Ibu Lastri mengambil konsentrasi pada keterampilan memasak dan menjahit. Tak heran dari tangannya banyak tercipta produk olahan rempah yang menggoda. Tak hanya tampilan rupa, rasanya juga menggugah selera. "Bisa karena biasa," sudah terbiasa sejak dini, kini ibu Lastri semakin piawai mengolah rempah dan mengembangkan Tanawan.
Hingga kini kurang lebih 20 produk lebih yang lahir dari Fala Tanawan. Fala Tanawan adalah istilah rumah produksi untuk UMKM Tanawan. Fala diambil dari bahasa Ternate yang bermakna rumah. Berikut produk dari UMKM Tanawan: bebidas reis (minuman para raja), sari buah pala, aer guraka instan, sirup pala, garampati ikan tuna, ikan tuna garo rica, keripik kasbi Tanawan, dabu-dabu ikan tore, pala crispy tanawan, sambal udang ebi, tanawan tery crispy, suntung garo rica, bitcan (snack ikan tuna), sambal ijo, ikan ngafi garo rica, biskuit kenari serta kenari crispy.
Keseriusan mengembangkan Tanawan bermula dari keinginan untuk tetapi mengasapi dapur. Saat suami sudah tiada (almarhum), ibu Lastri harus tetap berjuang. Bukan hanya karena untuk memenuhi keseharian saja, anak-anaknya juga masih membutuhkan banyak dana. Dari jualan gorengan dan hingga menjajakkan kue keliling kampung. Apapun itu yang penting halal.
Namun beberapa waktu kedepan timbulah ide untuk mengembangkan produk khas Ternate yang berbahan dasar rempah. Alhamdulillah dari produk rempah olahan ibu Sulastri, pelan-pelan kebutuhan ekonomi tercukupi. Bahkan kini, UMKM Tanawan dapat dibilang sebagai salah satu UMKM yang paling berkembang di Maluku Utara. Inovasi produk yang berkelanjutan dengan cita rasa yang menggiurkan.
Sejak 2014 UMKM Tanawan sudah banyak diikutsertakan dalam kegiatan pameran maupun pendampingan produk baik lokal hingganasional . Beberapa diantaranya pada Hari Pangan Nasional di Makassar, Kegiatan Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) pada tahun 2014, pelatihan Trade International Expo (TIE), pameran di BSD selama 4 hari yang dihadiri oleh ribuan buyer (luar negeri), Karya Kreartif Indonesia (KKI), Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) di Makassar, Pendampingan Puspa pada program Inspirasi Dunia Usaha dan masih banyak lagi yang lainnya.
Prestasi yang diraih juga sudah cukup banyak salah satunya adalah juara lomba desa kategori UMKM/PKK Kelurahan, UMKM terbaik binaan BI, juara stand terbaik pada beberapa kegiatan pameran dan masih banyak lagi. Produk UMKM Tanawan juga sudah tersertifikasi halal, BPOM, ada PIRT, HAKI dan lain-lain.
Mulanya memang ibu Sulastri memiliki keinginan yang besar untuk mengolah aneka rempah yang ada di tanah rempah menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi dan menjadi keunggulan daerah. "Ibu ingin orang-orang di luar sana tahu bahwa rempah-rempah adalah produk lokal dari negeri kita, negeri rempah," begitu ungkapnya. Membuat oleh-oleh khas Ternate atau Maluku Utara dengan bahan baku rempah adalah cara sederhana untuk menghidupkan kembali kejayaan rempah di masa kini.
Tentu asa ibu Sulastri serupa dengan Risya yang disadur langsung dari cuplikan film Dokumenter Nanel: Impian dalam rempah. "Wangi rempah seperti kasih sayang yang selalu menjadi kekuatan. Maka bermimpilah, karena aku, kamu dan kalian memiliki impian dalam rempah." Juga seperti akhir penggalan lagu yang menjadi soundtraknya "|jadilah rempah sebagai masa depan kita||".
Catatan:
Fuli: Selubung biji yang berbentuk jala, warnanya merah terang
Balanga: panci untuk memasak air