuk mengarahkan para pemilih PSI untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Popularitasnya pun semakin tinggi setelah poster-poster bergambar dirinya, PSI dan Joko Widodo terpasang di beberapa kota besar di Indonesia. Hasilnya memang cukup spektakuler, karena PSI berhasil memperoleh 2,86 persen suara. Perolehan suara ini jauh lebih baik dibanding dengan Pemilu 2019 yang hanya mendapatkan 1,85 persen. Meski demikian, PSI tetap kandas untuk masuk Senayan.
Panggung untuk Kaesang meraih jabatan publik di tingkat nasional sudah ditutup seiring dengan berakhirnya Pilpres 2024. Jabatan satu-satunya yang masih cukup kuat sebagai bergaining power dirinya dengan pemenang Pilpres adalah Ketua Umum PSI. Meski demikian, peluang sebagai kandidat Pilkada 2024 untuk Kaesang masih tetap terbuka.
Nama Kaesang sudah lama disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat untuk menggantikan Gibran Rakabuming sebagai Walikota Surakarta, ketika sang kakak resmi meninggalkan jabatan ini setelah dilantik sebagai Wakil Presiden RI. Sebuah lembaga survei lokal bahkan mencatat, nama Kaesang Pangarep memiliki peluang paling besar untuk dipilih oleh warga lantaran posisinya sebagai anak dari Presiden Jokowi, yang sukses memimpin kota kecil di Jawa Tengah ini.
Selain berpeluang menjadi Walikota Solo, nama Kaesang juga sempat digadang-gadang untuk memimpin beberapa kota di Jawa Barat. Salah satu yang cukup santer disebut-sebut adalah Walikota Bekasi. Pihak PSI menyebut, masuknya nama Ketua Umum partai ini dalam bursa pencalona  Walikota Bekasi merupakan murni aspirasi rakyat Kota Bekasi, bukan keinginan partai.
Terakhir adalah keinginan kader-kader PSI untuk mengusung ketua umum mereka untuk menjadi calon Gubernur Jakarta. Keinginan untuk menyandingkan Kaesang Pangarep bersama dengan tokoh-tokoh politik nasional yang sudah beken seperti Anies Baswedan dan Basuki Tahja Purnama dalam Pilgub Jakarta merupakan pilihan politik yang luar biasa berani. Tindakan ini merupakan pilihan yang ambisius namun sarat dengan spekulasi karena dinamika politik dalam pilgub ini semua kekuatan politik akan memiliki preferensi politik yang berbeda dengan tren politik ketika Pipres 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H