Pendidikan karakter adalah pilar utama dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki kepribadian yang baik. Pembentukan karakter yang kuat pada siswa merupakan bagian integral dari tujuan pendidikan di mana siswa memiliki integritas, tanggung jawab, empati, dan keterampilan sosial. Pada konteks global, Finlandia memiliki sistem pendidikan yang sangat inovatif dan berhasil menciptkana generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki karakter yang baik. Indonesia dapat mempelajari banyak hal dari Finlandia dalam hal pengembangan pendidikan karakter melalui kelas kreatif dan sistem pendidikan yang inklusif dan adaptif.
Sistem Pendidikan dan Pendidikan Karakter di Finlandia
Sistem pendidikan di Finlandia dikenal karena pendekatan berpusat pada siswa. Prioritas utama diberikan kepada kebutuhan, keinginan, dan kesejahteraan siswa daripada metrik konvensional seperti nilai akademik. Berdasarkan film How We Do School Finland (Lien Foundation, 2018), sistem pendidikan di Finlandia memprioritaskan keterampilan sosial, keterampilan kognitif, kecerdasan emosional, dan kreativitas untuk mempersiapkan siswa untuk masa depan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan karakter, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral seperti tanggung jawab, empati, dan integritas pada siswa.
Pendekatan holistiknya dalam pembelajaran di Finlandia membantu siswa mencapai prestasi akademik selain membangun karakter dan tanggung jawab sosial. Finlandia menawarkan perspektif yang berharga tentang pendidikan karakter melalui penerapan kelas kreatif, pendidikan inklusif, dan integrasi alam sebagai alat pembelajaran. Dengan mempertimbangkan tantangan abad ke-21 dalam mendidik Generasi Z (1997–2010) dan Generasi Alfa (2011–2024).
 Aktivitas Kreatif di Kelas
Sistem pendidikan di Finlandia didasarkan pada gagasan kelas kreatif. Finlandia mempromosikan kreativitas, kerja tim, dan pemikiran kritis. Misalnya, Sekolah Komprehensif Kalasatama, yang digambarkan dalam film, memiliki ruang kelas yang tidak memiliki meja, kursi berayun, dan beanbag; ini membuat ruang kelas menjadi tempat yang mendukung pembelajaran personal (Lien Foundation, 2018). Dengan fleksibilitas desain kelas, siswa dapat berinteraksi dengan materi sesuai dengan gaya belajar masing-masing dan menciptakan lingkungan di mana ekspresi diri dan kreativitas sangat didorong. Penekanan ini tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga dukungan emosional dan sosial.
Finlandia salah satu negara yang dikenal memiliki sistem pendidikan menghargai kreativitas. Penelitian Nikkola, Kangas, & Reunamo (2024), pendidikan anak usia dini (PAUD) di Finlandia menekankan pembelajaran berbasis kreativitas, yang mencakup keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk perkembangan karakter. Anak-anak tidak hanya diajarkan materi akademik di kelas kreatif, tetapi mereka juga memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang membantu mereka meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi mereka. Sistem ini menganggap kreativitas sebagai cara untuk mempelajari berbagai nilai sosial, seperti empati, tanggung jawab, dan kerja sama, yang semua membantu pendidikan karakter.
Kelas kreatif ini menekankan betapa pentingnya bagi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya bertindak sebagai penerima informasi, tetapi juga berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Pengajaran berbasis proyek dan kolaborasi memungkinkan siswa berkolaborasi, berbagi ide, dan bekerja sama untuk memecahkan masalah. Model ini dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan karakter siswa, yang sangat penting di era digital yang serba cepat di Indonesia.
Pendidikan Karakter Mengintegrasikan Keberagaman Budaya
Pendidikan di Finlandia sangat inklusif. Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi. Finlandia memandang pentingnya memberikan pendidikan yang sesuai dengan potensi setiap siswa, termasuk siswa berkebutuhan khusus. Dalam film How We Do School Finland (2018), Lin Foundation menceritakan tentang bagaimana sekolah-sekolah di Finlandia menggunakan pendekatan inklusif, yang memungkinkan setiap siswa, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau intelektual, memiliki lingkungan belajar yang mendukung.
Pendidikan inklusif ini tidak hanya memberi siswa kesempatan yang sama untuk berkembang, tetapi juga memungkinkan siswa untuk belajar tentang rasa hormat dan keberagaman. Pendidikan karakter yang berbasis inklusif akan sangat efektif untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di antara siswa di Indonesia, di mana keberagaman budaya, agama, dan bahasa merupakan bagian penting dari identitas bangsa. Dengan menerapkan pendidikan ini, siswa akan belajar untuk menghargai perbedaan, bekerja sama, dan mengembangkan empati untuk sesama. Pada akhirnya akan memperkuat pendidikan karakter siswa.
Metode Pendidikan Karakter yang Inovatif di Finlandia
Sekolah-sekolah di Finlandia tidak hanya berfokus pada pendidikan akademik. Sekolah mengutamakan pendidikan karakter yang dibangun melalui pendekatan pedagogi yang inovatif. Dalam penelitian Stargardter, Laine, & Tirri (2023) menemukan bahwa pengajaran yang didasarkan pada diferensiasi digunakan di sekolah-sekolah Finlandia untuk memenuhi berbagai latar belakang dan kebutuhan siswa, termasuk siswa yang berasal dari keluarga non-pribumi. Metode pengajaran ini memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka serta membangun karakter mereka melalui pengalaman yang beragam.
Pendekatan pedagogi inovatif yang berbasis diferensiasi dapat membantu mengakomodasi beragam latar belakang budaya dan sosial siswa pada pendidikan karakter di Indonesia. Siswa dari berbagai daerah dan latar belakang memiliki nilai, kebiasaan, dan metode belajar yang berbeda. Oleh karena itu, sangat penting bagi siswa untuk memiliki lingkungan di mana mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan mereka sambil memperkuat pendidikan karakter mereka.
Tantangan Penerapan Kelas Kreatif dan Sistem Pendidikan Finlandia di Indonesia
Sistem pendidikan Finlandia menawarkan berbagai model yang dapat disesuaikan untuk meningkatkan pendidikan karakter di Indonesia. Namun, penerapan sistem tersebut di Indonesia pasti akan sulit. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi termasuk perbedaan dalam infrastruktur pendidikan, ketimpangan akses ke pendidikan di berbagai daerah, dan budaya pendidikan yang konservatif di beberapa wilayah.
Kualitas pendidikan di Indonesia berbeda antara daerah perkotaan dan pedesaan. Sekolah-sekolah di daerah pedesaan seringkali memiliki fasilitas yang tidak memadai dan pendidikan yang lebih baik daripada sekolah-sekolah di kota besar. Kemampuan Finlandia untuk menerapkan model kelas kreatif dan pendidikan karakter yang berbasis inovasi dan inklusif dipengaruhi oleh tantangan ini.
Selain itu, pendekatan yang sangat terorganisir dan berpusat pada nilai akademik masih menjadi bagian dari budaya pendidikan di Indonesia. Dalam banyak kasus di Indonesia, sistem pendidikan menilai keberhasilan siswa hanya berdasarkan nilai ujian kognitif, mengabaikan aspek karakter dan keterampilan sosial. Oleh karena itu, sangat penting bagi pendidik dan pejabat untuk mengubah perspektif mereka tentang pentingnya pendidikan karakter yang lebih menyeluruh, yang mempertimbangkan keberhasilan siswa tidak hanya berdasarkan nilai akademik tetapi juga kemampuan sosial dan emosional mereka.
Pengembangan sumber daya manusia adalah masalah tambahan. Guru-guru di Finlandia memiliki kualifikasi yang sangat baik dan diberi kebebasan untuk membuat metode pengajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Sumber daya manusia seringkali tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk mendapatkan pelatihan dan pengembangan yang memadai, terutama di daerah terpencil di Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus berkonsentrasi pada peningkatan kapasitas guru dan pelatihan mereka di seluruh wilayah, terutama di daerah yang tertinggal, jika mereka ingin menerapkan sistem pendidikan yang lebih inovatif dan inklusif.
Bagaimana strategi untuk mengatasi tantangan dan mengadaptasi model Finlandia di Indonesia?
Beberapa pendekatan dapat diterapkan dalam sistem pendidikan Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Pertama-tama, pemerintah harus memastikan bahwa sumber daya pendidikan, seperti fasilitas, pengajaran, dan pelatihan guru—didistribusikan secara merata di seluruh Indonesia. Teknologi pendidikan yang dapat diakses secara daring dapat membantu mengatasi ketimpangan dalam akses ke pendidikan, terutama di daerah terpencil.
Kedua, kurikulum harus disesuaikan untuk memprioritaskan pendidikan karakter yang lebih holistik. Pendidikan di Indonesia harus menerapkan pendekatan berbasis proyek dan kolaborasi yang menekankan keterampilan sosial dan karakter. Sekolah harus diberi kebebasan untuk membuat kurikulum yang lebih fleksibel dan sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan siswa.
Ketiga, peningkatan kemampuan guru harus menjadi prioritas utama. Untuk mendukung pendidikan karakter dan keterampilan sosial siswa, pelatihan dan pengembangan profesional guru harus berpusat pada pendekatan pedagogi yang inovatif dan kreatif. Guru juga harus diberi kebebasan untuk memilih metode pengajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.
Bagaimana implikasi pendidikan karakter Finlandia di Indonesia?
Pendidikan karakter di Finladdia berfokus pada menanamkan nilai-nilai sosial, tanggung jawab, empati, dan kreativitas dalam siswa. Ini tercermin dalam kurikulum yang tidak hanya mengajarkan mata pelajaran akademik tetapi juga membantu siswa memperoleh keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk kehidupan. Masalah terbesar di Indonesia dalam pendidikan karakter di abad ke-21 adalah bagaimana mendidik generasi Z (1997–2010) dan generasi Alpha (2011–2024), yang hidup dalam era digital yang serba cepat. Pendidikan karakter harus mampu memfasilitasi mereka untuk berkembang menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan bijak dan bertanggung jawab di dunia digital.
Solusi untuk membangun karakter generasi muda yang lebih baik dapat ditemukan dalam penerapan model pendidikan Finlandia di Indonesia, terutama dalam menciptakan kelas yang kreatif dan inklusif. Pendekatan berbasis kreativitas, inklusivitas, dan diferensiasi pengajaran dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh siswa Indonesia, terutama dalam menghadapi dinamika sosial dan budaya yang sangat beragam. Model pendidikan Finlandia, misalnya, pendidikan karakter sangat penting untuk menghasilkan generasi muda yang memiliki keterampilan sosial dan emosional yang kuat selain kecerdasan akademik. Finlandia menawarkan banyak pelajaran berharga bagi Indonesia melalui pendekatan kelas inovatif, pendidikan inklusif, dan pedagogi inovatifnya. Dengan mengikuti sistem pendidikan Finlandia, Indonesia dapat meningkatkan pendidikan karakter dan mencetak generasi muda yang siap untuk menghadapi masa depan. Namun, dengan menggunakan strategi yang tepat, seperti distribusi sumber daya yang merata, perubahan kurikulum, dan pengembangan kapasitas guru, tantangan tersebut dapat diatasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H