Tak tersentuh gerak jasadku.
Bahkan, tak mendorongku mensucikan diri,
dari angkuh dan serakah.
***
Dunia membelengguku hingga figura suci yang mengabstrak
tenggelam di dalam “ramai-riuh” spontanitas yang profan.
Kini, figura suci sealam jagat itu penuh sarang laba-laba.
Tak ada yang menyentuhnya.
Mengelusnya.
Atau sekadar menyapunya jadi debu dedakian.
Kini, figura suci-Mu ramai dijual.
Sepi pengunjung yang sadar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!