Mohon tunggu...
Sukron Abdilah
Sukron Abdilah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, yang lupa bahwa sebetulnya ia harus menuliskan realita dan gagasan. Akhirnya akun kompasiana ingat lagi sandinya. hehehe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Figura Suci

6 Januari 2021   08:49 Diperbarui: 6 Januari 2021   08:51 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andai sang wali itu menjadi model iklan kesucian. 

Hanya kupandangi tanpa rasa kagum;

Hanya kupelototi tanpa ingin mencerminkannya.

Dan, tak kubolak-balik meskipun Engkau menyuruh meneladaninya. 

Tidak senasib figura yang memampang gambar wanita seksi di dalam kamar. 

Kemolekan tubuhnya. Kecantikan rupanya. Dan, Kegairahan lekuknya.

Menyihirku dalam pandangan hedonistik. 

Histeria pertemuan fisik adalah soal biasa.

Tapi engkau, ya, Maha suci, kala lukisan-Mu dijual ribuan uang duniawi. 

Kala itu pula bentuk kesucianmu menjadi tak berarti. 

Tak disentuh. 

Tak tersentuh gerak jasadku.

Bahkan, tak mendorongku mensucikan diri, 

dari angkuh dan serakah.


***
Dunia membelengguku hingga figura suci yang mengabstrak 

tenggelam di dalam “ramai-riuh” spontanitas yang profan.

Kini, figura suci sealam jagat itu penuh sarang laba-laba. 

Tak ada yang menyentuhnya. 

Mengelusnya. 

Atau sekadar menyapunya jadi debu dedakian.

Kini, figura suci-Mu ramai dijual. 

Sepi pengunjung yang sadar 

bahwa dibalik kesucian-Mu,

ada bertumpuk kearifan hidup.

Ijinkanlah, Tuhan, kusentuh dan kuraba kesucian figura 

yang Engkau cipta itu?

Tapi, sebelum itu, mohon diterima pengaduanku.

20 tahun lamanya figura-Mu itu 

telah kucampakkan dari Titik-Mu 

yang sejatinya pancarkan cahaya pencerahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun