Hasil Positif : Anak yang berhasil melewati tahap ini dengan baik akan mengembangkan otonomi atau kemandirian, yang merupakan landasan untuk mengembangkan kepercayaan diri dan keyakinan pada kemampuan sendiri. Anak akan lebih termotivasi untuk mencoba hal-hal baru dan
Hasil Negatif : Jika anak terlalu sering merasa dikritik atau dibatasi, mereka akan tumbuh dengan perasaan malu atau ragu terhadap diri sendiri. Hal ini bisa menghambat perkembangan emosi mereka dan membuat mereka takut mencoba hal-hal baru di kemudian hari.
5.Peran Orang Tua dan Lingkungan :
Pada tahap ini, peran orang tua sangat penting dalam memberikan dukungan dan dorongan kepada anak. Orang tua yang memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi dan mencoba hal-hal sederhana secara mandiri (misalnya membiarkan anak makan sendiri meski sedikit berantakan) akan membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian.
Memberikan batasan yang wajar juga penting untuk memastikan keamanan, tetapi ini sebaiknya dilakukan dengan cara yang tidak mengekang atau mengurangi rasa percaya diri anak.
Kesimpulan
Tahap kemandirian vs. rasa malu dan ragu dalam teori perkembangan psikososial Erikson adalah masa penting bagi perkembangan kemandirian dan kepercayaan diri anak. Melalui dukungan dan dorongan dari orang tua, anak dapat mengembangkan kemampuan untuk berdiri sendiri dan belajar percaya pada dirinya sendiri. Jika gagal, anak mungkin mengalami rasa malu dan keraguan, yang dapat berdampak pada perkembangan psikologis mereka di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H