Mohon tunggu...
Sukri Jambak
Sukri Jambak Mohon Tunggu... Freelancer - hobby menulis dan wiraswasta perikanan

seorang suami dari seorang istri dengan sepasang anak. Senang menulis, dan pelit mengumbar kata dalam lisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tetes Air Mata untuk Masa Lalu

27 Maret 2024   10:54 Diperbarui: 27 Maret 2024   11:13 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tempat kami bermain kelereng teman sebaya

Sejuk segarnya udara di rindang pepohonan tidak membuat kami cepat lelah

Arena bermain dulu, kini berganti bangunan ruko berlantai tiga

 

Musim berganti

Hujan turun berhari-hari

Dulu titik gemericik  hujan dinginkan atap rumah dan segarkan suasana

Kini bak loka wigna ciptakan banjir dimana-mana

 

Hujan kini mengemas amarah

Karena manusia berulah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun