Hembusan nafas jiwa
Dekukan suara jantung di dada
Sayatan hati, dengan duka asmara
Di hulu hilir yang tiada rupa
Suara jantung bagaikan tong kosong
Iringan irama nadi bagaikan musik alami
Dengan kekosongan  hati yang di derainya
Hampa....hampa...hampa katanya
Pikiran kosong melompong
Di tengah himpitan keramaianÂ
Sunyi hati bagaikan petapa di gua-gua
Membayang, menghayal, dan bahkan merana dengan kesepian hati di dada
Katanya, hampa...hampa...hampa...
Kebingungan menjadi jadi
Hayal belaka tak bisa berhenti
Mengguncang alunan nada jiwa di sanubari
Dengan kegilaan jiwa yang abadi
Pesona hati tak terpaut lagiÂ
Bagaikan harimau muak dengan mangsanya
Ia tak pernah lagi ada di tengah keramaian sana
Meski sunyi telah menempa
Namun ia berkata, hampa...hampa...hampa jiwa ku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H