Terkait dengan hal tersebut Women in Bussiness Action Council (WiBAC) menyelenggarakan forum bertema "Accelerating Inclusion of Women UMKMs in the Global Economy" dengan tujuan menyampaikan rekomendasi kebijakan dan tindakan yang berfokus pada tujuan inklusif, tangguh dan berkelanjutan bagi pertumbuhan ekonomi global melalui pemberdayaan perempuan.Â
Pada Side event WiBAC pertama ini, dua kesepakatan ditandatangani antara perusahaan yang berkomitmen untuk mengembangkan pengusaha UMKM wanita di Indonesia, yaitu Tokopedia-Unilever dan Grab Indonesia-Bukalapak-Emtek Group.Â
WiBAC juga telah mempromosikan One Global Women Empowerment (OGWE) yaitu sebuah platform untuk menyampaikan kebijakan yang mampu mendukung ketersediaan infrastruktur, pengetahuan, dasar hukum, peningkatan kapasitas dan kerjasama lintas batas bagi perempuan di negara G20 dan sekitarnya.Â
B20 WIBAC tentu menjadi angin segar bagi pelaku UMKM lokal khususnya bagi perempuan penggerak UMKM lokal untuk bangkit dan  pulih bersama serta dapat berkalaborasi di kancah global.Â
Penutup
KemenKopUKM melansir 3 kriteria UMKM masa depan (1) menjadi usaha formal alias berlegalitas lengkap; (2) memanfaatkan teknologi digital dalam berbisnis dan (3) Inovatif dan Mengedepankan Riset.Â
UMKM Lokal khususnya UMKM Maluku Utara pun tentunya telah siap terlebih UMKM binaan BI. Beragam pelatihan dan pendampingan sejatinya akan menjadi bekal bagi UMKM khsusnya bagi para ownernya yang sebagian besar merupakan perempuan hebat nan inspiratif untuk terus maju dan berkembang.Â
Geliat UMKM lokal dalam pemanfaatan berbagai platform digital dalam menjalankan usahanya adalah satu cara menyambut forum terbesar di tahun 2022 ini: Presidensi G20. Semoga UMKM lokal akan tumbuh, lebih kuat, pulih bersama untuk memajukan Indonesia. UMKM Qonita, Puta Dino dan Fala Tanawan, semoga terus berjaya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H