Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Aksara Latin, Peradaban Kolonial dan Proses Modernisasi Indonesia

4 Januari 2024   16:53 Diperbarui: 5 Maret 2024   17:11 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah Kartini di Bogor sekitar tahun 1920.(Tropenmuseum via kompas.com)

Dalam perkembangan selanjutnya, sistem ejaan bahasa Indonesia terus disempurnakan dan berubah mengikuti semangat zaman. Ejaan-ejaan tersebut tetap melestarikan penggunaan huruf Latin dalam sistem bahasa Indonesia dan untuk menulis bahasa Indonesia. 

Dinamika sistem ejaan ini menunjukkan bahwa aksara Latin yang digunakan untuk menulis bahasa Indonesia, bisa beradaptasi dengan semangat perubahan zaman sekaligus mengintegrasikan tradisi literasi tradisional yang berbasis aksara-aksara lokal.

Aksara Latin meskipun lahir dari rahim sistem kolonialisme, namun kontribusinya dalam kemajuan peradaban bangsa kita sungguh berarti. Bangsa kita bersatu karena pengetahuan-pengetahuan tentang universalisme bisa dituliskan kembali oleh pemikir dan pendiri bangsa menggunakan bahasa Melayu dan huruf Latin. 

Karya tulis tersebut tersebar dan dibaca oleh anak bangsa yang lain. Perasaan senasib terbentuk dari jalinan pemikiran yang diuntai melalui aksara Latin. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa Republik ini sesungguhnya didirikan oleh para pecinta buku yang rajin menulis dan membaca dalam aksara Latin.

Sumber: Antaranews.com
Sumber: Antaranews.com

Aksara Latin juga terus mendorong gerak pembangunan bangsa Indonesia setelah meraih kemerdekaan. Generasi-generasi muda yang potensial mendapat kesempatan untuk menimba ilmu pengetahuan ke luar negeri demi kemajuan negara ini. 

Hasilnya, transformasi ilmu pengetahuan yang berjalan secara lancar telah mendorong bangsa kita bergerak maju menjadi negara medern seperti sekarang.

Oleh: Sultani
Depok, 4 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun