Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Money

Mewujudkan Ketahanan Ekonomi melalui Implementasi Hari Pasar Rakyat Nasional

27 Januari 2017   23:45 Diperbarui: 28 Januari 2017   00:13 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gapura menuju Masjid Gede Mataram dengan arsitektur menuju rumah ibadah Hindu (pura). Simbol kerukunan Hindu dan Islam (Foto. Dok. Penulis).

Seni dan budaya merupakan ciri khas sebuah bangsa. Tanpa seni dan budaya, sebuah bangsa tidak memiliki identitas atau daya tarik pariwisata. Di Indonesia, seni dan budaya berlimpah-ruah, baik dari segi keunikan kualitas ataupun kuantitas, seperti tarian, teater, musik, dan berbagai produk seni-budaya lainnya. Tidak sekadar alternatif hiburan, pementasan seni dan budaya berfungsi untuk memperkuat ikatan solidaritas. Karena itulah, SDM pengelola dan pedagang Pasar Rakyat perlu mengembangkan keahlian seni dan budaya di Pasar Rakyat. Ketika pementasan seni dan budaya berlangsung; banyak orang berkumpul, berinteraksi, dan bersosialisasi. Dengan demikian, kecintaan pada Pasar Rakyat akan semakin kuat.             

Ketujuh, pembentukan komunitas cinta Pasar Rakyat

HPRN perlu memiliki komunitas khusus yang bergerak dalam upaya membumikan kecintaan pada Pasar Rakyat. Tanpa dukungan komunitas, Hari Pasar Rakyat Nasional akan rentan bersifat tentatif. Pembentukan komunitas bisa diawali dengan pembuatan grup di media sosial (facebook, twitter, WA, atau instagram). Melalui komunitas virtual ini, para anggota bisa berdiskusi, berbagi informasi dalam menggali keunggulan Pasar Rakyat, memiliki jadwal untuk bersama-sama berbelanja (berdagang) Pasar Rakyat, dan berpartisipasi aktif dalam melestarikan bangunan Pasar Rakyat.             

Kedelapan, Penetapan HPRN sebagai Hari Libur Nasional

Agar HPRN dapat berlangsung secara berkesinambungan, pemerintah bisa menetapkan HPRN sebagai Hari Libur Nasional dalam salah satu hari dalam kalender Indonesia. Agar pada HPRN aktivitas seluruh rakyat Indonesia terfokus pada Pasar Rakyat; bedagang, membeli, pementasan seni-budaya, dan sebagainya.  

Dapat kita simbulkan bahwa Pasar Rakyat merupakan jati diri dan pondasi peradaban bangsa Indonesia. Hari Pasar Rakyat Nasional (HPRN) berpotensi besar mengembalikan kejayaan ketahanan ekonomi yang telah diretas leluhur dalam peradaban bangsa Indonesia. Berpartisipasi dalam HPRN berarti telah turut berperan aktif dalam membangun bangsa. Melalui HPRN kita wujudkan ketahanan ekonomi berbasis kearifan lokal warisan leluhur bangsa Indonesia.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun