Maka pertanyaan pertama pun meluncur dengan lancar dari bibirnya yang mungil. Pertanyaannya memang receh dan cukup menggelitik. Misalnya: "Mengapa ayam kalau berkokok matanya selalu ditutup?"
Pertanyaan ini lalu dilempar ke peserta di dalam mobil, dengan menyebut panggilan dalam keluarga. Kalau dilempar ke saya maka dia akan berkata: "Ayah yang jawab", atau kalau ke ibunya: "Ibu yang jawab", dan ke adeknya: "Ade yang jawab".
Sebetulnya banyak sekali pertanyaan-pertanyaan tebakan yang dilontarkan  dalam setiap perjalanan lebaran kami. Kembali ke pertanyaan tentang ayam berkokok matanya selalu ditutup tadi, kalau ada yang bisa jawab, pertanyaan dilanjut lagi.
Tapi kalau sudah lama menunggu tidak ada reaksi, atau salah jawabannya, maka si sulung akan bilang begini: "Ayah nyerah?", "ibu nyerah?" ade nyerah?". Baru dia memberi tahu jawabannya: "karena ayam sudah hafal teksnya".
Tebakannya memang receh tapi menyenangkan dan bisa dinikmati sebagai pengusir rasa bosan dan ngantuk akibat macet dan kelamaan nyetir. Kehadiran games tebak-tebakan dalam mobil ini sangat bermanfaat dalam menjalin hubungan keluarga karena semua anggota keluarga ikut bermain dan sama-sama berpikir ketika menghadapi pertanyaan yang cukup menantang.
Misalnya dalam kesempatan perjalanan lebaran tahun yang berbeda lagi, si bungsu mengajukan pertanyaan tebakan yang membuat saya harus menekuk kening untuk memikirkan jawabannya. Pertanyaannya begini: "Aktivitas menekan tombol pada mouse disebut apa?"
Saya yang biasanya acuh tak acuh dengan tebak-tebakan seperti ini ikut penasaran memikirkan jawabannya. Kali ini saya tidak ikut main karena harus konsentrasi nyetir karena kondisi jalan tol sedang lancar dan mobil saya pacu dengan kecepatan 80-100 kilometer per jam. Saya biarkan mereka bertiga asyik untuk bertanya dan menjawab.
Saya yang dari tadi sudah penasaran iseng nanya ke si bungsu, "emang apa jawaban dari aktivitas menekan tombol pada mouse komputer?". Dia malah nanya balik: "mau tahu aja, atau mau tahu banget?". Mendengar celotehnya seperti itu, kami seisi mobil langsung tertawa bersama-sama.
Dialog kemudian dilanjut dengan inisiatif si bungsu untuk menuntun pikiran kami supaya bisa menemukan jawabannya. Kali ini dia nahan agak lama untuk memberi jawaban karena dia sadar kalau ayahnya tiba-tiba ikut campur berarti ini pertanyaan rumit. Akhirnya dia mengeluarkan clue untuk menemukan jawabab. "Huruf awalnya K, dan huruf akhirnya juga K. Hanya 4 huruf. Gampang kan?" katanya setengah ngeledek.
Karena lagi malas mikir juga, saya pura-pura melempar jawaban berdasarkan clue tadi meskipun tidak relevan. Akhirnya saya nyerah. Kakak dan ibunya pun mengambil sikap yang sama seperti saya. "Klik" katanya. Dan itulah jawaban yang benar dari tebakannya.