Preferensi Politik Milenial Cermin Masa Depan Bangsa
Oleh: Sultani
pemilih di Indonesia. Kalian para Milennial, siap atau tidak, kalian pasti akan mengubah wajah politik negara ini.
Tahun 2024 sudah di depan mata. Dalam hitungan bulan, generasi Milennial akan menjadi mayoritasApakah kalian sadar bahwa suara kalian berpengaruh? Ingat, potensi kalian dalam Pilpres ini sudah dihitung oleh para kandidat dan partai politik pengusungnya. Karena kekuatan kalian sungguh luar biasa.
Menurut hasil sensus tahun 2020, jumlah kalian sudah mencapai 69,90 juta jiwa atau setara dengan 25,87 persen total penduduk Indonesia. Sementara adik kalian, Generasi Z jumlahnya juga cukup fantastis, yaitu dengan jumlah 75,49 juta jiwa atau 27,49 persen dari 270,2 juta orang Indonesia.
Mengapa eksistensi  kalian begitu penting sekarang ini?  Karena kalian, termasuk Gen Z merupakan dua kelompok yang disebut sebagai pilar dari generasi emas pada 2045.
Saat ini, kalian mungkin masih terlalu sibuk dengan kesibukan sehari-hari untuk memedulikan Pilpres. Tapi percayalah, para kandidat sudah memperhitungkan keinginan kalian. Mereka tahu preferensi kalian yang cenderung progresif dan egaliter. Mereka paham kalian ingin pemimpin yang visioner, yang memahami aspirasi digital kalian.
Dunia keseharian kalian yang  selalu berada dalam jaringan (online), yang dicurahkan di ruang-ruang digital harus kalian barengi dengan pendidikan politik, supaya melek politik. Kalian harus melek politik, sehingga saat tahun 2024 tiba, kalian sudah mengerti dan siap memilih. Pilihan kalian akan menentukan masa depan negara ini pada tahun-tahun mendatang. Kalian, para pemilih Milennial-lah yang memegang kunci perubahan. Kalian yang akan menulis babak baru sejarah negara kita, Indonesia.
Bagaimana Preferensi Politik Kaum MillennialÂ
Apakah generasi Milenial Indonesia benar-benar peduli dengan politik bangsanya? Pemilih Milenial yang lahir antara 1981 dan 1996, memiliki preferensi politik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka lebih tertarik pada isu-isu sosial daripada ideologi politik. Millennial Depok lebih peduli pada masalah seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan perubahan iklim. Mereka ingin pemimpin yang progresif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Opini dan preferensi kalian menjadi pusat perhatian karena tingkat literasi dan perhatian kalian pada isu-isu publik dan dinamika politik bisa berimplikasi pada sikap politik kelompok pemilih lain.
Sebuah hasil survei dari Research Centre "PolGov" mengungkapkan kepedulian mahasiswa --salah satu pemilih Milenial---terhadap isu lapangan kerja, penegakan hukum, dan biaya pendidikan. Survei tersebut menunjukkan bahwa hampir separuh responden mahasiswa (47,3 persen) Â menyatakan bahwa ketersediaan lapangan kerja adalah isu yang dianggap paling mendesak diperhatikan oleh calon presiden ke depan. Isu penegakan hukum juga menjadi fokus perhatian dari 20,6 persen responden. Begitu juga dengan isu tentang biaya pendidikan yang digaungkan oleh 13,7 persen responden. Mereka menganggap biaya pendidikan yang semakin mahal sekarang adalah isu yang mendesak untuk diperhatikan.
Hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa kalian masih peduli dengan isu-isu sosial yang terkait dengan hajat hidup orang banyak meskipun preferensi kalian terhadap partai politik rendah. Kalian masih enggan untuk mengikatkan diri pada partai politik sekarang. Boleh jadi, karena dalam pandangan kalian, partai politik adalah lembaga tradisional yang mempertahankan nilai-nilai lama yang konservatif.
Kalian memang skeptis terhadap lembaga politik yang sudah mapan seperti partai politik. Namun, kalian masih antusias terhadap kandidat pemimpin yang independen dengan visi yang jelas untuk masa depan bangsa karena mencari alternatif baru dan segar. Makanya, kalian lebih eksis dan senang berpartisipasi dalam demokrasi digital untuk diskusi politik dan kampanye di media sosial.
Dengan komposisi jumlah yang signifikan dari total pemilih, suara Milennial Indoensia akan menjadi penentu dalam Pemilihan Presiden 2024. Calon yang ingin memenangkan dukungan generasi ini harus mampu berbicara kepada mereka dan prioritas yang mereka perjuangkan.
Isu-Isu Penting Bagi Pemilih MilenialÂ
 Pemilih Milennial tidak peduli lagi dengan masalah-masalah politik konvensional. Mereka ingin perubahan yang nyata dan bermakna dalam kebijakan nasional. Milenial Indonesia menginginkan kesetaraan dan keadilan sosial. Terlalu banyak warga Indonesia yang masih hidup dalam kemiskinan. Mereka menuntut akses yang lebih baik ke pendidikan, perumahan, dan pekerjaan bagi semua orang. Milenial Indonesia juga ingin adanya transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Mereka bosan dengan politik uang, nepotisme, dan korupsi.
Dalam aspek ekonomi, Milenial menginginkan dukungan untuk UMKM dan industri kreatif, karena kedua sektor usaha ini adalah masa depan ekonomi bangsa kita. Sedangkan untuk isu lingkungan hidup, Milenial menuntut adanya lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Mereka ingin udara yang lebih bersih, sistem transit yang ramah lingkungan, dan program daur ulang yang kuat.
Kalian, para kandidat, harus mendengarkan aspirasi generasi muda ini. Beri mereka insentif, modal, dan akses pasar agar dapat berkembang. Mereka menginginkan masa depan Indonesia yang lebih hijau, adil, transparan, dan inovatif. Untuk kalian para kandidat, jika mengabaikan tuntutan generasi ini, kalian akan kehilangan suara mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H