Ketiga, peningkatan kemampuan guru harus menjadi prioritas utama. Untuk mendukung pendidikan karakter dan keterampilan sosial siswa, pelatihan dan pengembangan profesional guru harus berpusat pada pendekatan pedagogi yang inovatif dan kreatif. Guru juga harus diberi kebebasan untuk memilih metode pengajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.
Bagaimana implikasi pendidikan karakter Finlandia di Indonesia?
Pendidikan karakter di Finladdia berfokus pada menanamkan nilai-nilai sosial, tanggung jawab, empati, dan kreativitas dalam siswa. Ini tercermin dalam kurikulum yang tidak hanya mengajarkan mata pelajaran akademik tetapi juga membantu siswa memperoleh keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk kehidupan. Masalah terbesar di Indonesia dalam pendidikan karakter di abad ke-21 adalah bagaimana mendidik generasi Z (1997–2010) dan generasi Alpha (2011–2024), yang hidup dalam era digital yang serba cepat. Pendidikan karakter harus mampu memfasilitasi mereka untuk berkembang menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan bijak dan bertanggung jawab di dunia digital.
Solusi untuk membangun karakter generasi muda yang lebih baik dapat ditemukan dalam penerapan model pendidikan Finlandia di Indonesia, terutama dalam menciptakan kelas yang kreatif dan inklusif. Pendekatan berbasis kreativitas, inklusivitas, dan diferensiasi pengajaran dapat mengatasi tantangan yang dihadapi oleh siswa Indonesia, terutama dalam menghadapi dinamika sosial dan budaya yang sangat beragam. Model pendidikan Finlandia, misalnya, pendidikan karakter sangat penting untuk menghasilkan generasi muda yang memiliki keterampilan sosial dan emosional yang kuat selain kecerdasan akademik. Finlandia menawarkan banyak pelajaran berharga bagi Indonesia melalui pendekatan kelas inovatif, pendidikan inklusif, dan pedagogi inovatifnya. Dengan mengikuti sistem pendidikan Finlandia, Indonesia dapat meningkatkan pendidikan karakter dan mencetak generasi muda yang siap untuk menghadapi masa depan. Namun, dengan menggunakan strategi yang tepat, seperti distribusi sumber daya yang merata, perubahan kurikulum, dan pengembangan kapasitas guru, tantangan tersebut dapat diatasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H