Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menapaki Jejak Puta Dino Kayangan bersama Ngofa Tidore

2 September 2020   23:39 Diperbarui: 3 September 2020   11:16 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puta Dino motif Kalajengkin [dok @putadinokayangan]

Menenun bukanlah suatu hal yang mudah. Kak Wani juga mencoba menjelaskan bahwa proses menenun ada dua, yaitu benang dasar dan benang motif. Benang dasar atau lungsi dimulai dari pintal, nyucuk untuk boom kemudian masuk proses boom, ngucuk gun/sisir. 

Sedangkan benang motif atau pakan mulai dari pintal, ngeteng, ikat motif, pewarnaan (pencelupan/totol), penguraian/bungkar, palet hingga kain tenun.

ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di Rumah Tenun Tidore [dokpri, 2020]
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) di Rumah Tenun Tidore [dokpri, 2020]
Penjelasannya saja sangat rumit apalagi proses pengerjaannya. Bagi saya yang awam hal tersebut terasa sangat sulit. Belum lagi penggunaannya menggunakan alat sederhana, ATBM atau alat tenun bukan mesin. Kak Wani mengakui kerumitannya, "menenun itu perlu fokus dan kesabaran,"tandasnya.

Satu kain tenun mungkin bisa dikerjakan selama dua sampai tiga hari bagi yang mahir. Namun jika dihitung dari proses awal dapat mencapai satu bulan bahkan lebih. 

Untuk bahan benangnya, Ngofa Tidore masih mengandalkan impor dari India. Bahan baku ditambah proses pengerjaan yang lama membuat harga selembar kain puta dino kayangan bisa mencapai Rp. 500 ribu bahkan lebih. Harga tergantung motif dan kerumitan pengerjaan.

Puta Dino motif Kalajengkin [dok @putadinokayangan]
Puta Dino motif Kalajengkin [dok @putadinokayangan]
Di waktu normal dalam satu bulan puta dino dapat terjual antara 20 hingga 25 lembar kain. Namun itu saja belum bisa menutupi modal. 

Terlebih di masa pandemi permintaan kain akan puta dino terbilang menurun. Untuk mensiasatinya teman-teman dari Ngofa Tidore mencoba membuat kreasi puta dino lain seperti gelang, ikat kepala, tali-tali tenun, aksesoris tas hingga masker.

Dari penjualan kreasi puta dino yang lain maka dapat digunakan untuk membayar gaji penenun yang juga merupakan tim inti dan reguler Ngofa Tidore. "Untuk saat ini kalau ada yang membeli aksesoris yang kecil-kecil ini maka sistemnya bagi hasil. 

Rumah tenun ambil berapa persen sisanya untuk yang menenun. Istilahnya penenun dapat uang jajan dari pembuatan tali-tali tenun tersebut.

Kreasi Puta Dino lainnya [dok @putadinokayangan]
Kreasi Puta Dino lainnya [dok @putadinokayangan]
Puta dino tidak hanya dijajakan di rumah tenun saja. Pemasaran juga dilakukan secara online dengan memanfaatkan media jejaring sosial. Seperti melalui Faceebook Tenun Tidore, melalui Instagram @putadinokayangan atau melalui whattsup +6281514337014 atau +6281214097630. Atau dapat langsung mengunjungi website puta dino www.putadino.com

Keuntungan tentunya belum didapatkan oleh Ngofa Tidore selaku pengelola kain khas Tidore ini. Namun semangat untuk melestarikan kebudayaanlah menjadi kunci. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun