Perilaku buruk pengendara sepeda motor dalam berlalu lintas adalah salah satu masalah serius di Indonesia yang berpotensi menimbulkan kecelakaan serta merugikan pengguna jalan lainnya. Sepeda motor merupakan moda transportasi yang paling populer karena harganya yang terjangkau dan fleksibilitasnya di jalan yang padat.
 Namun, jumlah pengendara sepeda motor yang besar ini juga membawa dampak negatif, terutama ketika banyak dari mereka tidak mematuhi peraturan lalu lintas.
Berikut adalah ulasan tentang berbagai perilaku buruk pengendara sepeda motor di Indonesia dalam berlalu lintas, serta dampaknya bagi keamanan di jalan.
Perilaku Buruk Pengendara Sepeda Motor
1. Menerobos Lampu Merah
Banyak pengendara sepeda motor yang mengabaikan lampu merah dengan alasan terburu-buru. Tindakan ini sangat berbahaya karena mengancam keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lain, baik yang berada di jalur yang sama maupun di arah berlawanan.
2. Berkendara di Trotoar
Trotoar seharusnya digunakan oleh pejalan kaki, namun sering kali pengendara sepeda motor di Indonesia menggunakannya sebagai alternatif jalur untuk menghindari kemacetan. Hal ini tentu membahayakan keselamatan pejalan kaki dan juga melanggar etika berlalu lintas.
3. Melanggar Marka Jalan
Marka jalan dibuat untuk mengatur pergerakan kendaraan agar tertib. Namun, tidak jarang pengendara sepeda motor melanggar marka jalan, seperti memotong jalur atau menerobos area penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), yang dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya.
4. Mengabaikan Penggunaan Helm
Meski aturan penggunaan helm sudah jelas dan diwajibkan, masih banyak pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm atau hanya memakainya saat ada polisi. Tidak menggunakan helm meningkatkan risiko cedera fatal saat terjadi kecelakaan.
5. Memakai Telepon Saat Berkendara
Banyak pengendara yang masih melakukan panggilan telepon atau bahkan berkirim pesan sambil mengendarai sepeda motor. Tindakan ini mengurangi konsentrasi dan bisa berakibat fatal jika pengendara tidak waspada terhadap kondisi jalan.
6. Berboncengan Lebih dari Satu Orang
Beberapa pengendara membawa lebih dari satu penumpang meskipun motor tersebut tidak didesain untuk menampung lebih dari dua orang. Selain membahayakan penumpang, beban yang berlebih juga dapat mengurangi stabilitas sepeda motor, terutama saat melakukan manuver mendadak.
7. Tidak Memberi Sinyal saat Berbelok
Kebiasaan tidak memberi sinyal atau lampu sein saat berbelok sangat umum di kalangan pengendara motor di Indonesia. Tanpa sinyal, pengendara lain tidak dapat mengantisipasi arah gerakan, yang sering menyebabkan kecelakaan atau tabrakan.
8. Membuang Sampah Sembarangan
Kita semua pasti paham bahwa jalan bukanlah tempat sampah, maka janganlah membuang sampah sembarangan apalagi saat sambil berkendara. Perilaku seperti ini bukan hanya berdampak mengotori lingkungan tetapi juga membahayakan pengendara lain.
9. Berkendara Sambil Merokok
Percikan api rokok yang memercik sekeliling dan ke belakang bisa berakibat membahayakan pengendara lain. Selain bisa mengenai mata juga bisa melubangi baju pengendara lain.
10. Meludah Sembarangan
Meludah sudah pasti sangat menjijikan dan berbahaya bagi orang lain apabila dilakukan sembarangan, apalagi jika dilakukan saat berkendara di jalanan. Cipratan ludah, terlebih jika berdahak, akan sangat mengganggu dan merugikan pengendara lain.
11. Berkendara dalam Kondisi Mengantuk atau Mabuk
Pengendara sepeda motor yang tetap memaksa berkendara dalam kondisi mengantuk atau mabuk cenderung kurang waspada dan mengalami penurunan reaksi. Kondisi ini sangat berbahaya dan sering kali menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas yang serius.
Dampak dari Perilaku Buruk Pengendara Sepeda Motor
1. Meningkatnya Angka Kecelakaan
Perilaku buruk pengendara sepeda motor sangat berkontribusi terhadap tingginya angka kecelakaan di Indonesia. Banyak kecelakaan terjadi karena ketidakpatuhan terhadap aturan lalu lintas, dan ini menempatkan pengendara sepeda motor sebagai salah satu kelompok yang paling rentan dalam kecelakaan lalu lintas.
2. Merusak Kenyamanan Pengguna Jalan Lain
Pengguna jalan lain sering merasa terganggu oleh pengendara sepeda motor yang tidak tertib, seperti saat mereka mengambil jalur pejalan kaki atau memotong jalur dengan tiba-tiba. Perilaku seperti ini membuat kondisi lalu lintas semakin kacau dan tidak nyaman bagi pengendara mobil, pejalan kaki, maupun pengendara sepeda.
3. Membuat Lalu Lintas Semakin Macet
Perilaku yang tidak tertib, seperti melawan arus atau menerobos lampu merah, justru menambah tingkat kemacetan. Selain menghambat pergerakan kendaraan lain, perilaku tersebut juga membuat lalu lintas menjadi tidak efisien, terutama di kawasan perkotaan yang sudah padat.
4. Dampak Sosial dan Ekonomi
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga keluarga mereka. Selain risiko kehilangan nyawa, korban kecelakaan dapat mengalami cedera serius yang menyebabkan hilangnya produktivitas atau bahkan ketidakmampuan bekerja dalam jangka panjang.
Solusi dan Rekomendasi
Untuk mengatasi perilaku buruk pengendara sepeda motor di jalan, dibutuhkan pendekatan yang menyeluruh melibatkan aspek pendidikan, penegakan hukum, dan pengelolaan infrastruktur. Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan:
1. Pendidikan Keselamatan Berkendara
Penting untuk meningkatkan kesadaran pengendara sepeda motor akan keselamatan berkendara melalui kampanye edukasi yang efektif. Program keselamatan berkendara bisa dimulai sejak sekolah dengan kurikulum yang mengajarkan pentingnya etika dan aturan berlalu lintas.
2. Penegakan Hukum yang Tegas
Penerapan sanksi yang tegas, seperti denda atau penahanan kendaraan, dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif. Polisi lalu lintas perlu bertindak tegas untuk menindak pelanggaran, terutama untuk perilaku berisiko tinggi seperti menerobos lampu merah atau tidak menggunakan helm.
3. Peningkatan Infrastruktur
Pemerintah perlu memastikan infrastruktur jalan mendukung keamanan pengendara sepeda motor, seperti jalur khusus sepeda motor dan trotoar yang aman bagi pejalan kaki. Infrastruktur yang baik juga membantu mengatur pergerakan lalu lintas dengan lebih tertib.
4. Penggunaan Teknologi
Teknologi seperti kamera pengawas (CCTV) dapat dimanfaatkan untuk memantau dan merekam pelanggaran lalu lintas. Bukti dari kamera pengawas ini dapat digunakan untuk menindak pelanggar tanpa harus bergantung pada kehadiran polisi di lapangan.
Kesimpulan
Perilaku buruk pengendara sepeda motor di Indonesia dalam berlalu lintas merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dari semua pihak. Peningkatan pendidikan, penegakan hukum, dan pengelolaan infrastruktur adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi perilaku buruk ini. Jika dilakukan secara konsisten, tindakan ini dapat meningkatkan keselamatan jalan raya dan menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
***
Solo, Kamis, 14 November 2024. 8:00 am
Suko Waspodo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI