Kak Wani bilang ada kebahagiaan tersendiri ketika melihat puta dino disukai oleh banyak orang. Apalagi jika banyak anak muda yang ingin belajar menenun. "Karena kalau bukan torang siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi" begitu tutupnya.
![Kak Wani dan Bambang, pegiat puta dino [dokpri, 2020]](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/09/02/whatsapp-image-2020-09-01-at-11-59-50-1-5f4fca1fd541df62a76b2572.jpeg?t=o&v=555)
Tidak sampai Rp 100 ribu, sangat terjangkau jika dibandingkan dengan membayangkan proses pengerjaannya yang rumit. Ibu Anita pernah bilang "yang penting sudah punya puta dino, itu sudah merepresentasikan wujud kepedulian kita". Meski hanya bisa membeli masker sudah cukup membuat saya bahagia.
Hari sudah sore, saya dan suami mulai lapar. Kami segera pamitan, mencari becak motor ke arah Pantai Tugulufa, makan ikan bakar dan selanjutnya naik angkot menuju pelabuhan Rum. Saat hendak menyebrangi lautan, keringat dingin kembali bercucuran.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI