Sedekah di bulan Ramadan adalah jalan kita untuk menyadari betapa berlimpahnya karunia yang Allah berikan kepada kita sehingga saat kita berbagi, tindakan tersebut adalah refleksi  keberkahan yang Allah limpahkan kepada kita. Ketika kita memberikan dengan ikhlas dan tanpa pamrih, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membantu diri kita sendiri untuk tumbuh dan berkembang.
Ini adalah siklus kebaikan yang tidak pernah berakhir. Dari setiap kebaikan sedekah  yang kita lakukan, kita akan merasakan berkah yang melimpah dari Allah SWT.
Berkah inilah yang mendasari niat kita dalam bersedekah. Ketika kita menyadari bahwa rejeki yang kita terima adalah anugerah dari Allah, kita pun menjadi lebih rendah hati dan bersedia berbagi dengan orang lain. Sedekah mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih dermawan, peduli, dan penuh kasih. Sedekah menjadi fondasi kepribadian mulia melalui sikap rendah hati dan kasih sayang.
Semua agama pasti mengajarkan bahwa sedekah adalah tindakan mulia yang menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Islam sendiri mengajarkan, sedekah merupakan fondasi yang membangun kepribadian mulia dan luhur bagi setiap orang yang melakukannya. Dengan merasakan penderitaan dan kesulitan orang lain, kita menjadi lebih peka terhadap kebutuhan mereka sehingga timbul rasa tanggung jawab untuk membantu dan meringankan beban sesama manusia.
Ketika kita memberikan sedekah tanpa mengharapkan balasan apapun, kita sebenarnya sedang menguatkan ikatan ukhuwah (persaudaraan) antar-umat manusia. Ramadan akan membentuk sedekah menjadi empati dan kepedulian terhadap sesama, dengan mengingatkan bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung daripada kita.
Sedekah tidak hanya melibatkan pemberian secara fisik, melainkan ikut melibatkan sikap-sikap seperti kedermawanan, kebaikan hati, dan kepedulian terhadap sesama. Ketika seseorang memberikan sedekah, ia menunjukkan bahwa ia memiliki hati yang tulus dan peduli terhadap kebutuhan orang lain. Ramadan menjadikan karakter-karakter tersebut sebagai semangat untuk membangun fondasi kepribadian mulia melalui sedekah.
2. Panggilan Hati
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sering kali kita terperangkap dalam pandangan sempit tentang sedekah. Banyak yang menganggap sedekah hanya sebatas memberikan harta kepada yang membutuhkan. Namun, sebenarnya sedekah adalah panggilan hati yang jauh lebih tinggi daripada sekadar tindakan memberi dengan ikhlas. Sedekah adalah hubungan emosional yang mendalam antara kita dengan Allah Ta'ala, Sang Pemilik rejeki.
Di dalam hati setiap orang  terdapat suara yang memanggil untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ramadan adalah saat yang tepat untuk merespons panggilan ini dengan memberikan sedekah. Saat kita mendengarkan panggilan hati ini dan bertindak sesuai, kita akan merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang mendalam.
Sebagai muslim, kita jangan sampai terjebak pada pemahaman bahwa sedekah hanya sebatas membagi harta kita kepada mereka yang membutuhkan. Dalam Islam sedekah tidak hanya berbicara tentang harta benda yang kita sumbangkan, atau bagian rejeki yang kita sisihkan. Â Sedekah adalah tentang keikhlasan hati yang kita tanamkan dalam setiap tindakan memberi tersebut.
Jadi jelas, Islam mengajarkan bahwa sedekah bukan sekadar menjadi kewajiban seorang Muslim, tetapi juga mengekspresikan panggilan hati yang ikhlas dan tulus. Dengan memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki kepada yang membutuhkan, kita bukan hanya memberi manfaat materi, tetapi juga memberikan harapan dan kebahagiaan kepada mereka.