Jadi, hari itu setelah check in hotel, saya minta petugas untuk mencarikan tukang ojek yang bisa antarkan saya ke tempat makan yang saya tuju. Saya minta dijemput setengah jam lagi. Ketika sedang istirahat di kamar, telepon kamar yang ada di samping bed berdering. Dari seberang suara seorang perempuan mengabarkan bahwa tukang ojeknya sudah menunggu di depan lobi.
Sat...set, saya pun sudah berada di depan lobi menghampiri sebuah sepeda motor yang diparkir agak ke depan dari pintu utama lobi. Tukang ojek ini seorang pria paruh baya dengan kulit gelap. Dari cara bertuturnya saya tahu bahwa beliau ini orang asli Kendari.
Setelah basa-basi sebentar beliau mengisyaratkan supaya saya segera naik ke atas jok sepeda motor supaya bisa langsung berangkat. Dan tidak berapa lama posisi saya sudah berada di atas motor, dan kami pun bergerak meninggalkan hotel menuju jalan raya.
Setelah berada di jalan yang lurus dan lengang, tukang ojek ini membuka percakapan. Biasalah, nanya tentang asal, keperluan, dan berapa lama di Kendari. Pertanyaan standar para tukang ojek di daerah ketika mengantarkan penumpang dari Jawa. Setelah terjadi dialog yang singkat, beliau mulai menawarkan rumah makan ikan bakar yang lain, yang katanya jauh lebih nyaman tempatnya, dan pilihan ikannya lebih banyak.
"Ikannya besar-besar, dan diambil langsung dari nelayan di pantai. Kalau di Maros (rumah makan ikan bakar yang kami tuju sekarang) ikannya hanya satu macam. Layang sama selar saja," katanya.
                                           Ilustrasi ikan-ikan segar di RM LabbakkangÂ
                                           (Dokumentasi Pribadi)
Boleh juga cara bapak tukang ojek ini mempromosikan kepada saya tentang tempat ikan bakar yang lain selain Maros tadi, batinku. Tertarik dengan tawarannya, saya pun meresponsnya dengan sopan. Seketika sepeda motornya ditepikan dulu, kami berhenti dan beliau lalu memberi informasi-informasi umum yang saya tanyakan. Saya sepakat ke RM La Bakkang, dan kami pun langsung bergerak ke sana.
Tempatnya luas dan lega dengan dua meja panjang di bagian luar. Beberapa bangku kayu di letakkan di kedua sisi meja searah dengan posisinya. Beberapa konsumen tampak sudah menempati meja di ruangan dalam. Ada juga konsumen yang sedang memilih-milih ikan yang ada di dalam gabus.