Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sang "Pengibul"

21 Maret 2018   11:02 Diperbarui: 26 Juli 2018   11:09 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kolase TribunWow.com

Dalam kontek ucapannya tersebut berarti bahwa Amien menganggap pernyataan Jokowi tidak sejalan dengan kenyataan saat ini. Menurutnya pemerintah sekarang memberi ruang terhadap kebangkitan PKI. Mungkin karena sudah pikun, Amien tidak ingat ajakan Jokowi untuk menggebuk PKI. Ajakan itu saja sudah membuktikan tidak ada ruang bagi kebangkitan PKI di Indonesia ini. Namun mau diapakan lagi, wong tuwek sudah pikun, mau dijelaskan beribu kali pun tetap saja tidak paham.

"Kita mengalami satu zaman antara omongan dan kenyataan jaraknya makin jauh. Kita sedang hidup di mana ada penipuan, pengalihan fokus dan pembodohan yang melakukan kadang-kadang dari yang tinggi."

Pernyataan Amien yang ini justru kebalikan dari kenyataan pemerintah saat ini. Memang Jokowi belum menyempurnakan semua janjinya. Tetapi bukan berarti sebagai bentuk penipuan, pengalihan fokus dan pembodohan. Bukti pemerintahan Jokowi membangun infrastruktur untuk mendukung perekonomian Indonesia, menyamakan harga BBM di seluruh Indonesia, membagikan sertifikat, membagi-bagikan KIP & KIS, dan lain sebagainya, adalah bukti nyata yang tak terbantahkan oleh siapa pun.

Tetapi kita semua tahu mengapa Amien seperti ini. Dia adalah salah satu manusia Indonesia yang lama hidup di tengah Orde Baru yang penuh dengan penipuan, pengalihan fokus dan pembodohan oleh pemerintah. Sangat mungkin, mulai bangkitnya orde baru di bawah naungan partai yang dibangun keturunan Soeharto membuat Amien semakin kalap atau pada saat yang sama sedang mengharapkan kebangkitan itu.

Berulang kali dengan pernyataan nyinyir dan bohongnya semakin membuktikan bahwa Amien Rais sesungguhnya memang berniat buruk terhadap negeri ini. Orang tua yang sudah bau tanah ini sungguh seperti Sengkuni dalam dunia pewayangan.

Nah, sekarang menjadi semakin jelas bagi kita siapa yang tukang ngibul alias si pengibul. Sungguh tidak pantas dan bahkan sangat keliru menyebut Amien Rais sebagai bapak reformasi, lebih tepat kalau disebut sebagai 'Sang Pengibul'.  Merdeka!!!

Salam kritis penuh cinta.

***

Solo, Rabu, 21 Maret 2018

Suko Waspodo

http://sukowaspodo.blogspot.com/  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun