Perjalanan Jelajah Taman Nasional Indonesia
Taman Nasional Karimunjawa,11-17 juni 2010
Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan berjumlah 22 pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai luas 111.625 Ha (SK Menhut No. 78/Kpts-II/1999 tanggal 22 Februari 1999). Terdiri daratan di Pulau Karimunjawa 1.285,50 Ha dan daratan di pulau Kemujan 222,20 Ha serta perairan di sekitarnya seluas 110.117,30 Ha (Kep. Menhut No.74/Kpts-II/2001 tentang Penetapan Sebagian Kawasan Taman Nasional Karimunjawa seluas 110.117,30 sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan dengan Berita Acara Tata Batas tanggal 14 Maret 2000.
Secara geografis terletak antara 540’39’ - 555’00’LS dan 11005’57”-11031’15’ BT. Secara administratif masuk wilayah Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Letak Taman Nasional Karimunjawa berjarak 45 mil laut dari kota Jepara atau 60 mil laut dari Semarang.Taman Nasional Karimunjawa.
Berdasarkan peta geologi/tanah propinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan Seksi Publikasi Direktorat Geologi (1976), formasi geologi/tanah di Kepulauan Karimunjawa sebagian besar terdiri dari batupasir kuarsa dan mikaan, konglomerat kuarsa, batu lanau kuarsa, serpih kuarsa, breksi gunung api, tuf, lava, kerikil pasir, lempung, lumpur, pecahan koral dan batu apung.
Keadaan daerah Kepulauan Karimunjawa merupakan suatu dataran rendah pantai yang ditumbuhi oleh hutan mangrove.Umumnya pantai berpasir putih dan sangat landai menjorok ke tengah laut.Fringing reefs mengelilingi pulau-pulau tersebut dan menyebabkan pantai terlindung dari hempasan gelombang.Dengan demikian pantai-pantai di Kepulauan Karimunjawa tidak memiliki bentuk pantai yang curam.Dasar perairan mengandung pasir dan lumpur.Di tengah perairan banyak terdapat terumbu karang yang muncul ke permukaan, dua diantaranya yang besar ialah Karang Kapal dan Karang Katang.
Gugusan kepulauan ini dikelilingi oleh perairan Laut Jawa yang tidak seberapa dalam (55 m).Topografi kawasan Taman Nasional Karimunjawa terdiri dari dataran rendah yang bergelombang, dengan ketinggian antara 0 – 506 m dpl. Terdapat 2 buah bukit, yaitu Bukit Gajah dan Bukit Bendera yang merupakan puncak tertinggi dengan ketingian + 506 m dpl. Khusus dataran Pulau Karimunjawa mempunyai medan yang bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara 65–506 m dpl. Keadaan hutannya masih terpelihara dengan baik. Luasnya diperkirakan sekitar 2.888 hektar.
Sejarah
Penataan luar batas kawasan perairan dilaksanakan pada tahun 2000 yaitu dengan dipasangnya 2 buah rambu suar masing-masing di Pulau Sintok di sebelah Timur dan Pulau Bengkoang di sebelah Utara kawasan dan 4 titik referensi masing-masing di Tanjung Pudak Pulau Karimunjawa sebelah Selatan, Pulau
Bengkoang di sebelah Utara, Pulau Nyamuk dan P. Kembar di sebelah Barat. Selain itu untuk kawasan darat (hutan dan sebagian Pulau Kemujan, telah dilaksanakan tata batasnya pada tahun 1998 dan telah dikukuhkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 72/Kpts-II/1998. Penataan mintakat yang ditetapkan tahun 1990 sudah tidak relevan lagi karena perkembangan kerusakan sumber daya alam dan dinamika masyarakat di sekitar kawasan, sehingg mintkat yang ada perlu ditinjau ulang.
Dasar pertimbangan revisi zona antara lain adalah adanya kerusakan ekosistem pada kawasan zona inti perairan. Disamping itu penetapan zona inti perairan tahun 1990 belum mengakomodasikan keperluan masyarakat untuk memenuhi mintakat ini telah diusulkan sejak tahun 1998.
Keputusan Direktorat Jenderal PHKA No.SK.79/IV/Set-3/2005 tanggal 30 Juni 2005 tentang Revisi Mintakat/Zonasi TN Kepulauan Karimunjawa. Zonasi / mintakat di TN Karimunjawa seluas 111.625 hektar adalah sebagai berikut:
1.Zona inti seluas 444,629 hektar meliputi sebagian perairan P. Kumbang, Peraitan Taka Menyawakan, perairan Taka malang dan perairan Tanjung Bomang.
2.Zona Perlindungan seluas 2.587,711 hektar meliputi hutan tropis dataran rendah dan hutan mangrove serta wilayah perairan Pulau Geleang, P. Burung, Tanjung Gelam, Pulalau Sintok, P. Cemara kecil, P. Katang, Gosong Selikur, Gosong Tengah.
3.Zona Pemanfaatan Pariwisata seluas 1.226,525 hektar meliputi perairan P. Menjangan Besar, P. Menjangan Kecil, P. Menyawakan, P. Kembar, sebelah timur P. Kumbang, P. Tengah, P. Bengkoang, Indonor dan Karang Kapal.
4.Zona Pemukiman seluas 2.571,546 hektar meliputi P. Karimunjawa, P. Kemujan, P. Parang dan P. Nyamuk.
5.Zona Rehabilitasi seluas 122,514 hektar meliputi perairan sebelah timur P.Parang, sebelah timur P. Nyamuk, sebelah barat P. Kemujan dan sebelah barat P. Karimunjawa.
6.Zona Budidaya seluas 788,213 hektar meliputi perairan Pulau Karimunjawa, P. Kemujan, P. Menjangan Besar, P. Parang dan P. Nyamuk.
7.Zona Pemanfaatan Perikanan Tradisional seluas 103.883,862 hektar meliputi seluruh perairan diluar zona yang telah ditetapkan yang berada di dalam kawasan TN Karimunjawa.
Peruntukan dari masing-masing zona adalah sebagai berikut :
·Zona Inti adalah zona yang mutlak harus dilindungi karena di dalamnya tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh aktivitas manusia. Kegiatan yang diperbolehkan hanya yang berhubungan untuk kepantingan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian, kegiatan inventarisasi, pemantauan potensi, perlindungan dan pengamanan.
·Zona Perlindungan adalah zona yang diperuntukkan untuk melindungi zona inti, yang merupakan areal untuk mendukung upaya perlindungan spesies, pengembangbiakan alami jenis-jenis satwa liar, termasuk satwa migran serta proses-proses ekologis alami yang terjadi di dalamnya. Kegiatan yang diperbolehkan adalah yang berhubungan untuk kepentingan ilmupengetahuan, pendidikan, penelitian, dan pemanfaatan secara terbatas melalui perijinan khusus.
·Zona Pemanfaatan Pariwisata adalah zona yang dikembangkan untuk kepentingan kegiatan wisata alam bahari dan wisata alam lain yang ramah lingkungan. Pada kawasan tersebut dapat sikembangkan sarana prasaran rekreasi dan pariwisata alam yang ramah lingkungan melalui perijinan khusus.
·Zona Pemukiman adalah zona yang diperuntukkan untuk kepntingan pemulihan kondisi ekosistem terumbu karang yang telah mengalami kerusakan sekitar 75%. Kegiatan rehabilitasi ekosistem terumbu karang diupayakan menggunakan bahan-baha/substrat sealami mungkin.
·Zona Budidaya adalah zona yang diperuntukkan untuk kepentingan budidaya perikanan seprti budidaya rumput laut, karamba jaring apaung dll oleh masyarakat setempat dengantetap memperhatikan aspek konservasi.
·Zona Pemanfaatan Perikanan Tradisional adalah zona yang diperuntukkan untuk kepentingan pemanfaatan perikanan yang sudah berlangsung turun temurun oleh masyarakat setempat dengan menggunkan peralatan atau sarana prasarana pemanfaatan yang ramah lingkungan.
·
Peraturan Masuk Kawasan Taman Nasional
Taman Nasional karimun jawa mempunyai presedur dalam membuat perizinan simamaksi (surat ijin masuk kawasan konservasi).Simaksi adalah surat izin masuk kawasan konservasi yang di gunakan untuk setiap pengunjung yang mempunyai kepentingan dalam melakukan kegiatan di kawasan taman nasional,misal Penelitian,Pengebdian masyarakat,magang,bahkan berwisata.
Fungsi dari simaksi ini adalah tanda bukti kita telah melaksanakan izin untuk melakukn kegiatan di Taman Nasional yang kita kunjungi.apabila kita tidak memegang surat simaksi akan di kenakan sangsi daripihak taman Nasional tersebut.dan prosedur seperti ini juga dilakukan oleh Taman nasional seluruh Indonesia
Laporan Perjalanan Jelajah Taman Nasional Indonesia I
Taman Nasional Karimunjawa,11-17 juni 2010
11 juni 2010
Pemberangkatan Tim Jelajah Taman NasionalKarimunjawa berjumlah 6 orang dengan menggunakan 3 kendaraan pribadi kita meuju ke karimun jawa,waktu tempuh perjalanan dari jogja ke jepara normal 8 jam dan penyeberangan ke karimun jawa menggunakan KMP Muria waktu tempuh perjalanan 6 jam,di sepanjang perjalan jogja ke jepara kami transit di 3tempat yaitu pertama di Magelang kedua di Ambarawa,ketiga di Demak perjalanan sedikit terhambat dengan masalah kerusakan pada kendaraan di ungaran.sepanjang perjalanan cuaca cerah hingga sampai pelabuhan Kartini Jepara.
12 juni 2010
Suara azan subuh membangunkan kami untuk segera berkemas dan beribadah setelah kami beristirahat di pelabuhan selama 3 jam,2 cangkir dan kopi hangat dan 4 teh hangatdan sarapan pagi cukup untuk memulihkan stamina kami untuk melakukan perjalanan selanjutnya,yaitu penyebrangan selama 6 jam,pagi itu terlihat cukup ramai suasana pelabuhan dengan wisatawan lokal maupun asing dan peneliti bahkan warga karimun yang akan menyeberang pulau untuk pulang kampung setelah belanja logistik dari jepara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka selama sepekan.di atas kapal kami hanya memandangi lalu lalang perahu nelayan mencari ikan dan lautan biru lepas,sedikit terlihat gunung ungaran dan gunung muria yang berdiri menjulang tinggi dengan kokohnya,di tengah penyeberangan kami di hibur dengan sekelompok lumba lumba yang berlompat lompat diatas permukaan laut tak jauh dari kapal,cukup mengobati rasa jenuh diatas kapal,tapi terlihat pulau karimun jawa yang membuat kami penasaran bagaimana rupa pulau tersebut.setelah lima jam lamanya di atas kapal mulai terlihat pulau dengan beberapa puncak dari kejauhan,dan kami mulai tersenyum ternyata karimun jawa sudah di depan mata,dan kamipun tidak sabar untuk segera sampai,dan berlabuh di dermaga.tak lama kemudian suara sirine panjang kapal mulai berbunyi tandanya kita akan segera merapat di karimunjawa.pukul 15.00 kami tiba di karimunjawa.
Ketika pintu kapal dibuka terlihat ramai warga yang menunggu di pelabuhan ,apalagi yang di tunggu mereka selain sanak saudara dan kebutuhan sehari hari mereka yang dibawa kapal.dan kami pun mulai berkeliling mencari kantor Seksi Pengelola Taman nasional II karimunjawa(SPTN II),di pusat kecamatan karimun terlihat bayak sarana prasana masyarakat seperti Puskesmas,kator pos,pasar,MCK umum,homestey,cafe,warung makan,bahkan dukun anak terlatih dan beberapa resort, dan kantor pemerintah setempat,dan tidak ketinggalan Alun alun kecil yang terlihat ramai karena hari itu adala hari sabtu,dan dan setiap malam minggubanyak pertunjukan yang di gelar di alun alun tersebut salah satunya pentas musik tradisional.
Sesampai di SPTNII kami di sambut Pak Iwan kepala SPTN II karimunjawa dan mas capungsalah satuh Pengelola Ekosistem Hutan divisi Hutan Hujan tropis (PEH SPTN II Karimunjawa).kami langsung diantar ke mess dan setelah itu kami ngobrol dan shering bersama beliau dan Polhut SPTNII karimun jawa Pak narndi dan Pak yoshep.informasi yang kami tangkap dari cerita mereka adalah masyarakat karimunjawa sebagian besar telah mengerti fungsi dan peran taman nasional di karimunjawa dan warga banyak membantu taman nasional dalam bidang pengamanan taman nasional dan pengawetan habitat dan ekosistem hutan dan makhluk hidup didalamnya,hal itu terjadi karena pihak taman nasional gencar mengadakan penyuluhan dan pelatihan pelatihan koservasi,seperti pemberian bantuan dalam rangka pembudidayaan rumput laut,pelatihan home industri nata de coco,sari kelapa,minyak kelapa,dan pemanfaatan buah kelapa dan madu) Pemberianmesin parut kelapa dan parut ketela pohon,dan alat alat budidaya ternak Lebah.dan bantuan alat penangkap ikan ramah lingkungan ,peltihan konservasi mangrovedan pembagian bibit jati dan mahoni,dan pelatihan pembuatan minyak kelapa VCO.
Masyarakat juga di beri bantuan alat selam dasar dan satu unit peralatan pelastarian penyu dan budidaya ikan kerapu,dan di sector ekonomi Taman nasional memberikan bantuan hand traktort,gerobak kaki lima,dan beberapa unit peralatan untuk mendirikan warung ikan bakart,bantuan tersebut di berikan melalui kolompok kelopok masyarakat dan organisasi masyarakat,seperti karang taruna dan setiap desa di karimunjawa.Dalam peningkatan keterampilan masyarakat karimunjawa,pihak taman nasional memberikan pelatihan pelatihan wirausaha dan Pelatihan pendampingan wisata kepada masyarakat khususnya wisata perairan seperti pelatiahan selam,pelestarian mangrone,pelestarian penyu dan budidya ikan kerapu dan terumbu karang,rumput laut
Pada saat ini masyarakat karimunjawa mempunyai penghasilandarei budidaya rumput laut sendiri rata rata kurang lebih Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000 per bulan dan saat inijumlah masyarakat karimunjawa yang berprofesi sebagai petani rumput laut kurang lebih 2600 jiwa,dengan seperti ini masyarakat semakin meningkatkankesejahteraannya danancaman kerusakan pada perairan dan terumbu karang berkurang.tetapi sangat di waspadai terhadap pencemaran limbah plastic,dan tali tali bekas budidaya rumputlaut yang kurang di perhatikan masyarakt untuk di bersihkan kembali dan di letakkan pada tempatnya.
Setelah lama kita shering danb berdiskusi tenyata waktu mulai sore dan kami memutuskan untuk makan malam bersama petugas taman nasional untuk makan bersama di warung bu ester,warung yang menurut kami terlihat sederhana tetapi amat ramai di kunjungi wisatawan lokal maupun asing untuk bersantap malam karena mungkin warung ini terletak di jantung kecamatan dan dekat alun alun serta harganya agak terjangkau dan satu satunya warung makan di pulau karimun jawa,berhubung tempat dalam warung tidak ada yang kosong alias penuh kami pun makan di belakang warung sambil melihat lalu lalang perahu nelayan yang pergi melautdan menikmati pemandangan matahari yang terbenam,
13 juni 2010
Pagi itu cuaca terlihat cerah,tak ketinggalan juga suasana pagi yang khas dengan bunyi sirine kapal yang terdengar bersahut sahutan yang menandakan kapal untuk berangakat.,setalah kami menyiapakan perlatan dan perlengkapan serta sarapan pagi yang kami beli di pasar terdekat.kami tak sabar untuk mulai menjelajah hutan hujan tropis di Taman Nasional Karimunjawa,sepanjang jpejalanan menuju jalur penyelusuran kami dimanjakan dengan pemandangan pegunungandan hutan alam yang begitu lebat dan hijau,dan juga hamparan laut yang terbetang luas dihasi pulau pulau yang terlihat kecil yang jumlahnya banyak
Kami mulai mengawali pejalanan kami dari desa alang alang,tepatnya dari belakan SD Negeri VII alangalang,kondisi ketinggian pada 0 mdpl kami di sambut sengan tumbuhan semak ,perdu dan perkebunan pohon kelapa,pada jalur jelajahi ini tidak terdapat jalan setapak atau jalur khusus ,pada jalur ini banyak di temui sumber mata air dan beberapa kumbangan buatan yang di buat oleh (petugas taman nasional yang berfungsi sebagai tempat minum rusa dan hewan mamalia lain yang hidup dialam tersebut..Titik ketinggian yang akan kita tuju adalah titik ketinggian227 mdpl dan 362 mdpl,pada kedua titik tersebut menurut informasi yang kita dapat dari Taman nasional pada kedua titik tersebut merupakan homerange Kera ekor panjang(Macaca fasicularis karimunjawae) dan Rusa( Cervus timorensis),medan yang kita lalui sedikit curam dan bergelombang,Permudaan alam dan kotoran rusa beserta jejak kaki dan kumbangan air alaminya di titik koordinat S 0550’31,2” ,E 11025’28,8”,bila di identifikasi dari kotoran dan jejak kaki rusa, tempat tersebut baru saja di tinggalkan oleh sekelompok3 hari yang lalu,dan pada titik koordinat ini juga di te,ukan kotoran keraekor panjang tapi tidak begitu banyak dan bila di lihat dari kotorannya bukan kotoran baru. Setelah itu kami melajutkan penjelalajahan berikutnya melewati medan yang lumayan menanjak dan banyak di tumbuhi permudaan dari famili meliaceae dan pohonnya.pohon yang banyak di jumpaipohon jenis Saga(Adhenantera macrosperma).hutan pada ketinggian 227 mdpl sangat rapat sehingga sangat menghabat dalam perjalanan kami ,pada titik koordinat S 0550’33,4”,E 11025’35,8” kami temukan sarang rusa yang di tandai banyak bekas goretan tanduk rusa jantan pada batang pohon dan kotoran rusa,kondisi pada lokasi ini cukup teduh dan tidak begitu lembab,sejenak kami ber istirahat dan mengamati kondisi alam sekitar,15 menit kami beristirahat kami melanjutkan pejelajahan kami menuju titik ketinggian 362mdp .kali ini kami melawati medan yang cukup landai dan tak jauh mulai tanjakan yang lumayan tinggi dan berbatu,tumbuhan yang kami dapati masih samaseperti tumbuhan pada ketinggian 227 mdpl.dan tumbuhan yang semakin rapat bukan merupakan penghalang bagi kami untuk menguak misteri pada hutan ini yang membuat kami penasaran bagaimana bentuk puncak pada ketinggian 362 mdpl,di ujung perjalanan kami menemukan bekas tali tuadan lapuk yang terpasang pada batang pohon mungkin di gunakan petugas atau pengunjung untuk mendaki bukit ini,samaph tali sepereti ini tidak seharusnya di tinggalkan di alam karena hanya akan meninggalkan limbah yang tidak bermanfaat dan mengotori alam tersebut,selain itu juga di jalan tanah menuju ke puncak banyak di dominasi batuan batuan api purba,kemungkinan bukitini dulu anak dari gunung berapi, Berdasarkan peta geologi/tanah propinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan Seksi Publikasi Direktorat Geologi (1976), formasi geologi/tanah di Kepulauan Karimunjawa sebagian besar terdiri dari batupasir kuarsa dan mikaan, konglomerat kuarsa, batu lanau kuarsa, serpih kuarsa, breksi gunung api, tuf, lava, kerikil pasir, lempung, lumpur, pecahan koral dan batu apung.karena puncak tersebut tjidak di tutupi oleh vegetasi kami pun beristirahat di bawah pucak di sebuah dataran landai dan tertutup oleh vegetasi,walaupun kita lelah kita juga harus hati hati di dalam memilih tempak untuk berisitirahat karena di Hutan hujan tropi karimun jawa terdapat ular endemik yaitu ular Edor,ular ini berjenoir viper dan berbisa tinggi,ular ini bias hidup di balik sersah dan dibalik dedaunan kering pada lantai hutan,warna ular ini coklat dan gais belang hitam ,bentuk kepala ini segitiga,ular ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perilaku dan pakan ular endemik ini.sembari kami beristirahat kami melakukan pengamatan burung di sekitar wilayah itu burungyang tertangkap pada binokiler kami pada saat itu dalah sejenis burung layang layang api (Hirundo rustica) dan elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster).satu jam setelah kami ber istirahat kami mulai turun dari bukit dan kami menemukan perkebunan Jambu mete (ancardium ocidentale)milik penduduk, perkebunan ini dalah salah satu tanaman yang di budidayakan oleh masyarakat karimunjawa untuk diambil buahnya dan kayunya sebagai bahan pertukangan dan bangunanan ,sepanajng perjalanan kami pulang ke basecamp kami melihatbiawak (Varanus salvator) berjalan santai di depan kami menuju kearah pantai.biawak yang cukup besar dan belum pernah kami lihat sebelumnya,waktuu telah semakin sore karena asyiknya kita berpetualang hingga kami lupa makan siang,sepertinya kita menemukan lokasi yang bagus untuk bersantap siang ini di pinggir pantai yang di naungi oleh pohon keben dan kelapa,Suasana yang cukup damai di temani oleh hebusan angin yang menghapus rasa lelah kami dan menu makan kami yang yang menghilankan rasa lapar dan dahaga sembari kami berisirahat tak lupa kita juga shering perjalanan pada hari ini,dan merekap data sementara,kemudian kami melanjutkan perjalanan kami ke desa kemloko di perbukitan nyamplungan untuk melakukan survey pengamatan kera ekor panjang(macaca fasicularis karimunjawae)
Survey ini kami lakukan dengan metode wawancara kepada masyarakat penduduk sekitar,informasi yang kami dapatkan oleh masyarakat sekitar,sebagian kelompokkera ekor panjang sudah tidak lagi menempati daerah tersebut dan berpindah ke daerah hutan nyamplungan bagian timur,jati kerep,dan legon lele,dan kawasan hutan mangrove legoncikmassampai legonimah .setelah kami survai wawancara dan lapangan kami segera turun dan menuju ke pantai legon terusan untuk melihat persebaran burung migran dan aktifitas masyarakat yang berkaitan dengan pengeloalan sumberdaya alam sekitar,masyarakat sekitar umumnya bekerja sebagai nelayan,petani rumput laut,berladang dan berternak.PanoramaLegon terusan amat indah di dukung dengan perairan laut yang dangkal membuat kami tergiur untuk bermain untuk melepas lelah setelah seharian melakukan penjelajahan,walaupun hanya melepas lelah tapi kami masih penasaran dengan potensi apa yang ada di dalam dan di sekitar pantai tersebut,kami mencoba untuk bersnorkling untuk melihatkehidupan di dasar pantai ,terlihat ekosistem alga ungu(Sargasum.sp),dan terumbu karamng,dan ikan yang banyak kami temukan adalah ikan badut karena ikan ini hidup di air yang dangkal dan tergantung kepada kehidupan terumbu karang.
Legon terusan masih banyak menyimpan misteri kehidupan di bawah air,membuat kami semakin ingin lebih tau lagi apabila waktu tidak berjalan,tetapi waktu sudah semakin sore dan kami harus kembali ke mess SPTN Karimun jawa untuk melakukan aktifitas seperti biasanya.
14 Juni 2010
Pagi yang damai dan sunyi,jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan suara deru kendaraan ,tergantikan dengan suara langkah kaki penduduk yang bergegas menuju ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari hari mereka,ramai suara orang yang berbincang di jalanan membuat kami merindukan Susana ini setelah kami di jogja,tak ketinggalan kami juga bergegas membeli sarapan untuk pagi ini ke pasar karena pasar karimun jawa akan tutup pada pukul 08.00 pagi ,pasar yang kecil dan bangunan beton yang terlihat kecil tapi bersih.
Hari ini kami akan melanjutkan penjelajahan kami ke pulau kemujan ,Pulau bagian utara pulau karimunjawa ,pada masa lampau pulau kemujan dan karimun jawa di puisahkan dengan selat yang begitu luas ,hingga kapal besar dapat melalui selat tersebut,bukti nyata dari besarnya selat tersebut adanyabangakai kapal karam yang berda di dasar selat tersebut hingga sekarang masih bisa di lihat,tetapi harus menyelam ke kedalam laut.Kondisi saat ini selat tersebut mulai tertutupi oleh hutan Mangrove yang lebat yang menghubungkan jarak kedua pulau tersebut semakin dekat,kini menyebarang ke pulau kemujan cukup melewati jempatan yang panjangnya kurang lebih8 meter .masyarakat desa kemujan umumnya bekerja sebagai nelayan ,pada awal memasuki pulau kemujan kami di sambut dengan hutan mangrove yang lebat dan luas ,terdapat 45 jenis pohon dari27 famili ,alah satunya adalah Rhizopora sp ,pulau kemujanterdapat 3 suku yaitu suku jawa,bugis dan madura,masyarakat di pulau kemujan terdapat keke khasan salah stunya adalah rumah panggung suku bugis yang sebagia besar terdapat di desa jelamun hingga batu lawing,tradisi dan budaya.yang mendoninasi di pulau ini adalah suku jawa ,masayarakat pulau kemujan amat ramah sesekali kami bertemu dengan penduduk kami selalu di tawari untuk mampir dan tinggal bersama mereka,walaupun hidup jauhdari pemerintahan ,fasilitas penduduk,umum,dan pendidikan,dan kesehatan,ibadah di kermujan terdapat Madrasah aliyah swasta dan Sekolah dasar,dari hasil kami berdiskusi dan wawancara dengan masyarakat setempat minat untuk bersekolah amatlah tinggi,walaupun mereka setiap menjelang sore pergi melaut dan dini hari pulang dari melaut dan paginya mereka harus bersekolah, informasi tersebut menggugah kami untuk semangat belajar lagi dan mengerti akan arti kehidupan yang jauh dari dan terasing di suatu tempat.
Sepanjang jalan desa yang kami lewati masih terlihat yang jarang kami lihat berkumpul bersama keluarga didepan rumah,dan ramai anak anak bermain di jalanan dan di halaman rumah,dan menuntut ilmu di sore hari,sarana ibadah yang selalu ramai dipenuhi masyarakat untuk melakukan ritual keagamaan dan belajar agama.
Pantai merica,banyak aktifitas masyarakat pada hari itu seperti memanen rumput laut,membuat kapal,padahari itu kami berkesempatan untuk memanen rumput laut bersama salah satu Petani rumput laut mas seniman , dengan sampan yang berkapasitas 4 orang kami memanen bersama mas seniman dengan menggunakan 2 sampan ,dengan mendayung kami lalui ladang rumput laut dari satu plot ke plot yang lain,satu plot rumput laut biasanya memiliki panjang 100 meter,karena asyiknya kita memanen hingga panas terik matahari pada siang itu tak terasa,setelah itu kami langsung melajutkan bersampan ke pulau merica yang tak jauh dari pantai merica,kondisi pulau itu berpasir putih,bersih,san air ;laut yang beningdan terumbu karang yang masih hidup dan ikan ikan dan hewan hewan laut yang berlalu terlihat dari atas tanpa harus menyelam, membuat rasa lelah kami terbayar pada hari itu.
Trengah malam kami melanjutkan pengamatan kami yaiti mengamati perilaku dan pergerakan rusa bersama patugas taman nasional,yaitu mas capung,mbak dendy,pak nardi,dan beberapa petugas yang lainnya.di sepanjang jalan yang kami lalui kami temukan sekitar 8 rusa jawa (Cervus timorensis)sedang minum di pinggir pantai dan memakan daun daun muda,informasi dari Petugas Taman Nasionanal Karimun Jawa populasi rusa di karimun jawa meningkat karena rusa di kategorikan sebagai hewan yang di lindungi di kawasan tersebut dan mitos larangan masyarakat karimunjawa untuk memburu rusa ,karena rusa adalah salah satu hewan peliharaan pemilik pulau karimun jawa,di karimun jawa terdfapat 3 jenis yaitu rusa jawa,rusa kendit ,dan rusa wulung yang memiliki fisik yang lebih besar ari jenis rusa yang lain.ke unikan rusa rusa di karimun jawa adalah mereka dapat menyeberang pulau satu ke pulau yang lain,dan dapat berenang,umumnya jenis rusa di karimunjawa memiliki leher yang panjang,warna coklat tua hingga coklat kekuning kuningan,pada rusa jantan memiliki tanduk yang lebih besar dari pada betina.pada menjelang fajar kami baru usai melakukan pengamatan.
15 juni 2010
Kali ini kami melanjutkan perjalan kami untuk menjelajahi hutan mangrove di kawasan pulau kemujan dan ksarimun jawa tepatnya di Legon lele di sini terdapat 45 jnis dari 27 famili dan dua di antaranya termasuk pohon langka Schyphyphora hydropelacea dan Sonneratia ovata,pohon yang mendominasi adalah Excoecaria agallocha,selain itu juga jenis pohon yang menyusun terbentuk nya hutan mangroveseperti Ceriops tagal,Lumnitzera littorea,Rhizopora apiculata,Xylocarpus granatum,Bruguera cylindrical,Rhizopora mucronata,Rhizopora stylosa, pada kawasanTeluk legon lele banyak di temukan hewan enis reptile salah satunya Biawak (Varanus salvator) dan burung yang mendonisi setelah kami melakukan pengamatan burung yang tersebar paling banyak adalah Raja udang (Alcedo coerulescens)dan burung burung lain yang ada Punai penganten (Treron griseicauda) Cangak abu (Ardea cinerea),cekakak cina(Halcyon pileata) Burung Jantung kecil,Elang laut dada putih(Haliaeetus leucogaster).Setelah kami melakukan pengamatan kami ber istirahat di teluk Legon lele kondisi pada saat itu cuaca mendung dan angina mengarah ke barat ,sehingga peristirahatan kali ini ti dak dapat terlalu lama dan kami me lanjutkan perjalanan kami ke kawasan lego nimah untuk melakukan pengamatan Reptil ,di daerah ini kami cukup lama menunggu untuk melakukan pengamatan karena pengamatan reptile sebaiknya dilakukan pada sore hari,karena kami datang ke lokasi agak terlalu cepat dari manajemen perjalanan,cuaca di legon nimah cukup cerah hal itu membuat kami heran terdapat perbedaan cuaca pada dua tempat yang lokasinya tidak terlalu jauah,menurut informasi yang kami dapatkan dari petugas taman nasional curah hujan tertinggi terletak di Legon lele.setelah kami lama menunggu waktu yang kita nantikan tiba hewan raptile mulai keluar untuk melakukan aktifitasnya,reptile yang kami jumpai di sekuitar daerah tersebut ular laut belang,ular laut hitam dan sidat umumnya ular lautmempunyai ekor pipi.h dan mempunyai bisa yang bervariasi tergantung jenis ular itusendiri .menurut informasi wawancara dengan warga setempat ular laut hitam mempunyai bisa yang tidak mematikan tetapi mempunyai efek apabila kita di gigit ular tersebut ,ular itu akan meninggalkan taringnya pada korban dan akan menimbukan gejala demam selama 3 hari berturut turut.
Mega mega merah pada langit mulai berangsur angsur hilang dan membuat kami untuk menyelasaikan pengamatan reptile.
16 juni 2010
Hujan pada malam itu tak kunjung usai hingga pagi ini,membuat menjemen penjelajahan agak sedikit terhambat kerena pada hari ini kami akan menyeberang ke pulau menjangan besar untuk melihat penangkaran penyu dan hiu dan budidaya ikan kerapu dan napoleon .hari ini kami berangkat agak siang karena menungguhujan reda ,kami menuju ke pulau menjangan besar menggunakan kapal motor kicil milik penduduk ,perairan karimunjawa sangat banyak menyimpan potensi lautsalah satunya padalah ikan kerapu dan ikan napoleon yang sekarang banyak di tangkarkan oleh penduduk setempat dan hasilnya kebanyakan di ekspor keluar negeri,selain itu di pulau ini mempunyai penangkaran ikan hiu terdapat dua jenis yang di tangkarkan.dan satu jenis penyu yang ditangkarkan di wisma apung pak moko,setalah dari wisma apung kami kembali ke asrama kembali untukbersiap untuk pulang kembali ke jogja .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H