Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jejak Kaesang Pangarep sebagai Kandidat Pilkada 2024, dari Calon Walikota Depok hingga Cagub Jakarta

22 Mei 2024   19:32 Diperbarui: 22 Mei 2024   19:35 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kaesang Pangarep ketika terpilih menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI)  pada 25 Septemeber 2024 (Sumber: Kompas.id)

  Nama Kaesang Pangarep sudah sangat populer sekarang ini berkat taktik pemasaran politik yang sukses mengorbit sosoknya dari seorang milenial anak Presiden menjadi tokoh politik nasional berusia muda. Perjalanan kariernya yang mulai dirintis sebagai seorang pengusaha kuliner tiba-tiba berbelok drastis masuk ke gelanggang politik yang lebih prospektif. Sebagai anak presiden yang paling powerful di negara ini, pilihan berkarier di bidang politik adalah keniscayaan yang bisa menjamin kesuksesan Kaesang untuk meraih jabatan-jabatan politik strategis di negara ini.

Nama Kaesang Pangarep mulai dikenal luas dalam kancah politik sejak munculnya baliho bergambar putra bungsu Presiden Joko Widodo ini di sejumlah titik jalan protokol di Kota Depok, Jawa Barat pada akhir Mei 2023. Salah satu titik pemasangan baliho ini berada di Jalan Margonda Raya. Ruas jalan ini banyak dilalui mahasiswa dan pekerja dari arah Jakarta. Ini yang membuat nama Kaesang santer seketika dan menjadi pembicaraan warga Depok dan netizen yang bertebaran di media sosial.

Persoalannya bukan pada baliho yang dipasang di kota yang menjadi basis politiknya Partai Keadilan Sejahtera (PKS), melainkan isi balihonya yang memancing rasa ingin tahu setiap orang. Isi balihonya adalah: "PSI Menang, Walikota Kaesang". Pesan dari baliho dengan gambar Kaesang memegang mawar merah, yang tidak lain adalah lambang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, ramai-ramai diintepretasi sebagai rencana PSI untuk mencalonkan Kaesang sebagai Walikota Depok.

Wacana Calon Walikota Depok

Wacana publik yang berkembang seiring dengan masifnya tanggapan terhadap baliho Kaesang tersebut adalah Kaesang akan menjadi kandidat Pilkada 2024, yaitu calon Walikota Depok. Maka, isu yang tersiar secara masif adalah Kaesang sedang dipersiapkan oleh PSI untuk menghadapi kandidat pilkada 2024 yang lain, yang akan menjadi calon walikota dari partai lain, terutama PKS. Sejak saat itu, nama Kaesang langsung tercatat menjadi anak Presiden Jokowi yang kedua yang memasuki gelanggang kontestasi politik.

Terkait dengan respons dan opini yang berkembang pasca baliho Kaesang-PSI tersebut, Saya pernah menuliskan secara khusus fenomena ini dalam blog pribadi saya, yaitu seputarrisetsosialblogspot.com  dengan tajuk: "5 Fenomena yang Mencuat Setelah Kaesang Pangarep Diusung Menjadi Calon Wali Kota Depok dalam Pilkada 2024". Dalam artikel ini Saya memaparkan bahwa kemunculan Kaesang secara tiba-tiba di Kota Depok tersebut bukanlah sebuah perstiwa tunggal. Pemasangan itu sudah  didesain dengan tujuan untuk mengorbitkan putra bungsu Presiden Indonesia ketujuh ini ke atas pentas politik nasional.

Ilustrasi artikel dari blog pribadi tentang 5 Fenomena Setelah Kaesang Manjadi Calon Walikota Depok (Sumber: Seputarrisetsosialblogspot.com)
Ilustrasi artikel dari blog pribadi tentang 5 Fenomena Setelah Kaesang Manjadi Calon Walikota Depok (Sumber: Seputarrisetsosialblogspot.com)

Paling tidak, ada 5 fakta menarik yang mencuat bersamaan dengan kasus baliho Kaesang Walikota Depok tersebut. Fenomena tersebut merupakan rangkaian politik yang disusun untuk menata karier politik anak-anak Jokowi sebelum dan sesudah Pilpres 2024. Kelima fenomena tersebut adalah: 1. Dugaan dinasti politik Jokowi; 2. Basis ideologi yang berbeda; 3. Akumulasi Kegagalan Pembangunan Kota Depok; 4. Didukung keluarga; 5. Representasi Generasi Milenial.

Dari paparan 5 fenomena tersebut, terdapat 2 fenomena yang masih relevan untuk menempatkan isu Kaesang sebagai kandidat Pilkada 2024 dengan agenda Jokowi setelah Pilpres 2024, yaitu dugaan dinasti politik dan dukungan keluarga. Kedua fenomena yang menyertai isu Kaesang sebagai Walikota Depok ini ternyata bermuara pada agenda pembentukan dinasti politik Jokowi yang semakin kuat dan nyata.

Jika agenda dinasti politik Jokowi ini kita fokuskan saja pada sosok Kaesang Pangarep, akan terlihat jelas jejak perjalanan politik pemilik usaha "Sang Pisang" ini menapaki jalur-jalur politik yang sudah disiapkan. Kurang lebih sebulan setelah isu baliho Kaesang calon Walikota Depok ini reda, Kaesang Pangarep diberitakan bergabung menjadi kader PSI, partai milenial yang berada di balik kemunculan baliho Kaesang calon Walikota Depok itu.

Simpul Dinasti Politik

Sinyal Kaesang sebagai salah satu simpul dinasti politik Jokowi adalah pengangkatan suami dari Erina Gudono sebagai Ketua Umum secara mendadak, tanpa melalui mekanisme resmi pemilihan ketua umum PSI. Tiba-tiba saja Kaesang sudah diterima secara aklamasi untuk menggantikan posisi Giring Nidji sebagai Ketua Umum PSI. Tepatnya, hari Senin, 25 September 2023, dua hari setelah dirinya bergabung dengan partai yang diurusi oleh anak-anak muda ini.

Ilustrasi Baliho Kaesang di Jalan Margonda Depok (Sumber: Media Indonesia.com)
Ilustrasi Baliho Kaesang di Jalan Margonda Depok (Sumber: Media Indonesia.com)

Transisi kepemimpinan PSI yang terjadi menjelang Pemilihan Presiden 2024 ini mengharuskan kepengurusan baru partai ini untuk segera menentukan sikap dalam kontestasi politik yang disebut-sebut sangat sarat dengan nuansa dinasti politik. Kaesang sebagai pucuk pimpinan tertinggi partai mengarahkan dukungan PSI kepada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pilihan Kaesang ini semakin menguatkan kesan politik dinasti yang dimainkan oleh Jokowi melalui keterlibatan secara langsung kedua putranya, yaitu Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden dari Prabowo Subianto, dan Kaesang Pagarep sebagai Ketua Umum PSI.

Kiprah Kaesang dalam politik nasional pun mulai dikenal melalui penampilannya di panggung-panggung kampanye untuk mengarahkan para pemilih PSI untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Popularitasnya pun semakin tinggi setelah poster-poster bergambar dirinya, PSI dan Joko Widodo terpasang di beberapa kota besar di Indonesia. Hasilnya memang cukup spektakuler, karena PSI berhasil memperoleh 2,86 persen suara. Perolehan suara ini jauh lebih baik dibanding dengan Pemilu 2019 yang hanya mendapatkan 1,85 persen. Meski demikian, PSI tetap kandas untuk masuk Senayan.

Kandidat Pilkada 2024

Panggung untuk Kaesang meraih jabatan publik di tingkat nasional sudah ditutup seiring dengan berakhirnya Pilpres 2024. Jabatan satu-satunya yang masih cukup kuat sebagai bergaining power dirinya dengan pemenang Pilpres adalah Ketua Umum PSI. Meski demikian, peluang sebagai kandidat Pilkada 2024 untuk Kaesang masih tetap terbuka.

Nama Kaesang sudah lama disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat untuk menggantikan Gibran Rakabuming sebagai Walikota Surakarta, ketika sang kakak resmi meninggalkan jabatan ini setelah dilantik sebagai Wakil Presiden RI. Sebuah lembaga survei lokal bahkan mencatat, nama Kaesang Pangarep memiliki peluang paling besar untuk dipilih oleh warga lantaran posisinya sebagai anak dari Presiden Jokowi, yang sukses memimpin kota kecil di Jawa Tengah ini.

Selain berpeluang menjadi Walikota Solo, nama Kaesang juga sempat digadang-gadang untuk memimpin beberapa kota di Jawa Barat. Salah satu yang cukup santer disebut-sebut adalah Walikota Bekasi. Pihak PSI menyebut, masuknya nama Ketua Umum partai ini dalam bursa pencalona  Walikota Bekasi merupakan murni aspirasi rakyat Kota Bekasi, bukan keinginan partai.

Terakhir adalah keinginan kader-kader PSI untuk mengusung ketua umum mereka untuk menjadi calon Gubernur Jakarta. Keinginan untuk menyandingkan Kaesang Pangarep bersama dengan tokoh-tokoh politik nasional yang sudah beken seperti Anies Baswedan dan Basuki Tahja Purnama dalam Pilgub Jakarta merupakan pilihan politik yang luar biasa berani. Tindakan ini merupakan pilihan yang ambisius namun sarat dengan spekulasi karena dinamika politik dalam pilgub ini semua kekuatan politik akan memiliki preferensi politik yang berbeda dengan tren politik ketika Pipres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun