Mohon tunggu...
Suliarti Alatiff15_
Suliarti Alatiff15_ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa ummat well

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Pengembangan Pesikologis yg di Kemukakan oleh Erick Erikson tentang Tahap Kemandirian vs Rasa Malu dan Ragu (Autonomy vs Shame and Doubt)

9 November 2024   20:02 Diperbarui: 9 November 2024   20:51 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hasil Positif : Anak yang berhasil melewati tahap ini dengan baik akan mengembangkan otonomi atau kemandirian, yang merupakan landasan untuk mengembangkan kepercayaan diri dan keyakinan pada kemampuan sendiri. Anak akan lebih termotivasi untuk mencoba hal-hal baru dan

Hasil Negatif : Jika anak terlalu sering merasa dikritik atau dibatasi, mereka akan tumbuh dengan perasaan malu atau ragu terhadap diri sendiri. Hal ini bisa menghambat perkembangan emosi mereka dan membuat mereka takut mencoba hal-hal baru di kemudian hari.

5.Peran Orang Tua dan Lingkungan :

Pada tahap ini, peran orang tua sangat penting dalam memberikan dukungan dan dorongan kepada anak. Orang tua yang memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi dan mencoba hal-hal sederhana secara mandiri (misalnya membiarkan anak makan sendiri meski sedikit berantakan) akan membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian.

Memberikan batasan yang wajar juga penting untuk memastikan keamanan, tetapi ini sebaiknya dilakukan dengan cara yang tidak mengekang atau mengurangi rasa percaya diri anak.

Kesimpulan

Tahap kemandirian vs. rasa malu dan ragu dalam teori perkembangan psikososial Erikson adalah masa penting bagi perkembangan kemandirian dan kepercayaan diri anak. Melalui dukungan dan dorongan dari orang tua, anak dapat mengembangkan kemampuan untuk berdiri sendiri dan belajar percaya pada dirinya sendiri. Jika gagal, anak mungkin mengalami rasa malu dan keraguan, yang dapat berdampak pada perkembangan psikologis mereka di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun