Prabowo yang masih muda saat itu tentu kondisi kesehatannya masih prima, sehingga wibawa yang terpancar dari penampilannya yang gagah disertai suaranya yang menggelegar sangat terasa oleh orang lain. Dia juga dinilai sebagai sosok yang paling tegas mengingat latar belakangnya sebagai tentara yang berani dan sukses. Dengan segala kelebihan yang dimiliki tersebut, Prabowo merasa jumawa bahwa dia bisa mengalahkan Joko Widodo dengan mudah.
Jejaknya sebagai tentara tentu membuat Prabowo sangat diunggulkan dalam debat capres, terutama soal pertahanan dan keamanan. Prabowo yang sangat mengagumi Presiden Soekarno ini banyak mengadopsi pemikiran nasionalisme terutama cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar dan negara kuat. Guratan pikiran Soekrno ini tampak jelas dalam narasi kebangsaan Prabowo terkait dengan sistem pertahanan dan keamanan negara.
Dalam debat Capres 2014 yang mengangkat tema tentang politik internasional dan ketahanan nasional yang diselenggarakan pada 22 Juni 2014 Prabowo dengan tegas menyatakan kehendaknya untuk menempatkan Indonesia sebagai negara yang disegani dalam pergaulan internasional. Untuk mengoperasionalisasi kehendaknya tersebut, Prabowo akan menjadikan politik luar negari bebas aktif sebagai landasan dan pedoman dalam membangun hubungan diplomatik dengan negara-negara lain.
Menurut Prabowo, pelaksanaan politik luar negeri harus didasarkan pada pembenahan kondisi dalam negeri dengan menciptakan perekonomian yang kuat. Ia mengatakan, politik luar negeri adalah cermin dari kondisi dalam negeri. "Kunci dari politik luar negeri kita, kalau ekonomi kuat, rakyat sejahtera, maka ketahanan akan kuat", tegas Prabowo (Kompas, 23/06).
Artinya, untuk menjadi negara yang kuat dan bermartabat dalam pergaulan internasional seorang presiden harus bisa menciptakan perekonomian nasional yang kuat sebagai landasan bagi kesejahteraan rakyat. Kemiskinan merupakan kendala terbesar dari dalam negeri yang berpotensi melemahkan posisi Indonesia dalam pergaulan internasional.
Aspek lain yang disoroti Prabowo terkait eksistensi Indonesia dalam pergaulan internasional adalah keberhasilan pemerintah dalam memelihara stabilitas dan perdamaian. Untuk menjaga situasi tersebut, prinsip "good neighbour policy" atau politik bertetangga yang baik, santun, dan bertenggang rasa akan dijadikan sebagai semangat utama politik internasional Indonesia.
"Kita tidak ingin punya musuh. Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Kita damai dengan semua orang," kata Prabowo.
Untuk menunjang ketahanan nasional secara riil Prabowo menawarkan pengadaan persenjataan moderen dan penambahan jumlah prajurit. Menurut capres nomor urut 1 ini menghadapi ancaman klaim wilayah oleh negara lain atas wilayah NKRI, TNI memerlukan persenjataan dan personel yang memadai untuk menghadapi kekuatan lawan.
Karena itulah perlengkapan perang moderen seperti main battle tank jenis Leopard dipandang mampu mengimbangi kekuatan lawan. Pembelian alat persenjataan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan pertahanan negara.
Ketika gagasan Prabowo tentang politik internasional Indonesia dan ketahanan nasional ini ditanyakan kepada publik melalui jajak pendapat oleh Litbang Kompas, respons yang diberikan cukup beragam. Cara pandang Prabowo terkait konsepsi politik internasionalnya langsung memantik tanda tanya publik terkait kemampuan untuk merealisasikannya. Pasalnya, gagasan yang disampaikan oleh Prabowo terbilang makro.Â