Selayang Pandang UMKM Lokal
Beberapa tahun belakangan ini saya senang menelisik tentang UMKM di Maluku Utara. Dan cukup tertarik pada UMKM yang dipelopori kaum perempuan. Beberapa tulisan terkait itu dipublikasikan di laman Kompasiana.com.Â
Tahun 2018 misalnya, mengulik tentang UMKM Qonita Production di Ternate. Brand UMKM Lokal Qonita merupakan usaha rintisan ibu Indah Rodianawati yang konsen pada pengembangan produk rempah khususnya sirup pala dan minyak atsiri dari daun cengkeh.Â
Menariknya UMKM Qonita mengedepankan inovasi berbasis riset. Mungkin juga karena ownernya adalah akademisi. Hasil-hasil penelitian menjadi acuan untuk mengembangkan produk.Â
Selanjutnya, sedikit bergerak ke pulau seberang di Rumah Tenun Tidore. Tenun Tidore, Puta Dino Kayangan adalah produk unggulan Maluku Utara. Kain tenun dengan motif beragam yang filosofis ini cetar hingga ke mancanegara. Akhir tahun lalu Puta Dino dibawah asuhan bunda Anita Gathmir langgeng ke negeri Paman Sam.Â
Puta Dino bukan sekadar tenun biasa, bahan yang digunakan untuk pewarna benang berasal dari alam. Pengembangan produk fashion yang ramah lingkungan ini juga mengangkat nama daerahnya: Tidore hingga ke pelosok negeri. Kaum muda-mudi juga digeliatkan untuk mengembangkan puta dino yang konon hilang selama ratusan tahun.Â
Balik lagi ke Ternate, pasca pandemi tahun 2021 saya menyempatkan diri mengunjungi UMKM Tanawan. Menelisik beberapa produk, membelinya dan menyempatkan untuk bincang dengan ownernya. Fala Tanawan ini eksis dalam pengembangan produk kuliner rempah pala.Â
Usaha yang dirintis ibu Sulastri pada tahun 2014 silam bermula dari sirup pala. Hingga kini lebih dari 20 produk dimiliki Fala Tanawan. Perempuan kelahiran Salatiga ini sangat menginspirasi. Dari UMKM yang digelutinya, kini ibu Sulastri dan keluarga bangkit, keadaan ekonomi semakin membaik.Â
Selain semangat di dapur, ibu Sulastri juga piawai membawa materi. Beberapa kali diundang untuk memberikan motivasi dan pelatihan wirausaha bagi UMKM pemula, kalangan pelajar serta ibu-ibu masyarakat umum.Â
Ketiga perempuan hebat nan inspiratif ini konsisten dalam mengembangkan UMKMnya dan selalu berinovasi untuk memperbaiki kualitas produk. Tentunya bukan sekadar ekonomi, pelestarian budaya juga masuk dalam prioritas pengembangan produk.Â