Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Revitalisasi Bumi Teater di Era Revolusi Industri 4.0

22 November 2019   23:21 Diperbarui: 25 November 2019   06:39 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A. Alin De bersama sahabat. (Posisi Alin De, Dasri al Mubary, Abrar Khairul Ikhrima). Sumber: abrarkhairulikhirma.blogspot.com

Bismillahirrahmanirrahim

 Kehadiran kami bukanlah sesuatu yang besar dalam seluruh pengertiannya, dan dari sesuatu yang hadir janganlah banyak mengharap karena mungkin dia tidak mampu memberikan apa-apa. Hanya kehadiran kami akan membuka kemungkinan lagi, apakah kami dapat hadir dalam kehidupan bersama.

Dan bila kami tidak sanggup menghadirkan diri, ini berarti bahwa yang salah adalah niat kami yang mungkin terlalu besar buat dilaksanakan oleh daya hidup kami yang rapuh.

Nafas kami adalah nafas alam. Artinya, kami berusaha menghayati dan memaknai kehidupan di dalam dan di luar diri kami, kemudian menurut kesanggupan kami dan kesempatan yang ada pada kami menyajikan kepada anda untuk sama-sama kita mengarifi makna-makna dari kehidupan ini.

Teater kami adalah teater yang berpijak dan tumbuh di bumi. Tidak ada alasan sedikit pun buat kami mencari bumi yang lain untuk tempat bertolak.

Pertanggungan jawab dari corak dan gaya penyampaian serta sikap, adalah pada Allah subhanahu wata'ala. Karena kami percaya bahwa bumi tempat teater berpijak adalah bumi yang dititipkan Allah pada kami.


Manifes Bumi Teater, Padang, Januari 1976

 

BUMI TEATER merupakan anugerah bagi masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Barat. Di bawah payung Bumi Teater, 'seni' khususnya 'teater' memperoleh tempat yang terhormat. Berjejer praktisi seni multidisiplin mengobarkan nyala api seni di Bumi Teater. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun