Mohon tunggu...
sulih primara putra
sulih primara putra Mohon Tunggu... -

penyuka hewan liar dan keindahan alam

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Karimunjawa Beautifulland

12 Januari 2011   02:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

·Zona Pemanfaatan Pariwisata adalah zona yang dikembangkan untuk kepentingan kegiatan wisata alam bahari dan wisata alam lain yang ramah lingkungan. Pada kawasan tersebut dapat sikembangkan sarana prasaran rekreasi dan pariwisata alam yang ramah lingkungan melalui perijinan khusus.

·Zona Pemukiman adalah zona yang diperuntukkan untuk kepntingan pemulihan kondisi ekosistem terumbu karang yang telah mengalami kerusakan sekitar 75%. Kegiatan rehabilitasi ekosistem terumbu karang diupayakan menggunakan bahan-baha/substrat sealami mungkin.

·Zona Budidaya adalah zona yang diperuntukkan untuk kepentingan budidaya perikanan seprti budidaya rumput laut, karamba jaring apaung dll oleh masyarakat setempat dengantetap memperhatikan aspek konservasi.

·Zona Pemanfaatan Perikanan Tradisional adalah zona yang diperuntukkan untuk kepentingan pemanfaatan perikanan yang sudah berlangsung turun temurun oleh masyarakat setempat dengan menggunkan peralatan atau sarana prasarana pemanfaatan yang ramah lingkungan.

·

Peraturan Masuk Kawasan Taman Nasional

Taman Nasional karimun jawa mempunyai presedur dalam membuat perizinan simamaksi (surat ijin masuk kawasan konservasi).Simaksi adalah surat izin masuk kawasan konservasi yang di gunakan untuk setiap pengunjung yang mempunyai kepentingan dalam melakukan kegiatan di kawasan taman nasional,misal Penelitian,Pengebdian masyarakat,magang,bahkan berwisata.

Fungsi dari simaksi ini adalah tanda bukti kita telah melaksanakan izin untuk melakukn kegiatan di Taman Nasional yang kita kunjungi.apabila kita tidak memegang surat simaksi akan di kenakan sangsi daripihak taman Nasional tersebut.dan prosedur seperti ini juga dilakukan oleh Taman nasional seluruh Indonesia

Laporan Perjalanan Jelajah Taman Nasional Indonesia I

Taman Nasional Karimunjawa,11-17 juni 2010

12947981971318982702
12947981971318982702

11 juni 2010

Pemberangkatan Tim Jelajah Taman NasionalKarimunjawa berjumlah 6 orang dengan menggunakan 3 kendaraan pribadi kita meuju ke karimun jawa,waktu tempuh perjalanan dari jogja ke jepara normal 8 jam dan penyeberangan ke karimun jawa menggunakan KMP Muria waktu tempuh perjalanan 6 jam,di sepanjang perjalan jogja ke jepara kami transit di 3tempat yaitu pertama di Magelang kedua di Ambarawa,ketiga di Demak perjalanan sedikit terhambat dengan masalah kerusakan pada kendaraan di ungaran.sepanjang perjalanan cuaca cerah hingga sampai pelabuhan Kartini Jepara.

12 juni 2010

Suara azan subuh membangunkan kami untuk segera berkemas dan beribadah setelah kami beristirahat di pelabuhan selama 3 jam,2 cangkir dan kopi hangat dan 4 teh hangatdan sarapan pagi cukup untuk memulihkan stamina kami untuk melakukan perjalanan selanjutnya,yaitu penyebrangan selama 6 jam,pagi itu terlihat cukup ramai suasana pelabuhan dengan wisatawan lokal maupun asing dan peneliti bahkan warga karimun yang akan menyeberang pulau untuk pulang kampung setelah belanja logistik dari jepara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka selama sepekan.di atas kapal kami hanya memandangi lalu lalang perahu nelayan mencari ikan dan lautan biru lepas,sedikit terlihat gunung ungaran dan gunung muria yang berdiri menjulang tinggi dengan kokohnya,di tengah penyeberangan kami di hibur dengan sekelompok lumba lumba yang berlompat lompat diatas permukaan laut tak jauh dari kapal,cukup mengobati rasa jenuh diatas kapal,tapi terlihat pulau karimun jawa yang membuat kami penasaran bagaimana rupa pulau tersebut.setelah lima jam lamanya di atas kapal mulai terlihat pulau dengan beberapa puncak dari kejauhan,dan kami mulai tersenyum ternyata karimun jawa sudah di depan mata,dan kamipun tidak sabar untuk segera sampai,dan berlabuh di dermaga.tak lama kemudian suara sirine panjang kapal mulai berbunyi tandanya kita akan segera merapat di karimunjawa.pukul 15.00 kami tiba di karimunjawa.

Ketika pintu kapal dibuka terlihat ramai warga yang menunggu di pelabuhan ,apalagi yang di tunggu mereka selain sanak saudara dan kebutuhan sehari hari mereka yang dibawa kapal.dan kami pun mulai berkeliling mencari kantor Seksi Pengelola Taman nasional II karimunjawa(SPTN II),di pusat kecamatan karimun terlihat bayak sarana prasana masyarakat seperti Puskesmas,kator pos,pasar,MCK umum,homestey,cafe,warung makan,bahkan dukun anak terlatih dan beberapa resort, dan kantor pemerintah setempat,dan tidak ketinggalan Alun alun kecil yang terlihat ramai karena hari itu adala hari sabtu,dan dan setiap malam minggubanyak pertunjukan yang di gelar di alun alun tersebut salah satunya pentas musik tradisional.

Sesampai di SPTNII kami di sambut Pak Iwan kepala SPTN II karimunjawa dan mas capungsalah satuh Pengelola Ekosistem Hutan divisi Hutan Hujan tropis (PEH SPTN II Karimunjawa).kami langsung diantar ke mess dan setelah itu kami ngobrol dan shering bersama beliau dan Polhut SPTNII karimun jawa Pak narndi dan Pak yoshep.informasi yang kami tangkap dari cerita mereka adalah masyarakat karimunjawa sebagian besar telah mengerti fungsi dan peran taman nasional di karimunjawa dan warga banyak membantu taman nasional dalam bidang pengamanan taman nasional dan pengawetan habitat dan ekosistem hutan dan makhluk hidup didalamnya,hal itu terjadi karena pihak taman nasional gencar mengadakan penyuluhan dan pelatihan pelatihan koservasi,seperti pemberian bantuan dalam rangka pembudidayaan rumput laut,pelatihan home industri nata de coco,sari kelapa,minyak kelapa,dan pemanfaatan buah kelapa dan madu) Pemberianmesin parut kelapa dan parut ketela pohon,dan alat alat budidaya ternak Lebah.dan bantuan alat penangkap ikan ramah lingkungan ,peltihan konservasi mangrovedan pembagian bibit jati dan mahoni,dan pelatihan pembuatan minyak kelapa VCO.

Masyarakat juga di beri bantuan alat selam dasar dan satu unit peralatan pelastarian penyu dan budidaya ikan kerapu,dan di sector ekonomi Taman nasional memberikan bantuan hand traktort,gerobak kaki lima,dan beberapa unit peralatan untuk mendirikan warung ikan bakart,bantuan tersebut di berikan melalui kolompok kelopok masyarakat dan organisasi masyarakat,seperti karang taruna dan setiap desa di karimunjawa.Dalam peningkatan keterampilan masyarakat karimunjawa,pihak taman nasional memberikan pelatihan pelatihan wirausaha dan Pelatihan pendampingan wisata kepada masyarakat khususnya wisata perairan seperti pelatiahan selam,pelestarian mangrone,pelestarian penyu dan budidya ikan kerapu dan terumbu karang,rumput laut

Pada saat ini masyarakat karimunjawa mempunyai penghasilandarei budidaya rumput laut sendiri rata rata kurang lebih Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000 per bulan dan saat inijumlah masyarakat karimunjawa yang berprofesi sebagai petani rumput laut kurang lebih 2600 jiwa,dengan seperti ini masyarakat semakin meningkatkankesejahteraannya danancaman kerusakan pada perairan dan terumbu karang berkurang.tetapi sangat di waspadai terhadap pencemaran limbah plastic,dan tali tali bekas budidaya rumputlaut yang kurang di perhatikan masyarakt untuk di bersihkan kembali dan di letakkan pada tempatnya.

Setelah lama kita shering danb berdiskusi tenyata waktu mulai sore dan kami memutuskan untuk makan malam bersama petugas taman nasional untuk makan bersama di warung bu ester,warung yang menurut kami terlihat sederhana tetapi amat ramai di kunjungi wisatawan lokal maupun asing untuk bersantap malam karena mungkin warung ini terletak di jantung kecamatan dan dekat alun alun serta harganya agak terjangkau dan satu satunya warung makan di pulau karimun jawa,berhubung tempat dalam warung tidak ada yang kosong alias penuh kami pun makan di belakang warung sambil melihat lalu lalang perahu nelayan yang pergi melautdan menikmati pemandangan matahari yang terbenam,

13 juni 2010

Pagi itu cuaca terlihat cerah,tak ketinggalan juga suasana pagi yang khas dengan bunyi sirine kapal yang terdengar bersahut sahutan yang menandakan kapal untuk berangakat.,setalah kami menyiapakan perlatan dan perlengkapan serta sarapan pagi yang kami beli di pasar terdekat.kami tak sabar untuk mulai menjelajah hutan hujan tropis di Taman Nasional Karimunjawa,sepanjang jpejalanan menuju jalur penyelusuran kami dimanjakan dengan pemandangan pegunungandan hutan alam yang begitu lebat dan hijau,dan juga hamparan laut yang terbetang luas dihasi pulau pulau yang terlihat kecil yang jumlahnya banyak

Kami mulai mengawali pejalanan kami dari desa alang alang,tepatnya dari belakan SD Negeri VII alangalang,kondisi ketinggian pada 0 mdpl kami di sambut sengan tumbuhan semak ,perdu dan perkebunan pohon kelapa,pada jalur jelajahi ini tidak terdapat jalan setapak atau jalur khusus ,pada jalur ini banyak di temui sumber mata air dan beberapa kumbangan buatan yang di buat oleh (petugas taman nasional yang berfungsi sebagai tempat minum rusa dan hewan mamalia lain yang hidup dialam tersebut..Titik ketinggian yang akan kita tuju adalah titik ketinggian227 mdpl dan 362 mdpl,pada kedua titik tersebut menurut informasi yang kita dapat dari Taman nasional pada kedua titik tersebut merupakan homerange Kera ekor panjang(Macaca fasicularis karimunjawae) dan Rusa( Cervus timorensis),medan yang kita lalui sedikit curam dan bergelombang,Permudaan alam dan kotoran rusa beserta jejak kaki dan kumbangan air alaminya di titik koordinat S 0550’31,2” ,E 11025’28,8”,bila di identifikasi dari kotoran dan jejak kaki rusa, tempat tersebut baru saja di tinggalkan oleh sekelompok3 hari yang lalu,dan pada titik koordinat ini juga di te,ukan kotoran keraekor panjang tapi tidak begitu banyak dan bila di lihat dari kotorannya bukan kotoran baru. Setelah itu kami melajutkan penjelalajahan berikutnya melewati medan yang lumayan menanjak dan banyak di tumbuhi permudaan dari famili meliaceae dan pohonnya.pohon yang banyak di jumpaipohon jenis Saga(Adhenantera macrosperma).hutan pada ketinggian 227 mdpl sangat rapat sehingga sangat menghabat dalam perjalanan kami ,pada titik koordinat S 0550’33,4”,E 11025’35,8” kami temukan sarang rusa yang di tandai banyak bekas goretan tanduk rusa jantan pada batang pohon dan kotoran rusa,kondisi pada lokasi ini cukup teduh dan tidak begitu lembab,sejenak kami ber istirahat dan mengamati kondisi alam sekitar,15 menit kami beristirahat kami melanjutkan pejelajahan kami menuju titik ketinggian 362mdp .kali ini kami melawati medan yang cukup landai dan tak jauh mulai tanjakan yang lumayan tinggi dan berbatu,tumbuhan yang kami dapati masih samaseperti tumbuhan pada ketinggian 227 mdpl.dan tumbuhan yang semakin rapat bukan merupakan penghalang bagi kami untuk menguak misteri pada hutan ini yang membuat kami penasaran bagaimana bentuk puncak pada ketinggian 362 mdpl,di ujung perjalanan kami menemukan bekas tali tuadan lapuk yang terpasang pada batang pohon mungkin di gunakan petugas atau pengunjung untuk mendaki bukit ini,samaph tali sepereti ini tidak seharusnya di tinggalkan di alam karena hanya akan meninggalkan limbah yang tidak bermanfaat dan mengotori alam tersebut,selain itu juga di jalan tanah menuju ke puncak banyak di dominasi batuan batuan api purba,kemungkinan bukitini dulu anak dari gunung berapi, Berdasarkan peta geologi/tanah propinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan Seksi Publikasi Direktorat Geologi (1976), formasi geologi/tanah di Kepulauan Karimunjawa sebagian besar terdiri dari batupasir kuarsa dan mikaan, konglomerat kuarsa, batu lanau kuarsa, serpih kuarsa, breksi gunung api, tuf, lava, kerikil pasir, lempung, lumpur, pecahan koral dan batu apung.karena puncak tersebut tjidak di tutupi oleh vegetasi kami pun beristirahat di bawah pucak di sebuah dataran landai dan tertutup oleh vegetasi,walaupun kita lelah kita juga harus hati hati di dalam memilih tempak untuk berisitirahat karena di Hutan hujan tropi karimun jawa terdapat ular endemik yaitu ular Edor,ular ini berjenoir viper dan berbisa tinggi,ular ini bias hidup di balik sersah dan dibalik dedaunan kering pada lantai hutan,warna ular ini coklat dan gais belang hitam ,bentuk kepala ini segitiga,ular ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perilaku dan pakan ular endemik ini.sembari kami beristirahat kami melakukan pengamatan burung di sekitar wilayah itu burungyang tertangkap pada binokiler kami pada saat itu dalah sejenis burung layang layang api (Hirundo rustica) dan elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster).satu jam setelah kami ber istirahat kami mulai turun dari bukit dan kami menemukan perkebunan Jambu mete (ancardium ocidentale)milik penduduk, perkebunan ini dalah salah satu tanaman yang di budidayakan oleh masyarakat karimunjawa untuk diambil buahnya dan kayunya sebagai bahan pertukangan dan bangunanan ,sepanajng perjalanan kami pulang ke basecamp kami melihatbiawak (Varanus salvator) berjalan santai di depan kami menuju kearah pantai.biawak yang cukup besar dan belum pernah kami lihat sebelumnya,waktuu telah semakin sore karena asyiknya kita berpetualang hingga kami lupa makan siang,sepertinya kita menemukan lokasi yang bagus untuk bersantap siang ini di pinggir pantai yang di naungi oleh pohon keben dan kelapa,Suasana yang cukup damai di temani oleh hebusan angin yang menghapus rasa lelah kami dan menu makan kami yang yang menghilankan rasa lapar dan dahaga sembari kami berisirahat tak lupa kita juga shering perjalanan pada hari ini,dan merekap data sementara,kemudian kami melanjutkan perjalanan kami ke desa kemloko di perbukitan nyamplungan untuk melakukan survey pengamatan kera ekor panjang(macaca fasicularis karimunjawae)

