2. Pulau Sagori
Pulau Sagori terkenal dengan air laut yang sangat biru dan pohon cemara yang banyak tumbuh di tengah tengah pulau. Dengan peralatan menyelam, wisatawan dapat melihat bangkai kapal dagang milik VOC yang tenggelam beberapa ratus tahun yang lalu, di kedalaman 5 meter.
3. Desa Batuawu
Letaknya di pesisir selatan Pulau Kabaena. Warga desa Batuawu sangat kental kekeluargaannya sehingga wisatawan yang berkunjung akan langsung memahami ikatan yang ada di desa ini. Pemandangan yang menakjubkan adalah rumah panggung milik warga yang berjejer rapi, serta pemandangan sunset yang dapat disaksikan melalui dermaga yang ada di desa ini.
4. Bukit Teletubies
Bukit ini bukanlah bukit teletubies sesungguhnya, tapi kalian bisa merasakan sensasi kemiripannya dengan bukit teletubies di televisi. Pemandangan sunrise juga menjadi faktor yang membuat bukit ini semakin mirip dengan bukit teletubies.
Pusat Kerajaan Moronene
Pulau Kabaena di masa lampau merupakan pusat Kerajaan Moronene, salah satu etnis di Sultra. Kehadiran benteng Tawulagi dan beberapa benteng penunjang, yakni benteng Doule, Tontowatu, Mataewolangka dan Tuntuntari merupakan bukti kuat bahwa Kabaena pernah menjadi pusat Kerajaan Moronene. Pasalnya, Benteng Tawulagi adalah tempat pelantikan  para Mokole atau raja Moronene. Â
Benteng-benteng penunjang seperti Mataewolangka berfungsi sebagai tempat mengintai musuh dari arah selatan, Doule tempat mengintai dari arah barat dan utara, serta dua benteng penunjang lainnya yaitu Tuntuntari dan Tontowatu merupakan tempat mengintai dari arah timur.
Di benteng Tawulagi selain masih tampak batu besar dan agak tinggi tempat melantik Mokole, juga terdapat sebuah meriam besar. Dulu, kemungkinan besar untuk melawan penjajah Belanda maupun Tobelo. Benteng-benteng di Kabaena diperkirakan didirikan tahun 1600-an yang digunakan sebagai tempat persembunyian dan tempat bertahan dari para musuh.
(Kompas.com, 26/11/2010)