Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika April Mop Membangkitkan Nostalgia Keceriaan Masa Kecil

1 April 2024   14:32 Diperbarui: 2 April 2024   17:40 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak yang suka iseng (Sumber: id.theasianparent.com)

Kalau tambah pemain, atau jumlah kelereng, maka ruang di segitiga pocis akan semakin penuh terisi dengan kelerengnya. Karea itulah jumlah pemain dibatasi 7 orang dan taruhan kelerengnya tiga, supaya menyisakan ruang gerak dan ruang tembak.

Kalau jumlah kelerengnya sudah mencapai maksimal, sementara segitiga pocisnya terlihat penuh, maka para pemain sepakat untuk menggambar ulang dengan ukuran yang lebih besar.

Supaya bisa menang dalam permainan ini dibutuhkan keterampilan menembak kelerengan yang ada di dalam pocis supaya keluar dari garis-garis yang membatasinya.

Kemenangan baru dianggap sah kalau kelereng taruhan sudah keluar dari garis, dan kelereng yang digunakan pemain sebagai senjata untuk menembak juga berada di luar area segitiga pocis. Artinya, posisi kelereng senjata ini harus jauh dari garis batas segitiga pocis.

Pocis ini kalau dimainkan oleh anak-anak yang keterampilan menembak kelerengnya masih di level pemula biasanya kurang seru. Pocis akan seru kalau sudah melibatkan jagoan tembak antarkampung. Biasanya penontonnya juga banyak ditambah dengan suara memberi dukungan yang ramai.

April Mop?

Lalu di mana hubungannya dengan April mop? Biasanya kalau permainan seperti ini ada kelompok protagonis, yaitu mereka yang jadi jagoan dalam permainan pocis yang selau menjadi pusat perhatian selama permainan berlangsung. Ada kelompok antagonis yaitu anak-anak yang kurang begitu suka dengan permainan ini, dan suka mengusili permainan ini.

Mereka biasanya muncul belakangan di sela-sela penonton sambil mengikuti keseruannya dulu. Setelah semua orang hanyut dalam keseruan permainan, mereka baru beraksi dengan segala tingkahnya, mulai dari menggoda pemain yang mendapat giliran untuk menembak, atau mengalihkan fokus penonton dengan permainan mereka sendiri.

Anak-anak "antagonis" ini punya trik tersendiri untuk membubarkan permainan ini, meskipun sedang seru-serunya. Salah satu kelebihan kelompok antagonis ini adalah mereka selalu tahu tren permainan global termasuk April mop.

Entah disengaja atau tidak, setiap bulan April ada saja kejadian seru di lapangan pocis karena ulah dan keusilan mereka. Saya tahu karena bulan April ini bulan kelahiran Saya, dan peristiwa-peristiwa usil ini kejadiannya sekitar dua atau tiga minggu sebelum tanggal kelahiran saya.

Ada satu kebiasaan yang saya tandai selalu menjadi kebiasaan mereka. Ketika permainan baru dimulai, di mana para pemain akan mengundi giliran menembak, salah satu anak antagonis akan maju dan berdiri persis di depan pocis sambil menghitung satu per satu jumlah kelereng yang ada di dalamnya. Mulutnya komat kamit menghitung jumlah kelereng sementara jarinya bergerak naik turun menunjuk satu per satu kelereng yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun