Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Jilid I] Meresensi Simoan

8 Juni 2017   20:09 Diperbarui: 8 Juni 2017   22:10 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin, jika sudah ku pinang, dan ku antar kau ke dalam kamar dua anak manusia yang telah diamini para saksi, maka lakukanlah tarian-tarian itu pada satu mata, di satu malam, untuk satu kamar saja. Dan aku tidak akan bertanya lagi, Tery.

Duka Kota

Duka kota cerita sebuah kota yang menanggung peluh akibat keserakahan masyarakatnya. Di kota itu, hutan murka, danau-danau dan segala maha karya alam benar-benar murka. Tapi disana, ada tawaran menarik lainnya. Di hutan yang berbeda ada pengaharapam yang bisa dirangkaikan menjadi cerita-cerita indah lainnya.

"Hutan yang kau bilang adalah hutan yang murka. Sudahlah, hiduplah di sini. Di hutan kami. Tak ada hutan seperti yang kau sebut tadi."

Dan "Kau harus percaya ini, hutan ini kami menjaganya."

Hanya senyum.

"Aku takut, aku ingin dijaga seperti kau menjaga hutan."

Cerpen kesepuluh sampai kelima belas diantaranya Manifesto, Hujan dan Polisi, Aku dan Cerita, Kau Bukan Hatta?, Pulanglah, Tak Ingatkah Kau di Halmahera, Biografi Senja dan Jurus Terakhir akan diresensi pada Jilid selanjutnya. 

punten, Mengutip Pringadi Abdi Surya dalam tulisannya Rhenald Khasali dan Kantin Kejujuran bahwa ada nama-nama besar seperti Bernard Batubara, Sungging Raga, Windry Ramadhina, Bamby Cahyadi, dan tokoh indie book Indonesia, Irwan Bajang (kemudian.com) dan Dedy Tri Riyadi yang melejit itu karena ada 'proses' kerja keras dari masing-masing mereka. Penghargaan tingkat nasional yang diraih tak lain adalah hasil dari kerja keras, buah dari kejujuran mereka meskipun dimulai dari milis sastra dan web komunitas sastra mereka. 

Begitupun Rajif Duchlun, meskipun belum serupa dengan Rhenald Khasali misalnya, tetapi karya Simoan-nya sudah bisa dibaca untuk mengenali kami yang berada di semenanjung Halmahera. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun