Kelima surat suara tersebut saya coblos semua dengan satu kali coblosan supaya sah dihitung sebagai perolehan suara untuk capres, caleg, dan partai. Puas? Tentu. Karena saya sudah menunaikan kewajiban sekaligus hak saya sebagai warga negara. Di sinilah kita menentukan seberapa lama presiden dan wakil rakyat bekerja untuk kemajuan negara.Â
Untuk membuktikan keikutsertaan kita dalam Pemilu 2024, kita wajib menyelupkan salah satu jari kita ke dalam tinta ungu yang sudah disiapkan di dekat pintu keluar TPS. Saya selalu menyelupkan jari kelingking saya setiap kali selesai mencoblos dalam Pemilu yang lalu.
Bagi saya, menyelupkan jari ke dalam tinta bukan sekadar ritual rutin lima tahunan, tetapi sebagai ekspresi, komitmen, atau bukti bahwa kita sudah menyerahkan kedaulatan kita sebagai rakyat kepada semua kandidat yang kita coblos di balik bilik suara.Â
Apakah pilihan kita hari ini harus menentukan kemenangan capres pilihan kita? Tentu tidak. Karena probabilitas kekalahan dan kemenangaan dalam pemilihan presiden peluangnya sangat terbuka.
Tetapi siapapun terpilih nanti dialah Presiden kita. Dialah pemimpin tertinggi negara kita yang harus kita patuhi, meskipun bukan pilihan kita.
Sebagai warga negara kita wajib untuk menentukan keabsahan kekuasaan para pemimpin dan wakil rakyat melalui pemilu. Penting untuk dicatat di sini bahwa pemilu bukan untuk memilih pemimpin yang terbaik tetapi mencegah orang yang buruk untuk berkuasa.
Selamat memilih saudara sebangsa dan setanah air.Â
Depok, 14 Februari 2o24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H