Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lebih Kreatif dengan Menekankan Makna

8 Juni 2018   17:46 Diperbarui: 2 Agustus 2018   16:08 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bidang pemasaran barang dan jasa, biasanya yang paling menonjol adalah pertimbangan efisiensi dan laba. Meskipun ini suatu kelaziman, kenyataan hasilnya bisa berbeda. Sikap yang terlalu komersial justru menutup pintu pengembangan produk, karena dibatasi oleh rabun dekat dari pemasar tersebut. Ia melupakan bahwa bidang garapannya adalah kepuasan konsumen secara menyeluruh. 

Bila pemasar itu mulai mempertanyakan manakah cara-cara yang yang lebih berseni untuk memuaskan kebutuhan konsumennya, terbukalah pintu untuk ide-ide kreatif yang pada akhirnya membawa keuntungan usaha yang lebih terjamin. 

Contohnya adalah bagaimana produk alat-alat jahit dirancang dan dipromosikan dengan tema "gembira menjahit", memperindah kehidupan keluarga dengan keterampilan menjahit, dan lain-lain pendekatan yang simpatik.

Bisa kita jumpai juga dalam bidang kuliner, sebagai contoh misalnya kuliner mie ayam pangsit bakso. Cara penyajian makanan ini sebenarnya sederhana saja, cukup mie ditempatkan dalam mangkuk, potongan kecil-kecil olahan daging ayam, pangsit serta asesoris lainnya ditambahkan di atasnya lalu bakso dengan kuah disajikan terpisah atau dicampur. 

Kita sudah bisa menikmati kelezatannya yang sering membuat ketagihan. Tetapi akhir-akhir ini ada cara penyajian baru dimana mie disajikan dengan mangkuk terbuat dari pangsit goreng yang selanjutnya bisa kita makan juga juga mangkuk unik tersebut. Bukankah ini juga suatu tindakan kreatif berseni dalam penyajian? Tentu saja hal ini akan berdampak pada makna lebih dalam cita rasa.

Adalah kebiasaan kita semua untuk melihat suatu permasalahan sebagai hal yang mendesak (urgent), dimana pemecahan yang langsung tampak di depan mata itulah yang diambil. Edward de Bono menyarankan agar kita selalu dapat membedakan antara mana-mana yang mendesak dan yang penting. 

Ada hal-hal yang tidak mendesak tetapi penting (important). Kalau kita memperlakukan sesuatu sebagai hal yang penting, maka kreativitas atau cara berseni pun lebih mendapat tempat. Selanjutnya dalam jangka panjang upaya itu akan memberikan buah jauh lebih banyak.

Demikianlah paparan sederhana (lagi) tentang bagaimana kita mampu melakukan sesuatu, memecahkan masalah atau menciptakan sesuatu lebih kreatif dengan menekankan makna. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kreativitas kita.

Salam kreatif penuh cinta.

***

Solo, Jumat, 8 Juni 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun