Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Anies Baswedan: Antitesis Calon Pengganti Jokowi

16 Desember 2023   15:50 Diperbarui: 16 Desember 2023   15:56 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah lepas dari jabatan Gubernur DKI elektabilitas Anies mulai turun. Pada survei Januari 2023 elektabilitasnya masih berada di atas 20 persen, tepatnya 21,6 persen. Selanjutnya, dalam beberapa survei yang dilakukan secara berturut-turut pada Mei, Agustus, dan Desember, elektabilitas Anies semakin turun dari 19,2 persen menjadi 17,4 persen. 

Pergerakan elektabilitas Anies yang terus turun selama tahun 2023 menggambarkan persaingan elektoral yang tajam di antara ketiga sosok yang sedang berkompetisi ini. 

Anies yang hanya mengandalkan identitas keagamaan dalam kontestasi ini ceruk pemilihnya jelas akan tergerus seiring dengan isu-isu negatif tentang radikalisme yang selama ini sudah melekat pada dirinya. Bahkan, di daerah-daerah yang sempat menjadi penyokong elektoralnya mulai bergeser kepada kandidat lain. 

Basis Elektoral 

Mengapa elektabilitas Anies cenderung kuat di daerah-daerah yang pernah menjadi basis pemilih Prabowo? Karena Anies merepresentasikan sosok prabowo dahulu yang menjadi antitesis Jokowi. 

Sosok Anies mulai populer di daerah-daerah tersebut tatkala Prabowo memilih untuk bergabung ke dalam gerbong pemerintahan Jokowi ketimbang konsisten menjaga sikap oposisi terhadap pemerintah. Daerah-daerah di kawasan Sumatera yang identik dengan suara Prabowo seperti Sumatera Barat dan Aceh langsung bersimpatik kepada Anies. 

Elektabilitas Anies di Sumatera pada survei Agustus lalu cukup tinggi, yaitu 26,1 persen, lebih tinggi dari Ganjar Pranowo sosok capres paling populer di Indonesia saat itu. Elektabilitas Anies kalah dengan Prabowo yang mencapai 32,7 persen. Basis elektoral Anies di Kalimantan juga bersinggungan dengan pemilih-pemilih loyal Prabowo di pulau tersebut. 

Pada survei terbaru, Anies mencatat angka elektabilitas sebesar 19,8 persen. Padahal, survei sebelumnya, elektabilitas Anies sebesar 16,3 persen. Artinya, Anies berhasil menambah kekuatan elektabilitasnya di Kalimantan sebesar 3,5 persen. Sementara Prabowo Subianto yang tercatat sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi di sini hanya mencatat kenaikan sebesar 1,6 persen. 

Untuk kawasan Sulawesi dan Maluku-Papua, suara dukungan terhadap Anies tidak secemerlang di Kalimantan. Di kedua kawasan yang berada di bagian timur Indonesia ini posisi Anies masih di bawah bayang-bayang Prabowo. Elektabilitas Anies di sini pas-pasan saja, dan sulit untuk menyalip Prabowo karena selisih tingkat elektabilitas keduanya sudah terlampau jauh. 

Kekuatan elektoral Anies di Pulau Jawa mengalami eskalasi yang relatif kecil namun signifikan secara politik. Anies yang mantan Gubernur DKI Jakarta masih menjadi penguasa suara di ibukota negara tersebut. Elektabilitas Anies terbaru sebesar 28,6 persen. 

Sementara Prabowo dan Ganjar yang sangat berambisi untuk menggeser dominasi Anies hanya memperoleh elektabilitas sebesar 26,8 persen dan 19,6 persen. Meski masih Jakarta masih menjadi basis pemilih Anies, kekuatan elektoralnya mulai melemah bahkan berpotensi untuk dikuasai oleh Prabowo Subianto. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun