nama yang harus dibela dengan segenap jiwa raga.
Sampai disini saya memahami bahwa Mbah Marijan adalah seorang panglima perang.
Apapun yang terjadi, dia tak akan bersikap pengecut dengan meninggalkan medan
perang demi keselamatan diri. Sekali dia bersedia menerima gelar " Surakso Hargo"
maka harus siap bertaruh nyawa dengan kemarahan Merapi.
Tanpa bermaksud berlebihan, seharusnya para pemimpin dan wakil rakyat negri ini dapat
belajar dari sosok Mbah Marijan. Belajar hidup sederhana dan penuh tanggung jawab
dalam mengemban amanah. Bukannya malah menuntut fasilitas dan menghamburkan
uang rakyat untuk kepentingan pribadi dan parpol. Karena untuk menjadi bangsa yang
besar bangsa ini harus kuat. " Urip iku kudu rosa. ( Hidup itu harus kuat.. !"-red ). Jadi,
menjadi pemimpin bangsa ini juga harus kuat. Tidak banyak curhat ke rakyat, tidak