Dari daratan, orang-orang berduyun-duyun menuju ke kepal melewati jembatan yang  disusun dari batang-batang kayu dari bibir pantai hingga ke laut lepas. Mereka memenuhi jembatan tersebut untuk mengantar dan menjemput saudara-saudara mereka.
Bentang alam yang melatari pelabuhan ini adalah perbukitan dan pepohonan yang hijau. Rumah-rumah panggung berdiri berderet di belakang dermaga. Penduduk yang hanya mengamati dari rumah mereka terlihat begitu kecil dari atas buritan kapal.
Para petugas kapal mengatur penumpang yang turun untuk lebih dulu meninggalkan kapal. Setelah itu baru peunmpang yang hendak berangkat untuk naik ke kapal. Setelah semua penumpang berada di dalam kabin, kapal langsung meninggalkan pelabuhan Pulau Kabaena ini secara perlahan-lahan. Dari atas kapal rasanya belum puas untuk menikmati keindahan pulau yang sangat eksotik tersebut. Terbersit dalam benak untuk membuat rencana perjalanan khusus hanya untuk mengunjungi Pulau Kabaena ini.
Ternyata dari pengamatan saya dari atas kapal tentang Pulau Kabaena ini hanya menyingkap sedikit sekali fakta tentang pulau yang kaya dengan potensi wisata dan cerita tentang kisah sejarah yang epik. Berikut ini 2 fakta tentang Pulau Kabaena, yaitu potensi wisata dan kekayaan sejarahnya.
Obyek Wisata Alam
Dari pengamatan sepintas saja saya bisa simpulkan bahwa keindahan Pulau Kabaena ini menyimpan potensi wisata yang luar biasa. Siapa pun yang berkunjung ke sini dijamin tidak akan menyesal. Soal penginapan jangan khawatir, karena sudah ada penginapan atau bisa menginap di rumah-rumah penduduk.
Dilansir dari Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Pulau Kabaena memiliki 4 obyek wisata alam dengan kekhasannya masing-masing.
(Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara)
1. Desa Tangkeno
Desa Tangkeno dijuluki sebagai negeri di awan karena letaknya di kaki gunung Sabampolulo dengan ketinggian 1500 meter diatas laut. Sensasi sejuknya tidak perlu diragukan lagi. Kalian bisa melihat secara langsung kehidupan warga desa yang bercocok tanam dan membuat gula aren. Obyek lain yang bisa dikunjungi adalah air terjun dan benteng pertahanan yang merupakan peninggalan sejarah.