Survey ini kami lakukan dengan metode wawancara kepada masyarakat penduduk sekitar,informasi yang kami dapatkan oleh masyarakat sekitar,sebagian kelompokkera ekor panjang sudah tidak lagi menempati daerah tersebut dan berpindah ke daerah hutan nyamplungan bagian timur,jati kerep,dan legon lele,dan kawasan hutan mangrove legoncikmassampai legonimah .setelah kami survai wawancara dan lapangan kami segera turun dan menuju ke pantai legon terusan untuk melihat persebaran burung migran dan aktifitas masyarakat yang berkaitan dengan pengeloalan sumberdaya alam sekitar,masyarakat sekitar umumnya bekerja sebagai nelayan,petani rumput laut,berladang dan berternak.PanoramaLegon terusan amat indah di dukung dengan perairan laut yang dangkal membuat kami tergiur untuk bermain untuk melepas lelah setelah seharian melakukan penjelajahan,walaupun hanya melepas lelah tapi kami masih penasaran dengan potensi apa yang ada di dalam dan di sekitar pantai tersebut,kami mencoba untuk bersnorkling untuk melihatkehidupan di dasar pantai ,terlihat ekosistem alga ungu(Sargasum.sp),dan terumbu karamng,dan ikan yang banyak kami temukan adalah ikan badut karena ikan ini hidup di air yang dangkal dan tergantung kepada kehidupan terumbu karang.

Legon terusan masih banyak menyimpan misteri kehidupan di bawah air,membuat kami semakin ingin lebih tau lagi apabila waktu tidak berjalan,tetapi waktu sudah semakin sore dan kami harus kembali ke mess SPTN Karimun jawa untuk melakukan aktifitas seperti biasanya.

14 Juni 2010

Pagi yang damai dan sunyi,jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan suara deru kendaraan ,tergantikan dengan suara langkah kaki penduduk yang bergegas menuju ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari hari mereka,ramai suara orang yang berbincang di jalanan membuat kami merindukan Susana ini setelah kami di jogja,tak ketinggalan kami juga bergegas membeli sarapan untuk pagi ini ke pasar karena pasar karimun jawa akan tutup pada pukul 08.00 pagi ,pasar yang kecil dan bangunan beton yang terlihat kecil tapi bersih.

Hari ini kami akan melanjutkan penjelajahan kami ke pulau kemujan ,Pulau bagian utara pulau karimunjawa ,pada masa lampau pulau kemujan dan karimun jawa di puisahkan dengan selat yang begitu luas ,hingga kapal besar dapat melalui selat tersebut,bukti nyata dari besarnya selat tersebut adanyabangakai kapal karam yang berda di dasar selat tersebut hingga sekarang masih bisa di lihat,tetapi harus menyelam ke kedalam laut.Kondisi saat ini selat tersebut mulai tertutupi oleh hutan Mangrove yang lebat yang menghubungkan jarak kedua pulau tersebut semakin dekat,kini menyebarang ke pulau kemujan cukup melewati jempatan yang panjangnya kurang lebih8 meter .masyarakat desa kemujan umumnya bekerja sebagai nelayan ,pada awal memasuki pulau kemujan kami di sambut dengan hutan mangrove yang lebat dan luas ,terdapat 45 jenis pohon dari27 famili ,alah satunya adalah Rhizopora sp ,pulau kemujanterdapat 3 suku yaitu suku jawa,bugis dan madura,masyarakat di pulau kemujan terdapat keke khasan salah stunya adalah rumah panggung suku bugis yang sebagia besar terdapat di desa jelamun hingga batu lawing,tradisi dan budaya.yang mendoninasi di pulau ini adalah suku jawa ,masayarakat pulau kemujan amat ramah sesekali kami bertemu dengan penduduk kami selalu di tawari untuk mampir dan tinggal bersama mereka,walaupun hidup jauhdari pemerintahan ,fasilitas penduduk,umum,dan pendidikan,dan kesehatan,ibadah di kermujan terdapat Madrasah aliyah swasta dan Sekolah dasar,dari hasil kami berdiskusi dan wawancara dengan masyarakat setempat minat untuk bersekolah amatlah tinggi,walaupun mereka setiap menjelang sore pergi melaut dan dini hari pulang dari melaut dan paginya mereka harus bersekolah, informasi tersebut menggugah kami untuk semangat belajar lagi dan mengerti akan arti kehidupan yang jauh dari dan terasing di suatu tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun