Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mengolah Rempah, Mengembangkan Tanawan

27 Maret 2022   00:56 Diperbarui: 31 Maret 2022   20:17 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk UMKM Tanawan [Dokpri, 2021]

Branding sebagaimana kita tahu adalah upaya untuk memperkenalkan identitas dalam hal ini adalah produk pada konsumen. Adapun 6 cara branding yang tepat dan cepat diingat konsumen yaitu memilih nama brand yang singkat, tentukan ciri khas produk, buat brand dan logo yang menarik, pasang iklan, ikut pameran atau event lainnya, manfaatkan media sosial.

Singkat cerita sebelum ada sosialisasi dan pelatihan dari Disperindag, ibu Sulastri menamai usahanya "Barokah". Yang jika ditelusuri artinya berkah atau keberkahan. Sebagai perempuan Jawa, barokah mungkin adalah diksi yang familiar. Secara filosofis sepadan dengan asa ibu Sulastri untuk meraih keberkahan.

Namun mba Ariana di sela-sela kegiatan pelatihan memberi masukan kepada ibu Sulastri untuk mengubah nama usahanya. Setelah kegiatan itu, ibu Sulastri berinisiatif untuk mengubah nama UMKMnya. "Kalau tidak salah di meja itu sudah, ibu, om Amat dan ma Jija duduk kong cari nama UMKM," jelas ibu Sulastri sambil menunjuk meja yang ada tidak jauh dari Sofa dimana saat itu saya dan ibu Lastri saapaannya bercengkrama.

"Apa e nama yang bagus untuk UMKM ini? Mba Ariana bilang barokah sudah talalu banyak yang pakai," lanjut ibu Sulastri. "Spontan saja waktu itu, keluar kata Tanawan. Ibu lupa apa dari Om Amat atau ma Jija nama Tanawan  itu muncul".

Ibu Sulastri saat mengikuti Pameran dari Dinas Pangan Propinsi Maluku Utara [Dok, Fb @SitiSulastriSalter]
Ibu Sulastri saat mengikuti Pameran dari Dinas Pangan Propinsi Maluku Utara [Dok, Fb @SitiSulastriSalter]

Tanawan sebanarnya merupakan kata dari bahasa Makian, salah satu suku di Maluku Utara yang berarti "baku inga" atau saling mengingat atau selalu ingat. Ibu Sulastri mengiyakan, "oh iyo e, Tanawan juga bisa artinya Takdir, Nadia dan Wawan," sahut ibu Sulastri. Ibu bilang penamaan Tanawan juga bisa berarti akronim dari ketiga anaknya yaitu Takdir, Nadia dan Wawan. Suatu kebetulan yang menyenangkan tentunya.

Untuk logo Tanawan sendiri memiliki arti, huruf 'T' adalah huruf awal dari kata Tanawan, juga kata Tawary yaitu marga dari almarhum suami tercinta. Lingkaran merah memiliki makna "tidak bisa dipisahkan" dan warna kuning yang berarti selalu bersinar. Tulisan 'new brand' bermakna selalu update. Seiring berkembang Tanawan yang dulunya masih mengemas produk dengan lilin beralih ke handsealer hingga mesin-mesin produksi.

Setelah branding ada pelatihan HAKI. HAKI merupakan akronim dari Hak Kekayaan Intelektual yang merupakan hasil olah pikir manusia untuk dapat menghasilkan produk, jasa dan proses yang berguna untuk masyarakat.

Pendampingan UMKM Tanawan juga dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM, Bank Indonesia dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan beberapa instansi pemerintah serta swasta lainnya.

Tanawan dan Asa ibu Sulastri

Perempuan kelahiran Salatiga ini adalah lulusan Sekolah Perintis Proyek Pembangunan Salatiga. "Dari SD sampai SMP di Sekolah Perintis," ungkap perempuan yang juga memiliki hobi menjahit sejak kecil ini. Ibu Lastri menjelaskan di Sekolah Perintis, ibu diajarkan berbagai jenis keterampilan diantaranya Tata Boga, Busana dan Elektro.

Ibu lanjut menjelaskan bahwa pada saat SD siswa/siswi lebih diajarkan tentang keterampilan. Sistem pembelajarannya berbasis modul. Saat masuk SMP masuk ke umum namun saat kelas 2 dilihat mana nilai yang lebih tinggi maka akan diarahkan sebagai fokus jurusan dari masing-masing siswa/siswi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun