c. Contoh Kasus Etika
    Beberapa contoh kasus etika terkait akuntansi manajemen:
1. Kasus Garuda
Di tahun 2018 Garuda Indonesia mencatat laba bersih sebesar US$809.850, melonjak tajam dibanding 2017 dimana di Garuda Indonesia mencatat kerugian US$216,5 juta. Selanjutnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Garuda yang digelar 24 April 2019, dua komisaris Garuda yakni, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria keberatan atas laporan keuangan Garuda Indonesia tersebut. Keberatan diajukan karena adanya pengakuan pendapatan Garuda Indonesia atas transaksi Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Layanan Konektivitas Dalam Penerbangan antara PT Mahata Aero Teknologi dengan PT Citilink Indonesia, anak usaha Garuda. Manajemen Garuda Indonesia saat itu sudah mengakui pendapatan dari Mahata sebesar US$239,94 juta. Â Perincian pendapatan Garuda Indonesia itu, antara lain sebesar US$28 juta merupakan bagian dari bagi hasil yang didapat dari Sriwijaya Air. Padahal, pendapatan Garuda itu masih dalam bentuk piutang atau tagihan bagi Garuda Indonesia. (Haliem dan Nurdiana, 2019)
2. Kasus Hanson (MYRX)
Pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh (full acrual method) atas penjualan kavling siap bangun (KASIBA) senilai gross Rp 732 miliar di laporan keuangan MYRX tahun 2016, menyebabkan terjadinya overstated laporan keuangan Desember 2016 dengan nilai mencapai Rp 613 miliar (Sandria, 2021)
Referensi:
Bourdieu, P. (1989). O poder simbólico (4a ed.). Rio de Janeiro, RJ: Bertrand Brasil.
Bourdieu, P. (1991). Language and Symbolic Power. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Bourdieu, P. (1997a). A dominação. Mont-Saint-Aignan, France: Universidade de Rouen
Bourdieu, (1998). O capital social – notas provisórias. In M. A. Nogueira, & A. Catani (Eds.), Escritos de educação (pp. 65-70). Petrópolis, RJ: Vozes.