Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan dan Pekerja Teks Komersial

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Transaksional dan Ambruknya Demokrasi: Memahami Bahaya dan Dampaknya

20 Oktober 2024   03:54 Diperbarui: 20 Oktober 2024   03:55 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.id

4. Reformasi Sistem Pemilihan
Sistem pemilihan yang lebih adil, dengan pengawasan ketat terhadap politik uang dan distribusi jabatan, bisa membantu menekan politik transaksional. Ini termasuk meminimalkan peran uang dalam kampanye politik.

Kesimpulan

Politik transaksional merupakan ancaman serius bagi demokrasi. Ketika keputusan politik diambil berdasarkan transaksi kepentingan, prinsip-prinsip demokrasi seperti akuntabilitas, transparansi, dan representasi publik menjadi terabaikan. Dampaknya bukan hanya pada kerusakan sistem politik, tetapi juga pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat luas. Untuk mencegah ambruknya demokrasi, reformasi besar diperlukan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik.

Demokrasi tidak bisa bertahan dalam kondisi di mana politik transaksional mendominasi. Perlawanan terhadap praktik-praktik semacam ini harus menjadi prioritas jika kita ingin menciptakan masa depan politik yang lebih adil dan inklusif bagi semua orang.

***
Solo, Minggu, 20 Oktober 2024. 3:39 am
Suko Waspodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun