Dalam perkembangan selanjutnya, sistem ejaan bahasa Indonesia terus disempurnakan dan berubah mengikuti semangat zaman. Ejaan-ejaan tersebut tetap melestarikan penggunaan huruf Latin dalam sistem bahasa Indonesia dan untuk menulis bahasa Indonesia.Â
Dinamika sistem ejaan ini menunjukkan bahwa aksara Latin yang digunakan untuk menulis bahasa Indonesia, bisa beradaptasi dengan semangat perubahan zaman sekaligus mengintegrasikan tradisi literasi tradisional yang berbasis aksara-aksara lokal.
Aksara Latin meskipun lahir dari rahim sistem kolonialisme, namun kontribusinya dalam kemajuan peradaban bangsa kita sungguh berarti. Bangsa kita bersatu karena pengetahuan-pengetahuan tentang universalisme bisa dituliskan kembali oleh pemikir dan pendiri bangsa menggunakan bahasa Melayu dan huruf Latin.Â
Karya tulis tersebut tersebar dan dibaca oleh anak bangsa yang lain. Perasaan senasib terbentuk dari jalinan pemikiran yang diuntai melalui aksara Latin. Tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwa Republik ini sesungguhnya didirikan oleh para pecinta buku yang rajin menulis dan membaca dalam aksara Latin.
Aksara Latin juga terus mendorong gerak pembangunan bangsa Indonesia setelah meraih kemerdekaan. Generasi-generasi muda yang potensial mendapat kesempatan untuk menimba ilmu pengetahuan ke luar negeri demi kemajuan negara ini.Â
Hasilnya, transformasi ilmu pengetahuan yang berjalan secara lancar telah mendorong bangsa kita bergerak maju menjadi negara medern seperti sekarang.
Oleh: Sultani
Depok, 4 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H