Mohon tunggu...
Sultan ArifYasin
Sultan ArifYasin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Student of Communication

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

7 Ciri-Ciri Lingkuran Kerja yang Toxic

5 Oktober 2023   08:19 Diperbarui: 5 Oktober 2023   08:21 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang employe atau karyawan suatu perusahaan tentu lingkungan kerja berperan penting untuk keberlangsungan serta kenyaman selama kamu bekerja. Lingkungan kerja yang sehat adalah faktor penting dalam menciptakan produktivitas, kebahagiaan, dan kesejahteraan karyawan. Namun, sayangnya, tidak semua lingkungan kerja memiliki suasana yang positif. Beberapa lingkungan kerja justru dapat menjadi toksik, yang dapat merusak kesejahteraan fisik dan mental karyawan. Berikut   7 ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic yang perlu diwaspadai, di cek juga ya apakah sesuai sama lingkungan kerja kamu atau tidak 

1. Komunikasi Yang Buruk
Komunikasi merupakan kunci dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam pekerjaan tentunya kamu membutuhkan komunikasi dengan rekan kerja, atasan , bawahan dan lainnya, namun apa yang akan terjadi ketika komunikasi yang terjalin adalah komunikasi yang buruk? Buruk Komunikasi yang tidak efektif antara rekan kerja, atasan, dan bawahan adalah tanda pertama dari lingkungan kerja yang toxic. Ketika informasi tidak mengalir dengan baik, seringkali terjadi kesalahpahaman, konflik, dan rasa frustrasi. Karyawan yang sering menghadapi masalah komunikasi dapat merasa tidak dihargai dan terisolasi.

2. Tingkat Stres yang Tinggi

Stress secara realitanya merupakan hal yang wajar dan dialami oleh hampir semua yang yang bekerja. Lingkungan kerja yang toxic seringkali memiliki tingkat stres yang tinggi. Karyawan mungkin diberikan tugas yang tidak realistis, tekanan kerja yang berlebihan, atau terlalu banyak pekerjaan tambahan. Akibatnya, tingkat stres mereka meningkat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Jika lingkungan kerja kamu seperti ini, bisa dipikrikan kembali untuk resign nih 

3. Tidak Ada Dukungan dari Atasan

Atasan yang tidak memberikan dukungan atau tidak adil dalam memperlakukan karyawan adalah tanda lingkungan kerja yang toxic. Dukungan dan support dari atasan sesungguhnya sangat berarti untuk karyawan karena akan merasa di dukung secara emosional dan menimbulkan semangat kerja yang positif. Ketika karyawan merasa bahwa atasan mereka tidak mendengarkan atau tidak menghargai kontribusi mereka, motivasi untuk bekerja bisa turun drastis hingga menimbulkan stress berlebih karena hanya akan tekanan dan tekanan dari atasan.

4. Mobbing atau Bullying

Mobbing atau perundungan adalah ciri yang sangat serius dari lingkungan kerja yang toxic.Bullying merupakan tindak kekerasan yang sangat merugikan mental bahkan fisik dari korban tindakan tersebut, membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkan trauma yang dialami. Karyawan yang menjadi korban perundungan oleh rekan kerja atau atasan akan mengalami dampak yang merusak pada kesehatan mental mereka. Ini juga dapat berdampak pada produktivitas dan retensi karyawan. Jika lingkungan kerja kamu terdapat tindakan seperti ini bisa langsung dilaporkan kepada HR untuk diproses, jika bullying verbal maupun non verbal terus dilakukan, maka yang harus kamu lakukan adalah resign dan pergi dari lingkungan yang bukan hanya membahayakan kesehatan mental, namun juga membahayakan keamanan kamu nantinya. 

5. Ketidakjelasan dalam Peran dan Tanggung Jawab

Ketidakjelasan dalam peran dan tanggung jawab dapat menciptakan kebingungan dan konflik di tempat kerja. Karyawan yang tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka atau siapa yang bertanggung jawab atas apa dapat merasa frustrasi dan cenderung membuat kesalahan. Hal ini sering terjadi biasanya di agency atau starup yang baru memulai bisnisnya. Kulifikasi dan tanggung jawab sering kali tidak sesuai dengan offering yang diinformasikan, sehingga pekerjaan dan tanggung jawab akan menumpuk karena kekurangan SDM.

6. Kurangnya Penghargaan dan Pengakuan

Setiap manusia membutuhkan penghargaan dan pengakuan. Penghargaan dan pengakuan adalah faktor motivasi yang penting di lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang tidak memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi atau tidak mengakui kontribusi mereka dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai. Merasa tidak dihargai ini merupakan faktor awal menurunnya performa sehingga akan menimbulkan banyak masalah kedepannya, mulai dari tekanan dari atasan hingga ketidaknyamanan bekerja yang berujung resign atau pemberhentian.

7. Ketidakadilan

Lingkungan kerja yang tidak adil, di mana beberapa karyawan diperlakukan lebih baik daripada yang lain tanpa alasan yang jelas, dapat menciptakan ketidakpuasan dan ketegangan. Mungkin hal ini pernah atau sering kamu jumaoi di lingkungan kerja dimana ada satu karyawan yang diperlakukan spesial, entah itu karena faktor kinerja, sifat, komunikasi bahkan tampilan. Keadilan adalah kunci untuk menjaga harmoni di tempat kerja. Jika ketidakadilan tersebut merugikan kamu, maka resign sebaikanya kamu pikirkan

Penting untuk diingat bahwa tidak semua tanda-tanda di atas harus muncul dalam satu lingkungan kerja. Namun, jika Anda merasa bahwa beberapa dari ciri-ciri ini ada dalam lingkungan kerja Anda, penting untuk mengambil tindakan. Mencari bantuan dari HR atau manajemen, atau bahkan mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru di tempat yang lebih sehat, bisa menjadi langkah yang bijaksana. Kesejahteraan karyawan adalah hal yang sangat penting, dan setiap orang berhak bekerja di lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun