Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Elektabilitas Ganjar dalam Bayang-bayang Jokowi

15 Desember 2023   15:14 Diperbarui: 25 Januari 2024   19:09 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan memiliki target yang sama untuk menjadi pemenang Pilpres maupun Pemilu 2024. Bagi Ganjar, kemenangan dalam Pilpres ini merupakan kemenangan yang akan menyempurnakan karir dan ambisi politiknya untuk menjadi orang nomor 1 di republik ini. Sementara bagi PDI Perjuangan, kemenangan dalam Pilpres akan menyempurnakan ambisi partai untuk menjadi partai pemenang pemilu sekaligus partai penguasa selama tiga kali kontestasi politik secara berturut-turut. Sayangnya, target tersebut menemui hambatan yang cukup berat yaitu kehilangan dukungan suara pendukung Jokowi. Bertarung tanpa suara pendukung Jokowi akan menjadi pertarungan terberat baik bagi Ganjar maupun PDI Perjuangan. Kehilangan suara pendukung Jokowi menjadi pukulan telak bagi Ganjar dan PDI Perjuangan untuk meraih kemenangan dalam Pilpres dan Pemilu 2024.

Indikator dari kehilangan suara pendukung Jokowi tersebut bisa dilihat pada pergerseran konfigurasi penguasaan wilayah basis suara pendukung untuk Ganjar Pranowo pada periode survei Desember dengan periode sebelum Desember, khususnya pada Agustus 2023. Dari data penguasaan wilayah tersebut terlihat jelas adanya pergeseran yang masif wilayah-wilayah yang selama ini menjadi basis penyokong suara yang memperkuat elektabilitas Ganjar. Pergeseran tersebut sangat terlihat pada hasil survei terbaru bulan Desember. 

Selama ini Ganjar menjadi sosok capres yang memiliki elektabilitas paling tinggi di Pulau Jawa. Dari data survei Agustus 2023, Ganjar mengantongi 39,6 persen dukungan pemilih di pulau terpadat ini. Ganjar menguasai suara pemilih di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di Jawa Tengah Ganjar benar-benar unggul telak dengan mengantongi dukungan suara 62 persen. Di DIY dukungan Ganjar pun terbilang tinggi, yaitu 57,9 persen. Sementara di Jawa Timur Ganjar tetap unggul di angka elektabilitas sebesar 41,1 persen.

Peta penguasaan wilayah oleh Ganjar berubah pada survei bulan Desember. Dari tiga wilayah tersebut, hanya Jawa Tengah yang tetap konsisten mempertahankan loyalitas pemilih untuk Ganjar Pranowo. Data survei menunjukkan, suara untuk Ganjar sebesar 31,6 persen. Dengan elektabilitas 30-an persen tersebut mengindikasikan intervensi terhadap pemilih Ganjar yang membuat soliditas mereka kocar kacir. Hanya mereka yang tegak lurus kepada PDI Perjuangan, Ibu Mega, dan Ganjar yang tetap setia memilih Ganjar. Mereka inilah yang menjadi penyokong utama elektabilitas Ganjar pada survei bulan Desember ini. Sedangkan separuh bagian pemilih yang lain memilih untuk meninggalkan Ganjar dan mendukung capres yang lain. 

Penurunan dukungan di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, serta wilayah lain di pulau Jawa bagian barat yang terjadi secara masif dari Agustus hingga Desember membuat kekuatan Ganjar di Jawa berkurang signifikan. Elektabilitas Ganjar sebesar 39,6 persen rontok seketika menjadi 18,4 persen. Kekuatan Ganjar di Pulau Jawa berkurang drastis hingga 21,2 persen. Artinya, para pemilih sejati Ganjar Pranowo di Pulau Jawa yang tetap bertahan merupakan pemilih loyal PDI Perjuangan dan partai koalisinya ditambah dengan elemen masyarakat yang bersimpati kepada Ganjar Pranowo. 

Untuk dukungan di luar Pulau Jawa, nama Ganjar Pranowo memiliki pengaruh yang kuat di kawasan Indonesia Timur, mulai dari Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Di Kawasan Bali-Nusa Tenggara, elektabilitas Ganjar pada Agustus lalu tercatat mencapai 42,7 persen. Sementara di kawasan Maluku-Papua elektabilitas Ganjar sebesar 35,3 persen.

Keperkasaan elektabilitas di kedua kawasan ini menciut seiring dengan fenomena eksodusnya pendukung Jokowi kepada capres lain. Kekuatan dukungan untuk Ganjar yang bertumpu pada pendukung Jokowi memang rentan terhadap perubahan "mood" preferensi politik Jokowi terhadap capres. Pengaruh Jokowi yang sudah telanjur kuat di kawasan ini jelas berdampak buruk terhadap stabilitas tingkat keterpilihan capres yang dinilai tidak selaras dengan preferensi Jokowi. 

Dampak dari pergeseran preferensi pemilih Jokowi ini jelas membawa angin perubahan terhadap Ganjar di kedua kawasan ini. Survei pada periode Desember menunjukkan penurunan elektabilitas yang signifikan. Di Bali-Nusa Tenggara elektabilitas Ganjar berubah menjadi 27,7 persen atau melemah 15 persen dibanding elektabilitasnya pada periode Agustus. Sementara di Maluku-Papua elektabilitas Ganjar kini menjadi 18 persen atau melemah 17,3 persen dibanding periode survei sebelumnya. 

Penurunan elektabilitas Ganjar yang terjadi secara drastis menunjukkan bahwa kekuatan politik capres nomor urut 3 ini tidak lepas dari pengaruh sikap maupun preferensi politik Jokowi terhadap sosoknya selama ini. Kecemerlangan elektabilitas Ganjar dalam survei-survei selama ini berkat kemesraan yang terjalin antara dirinya dengan Presiden Republik Indonesia ketujuh ini. Selama ini Jokowi selalu memberi sinyal kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa Ganjar adalah sosok yang akan meneruskan kepemimpinannya setelah dirinya lengser pada 2024. 

Sinyal tersebut menyatukan semua suara pendukung Jokowi, baik pemilih PDI Perjuangan maupun non-PDI Perjuangan untuk mendukung kemenangan Ganjar menjadi Presiden RI yang ke delapan. Namun, 2 bulan menjelang Pilpres peta dukungan capres berubah total seiring dengan perubahan sikap politik antara Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan di satu pihak dengan Jokowi di pihak lain. Perubahan tersebut malah melumpuhkan kekuatan Ganjar di ambang Pilpres 2024. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun